Pembelajaran dari Indonesia: Etika Konsultan Manajemen Praktik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Kajian Pustaka

Etika merupakan hal yang menarik dan penting untuk dibahas. Kita sering dihadapkan pada pergeseran budaya dalam masyarakat yang dapat memimpin untuk perubahan perilaku dan tentu saja tidak bisa diabaikan. Etika sangat penting sebagai pedoman agar tindakan yang diambil seseorang tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan, terutama pada profesi tertentu. Setiap anggota  profesi memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan yang tertinggi standar perilaku terhadap Tuhan, organisasi, masyarakat, keluarga dan diri mereka sendiri. Komitmen dan tanggung jawab atas peran yang dilakukan dapat menciptakan sebuah suasana keharmonisan antar manusia. Etika profesi tidak lepas dari unsur kebajikan dalam agama, moral dalam masyarakat dan warisan leluhur seperti nilai-nilai kebajikan dan karakter. Aristoteles (1934) menyediakan kerangka kerja untuk kebajikan intelektual dan moral yang berlaku untuk umum. Etika membedakan dengan tajam antara kebajikan intelektual dan moral, di mana intelektual kebajikan dapat diperoleh melalui pengajaran dan pengalaman, sedangkan kebajikan moral diperoleh melalui pembiasaan. Ini pengalaman dan pembiasaan dalam komunitas atau kelompok profesional dapat membentuk pedoman yang disebut etika, keduanya dalam kelompok profesional akuntan, dokter, guru dan jurnalis.

Di Indonesia tentunya cukup populer dengan kalangan profesi konsultan manajemen. Tapi pertanyaannya adalah apa peran dan fungsi konsultan manajemen dan bagaimana peran itu dilakukan. Aristoteles (1934, hlm. 137) memberikan pengamatan khusus dalam Nicomachean Ethics tentang sifat konsultasi, yang menyarankan cara untuk mendefinisikan keberadaan fungsi musyawarah dan kemudian tunduk pada aturan yang berlaku. Sifat musyawarah (bouleusis), dan kebajikan intelektual sangat erat kaitannya hati-hati (phronesis), yang terkadang diterjemahkan sebagai ‘kebijaksanaan praktis’. Dengan latar belakang pembahasan di atas, file fungsi konsultan manajemen dapat didefinisikan sebagai memberikan nasehat dan mendampingi klien, secara praktis dan mitra cerdas dalam proses pengambilan keputusan, spesifikasi rinci dan cara mencapai tujuan yang ingin dicapai klien. Indonesia sebagai negara yang memiliki ragam budaya pasti mengadopsi etika dengan kombinasi agama, budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Deskripsi dan praktek etis dengan kombinasi ini menarik untuk dilakukan berdiskusi, terutama mengenai konsultan manajemen praktek di Indonesia. Ini akan menjadi lebih menarik ketika praktik konsultan manajemen etis di sektor kesehatan dihadapkan pada COVID-19 saat ini kondisi pandemi.

Etika adalah hal yang menarik dan penting untuk dibicarakan dan terkadang diangkat pertanyaan. Setiap anggota suatu profesi memiliki tanggung jawab untuk mempertahankannya standar perilaku tertinggi terhadap Tuhan, organisasi, masyarakat, keluarga dan diri. Komitmen dan tanggung jawab untuk peran yang dilakukan dapat dibuat suasana harmoni antar manusia. Dalam praktek manajemen etika konsultan, perlu juga mempertimbangkan dualitas yang terkait dengan plagiarisme kemitraan dan konsultan manajemen dalam perubahan organisasi dan politik organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mendeskripsikan etika manajemen menurut pandangan Aristoteles dalam David Saw Book. Terkait dengan etika manajemen konsultan di Etika Nicomachean Indonesia masih sangat relevan dan menjadi suatu urgensi apalagi dalam waktu yang lama pandemi COVID-19 saat ini. Manajemen konsultan harus memahami fungsi manajemen konsultan dengan benar dan lengkap. Manajemen Konsultan harus tahu, mampu dan mau bertindak secara tertib Menjadi konsultan manajemen yang baik dengan menerapkan kebajikan moral konsultan manajemen seperti keadilan, kebebasan, keberanian, keramahan dan kejujuran dengan benar dan baik guna menghasilkan moral konsultan manajemen kebajikan. dan yang tidak kalah pentingnya, konsultan manajemen harus memahami batasan antara tanggung jawab dan etika dalam melaksanakan konsultasi manajemen praktek.

Praktek konsultasi manajemen di Indonesia tidak lepas dari unsur kebajikan dalam agama moral dalam masyarakat dan warisan nilai-nilai kebajikan dan karakter. Praktek konsultasi manajemen etika sangat dekat dengan budaya lokal yang ada di dalamnya Indonesia seperti praktek konsultasi pajak pengelolaan di Pulau Dewata yang terkait elemen transendental. Etika pajak konsultasi Profesi lebih menekankan pada aspek formalitas. Ini Artinya seorang idealis akan menerapkan etika dalam pelayanan perpajakan konsultasi. Konsep dalam Hinduisme yang didasarkan pada Catur Purusa Artha (Dharma, Artha, Kama, dan Moksha) membentuk konsultan pajak yang idealis dan spiritualis. Etis praktik konsultan pajak berdasarkan budaya lokal.

Penulis : Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://www.sysrevpharm.org/articles/lesson-learn-from-indonesia-management-consultant-ethical-practices.pdf (Lesson Learn from Indonesia: Management Consultant Ethical Practices)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp