Mendekati Prestasi Kerja melalui Mediasi Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Pengembangan Karir

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Kotak Pintar

Sumber daya manusia merupakan aset yang berdiri sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional. Itu sumber daya perusahaan, seperti modal, metode, dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimal tanpa mumpuni dan sumber daya manusia yang efektif. Sumber daya manusia potensi sebagai pelaksana terlibat langsung dalam proses pengembangan industri. Pekerjaan karyawan kinerja mencakup cara berpikir dan energi yang ada berwujud, terlihat, dan dapat dihitung dalam membuat produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik berdasarkan standar, secara berurutan untuk membangun kepercayaan orang. Dalam hal ini, BUMN diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi Perseroan pemerintah dengan sumber daya. Namun demikian, kenyataannya terbukti berbeda.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh organisasi budaya, kepemimpinan kewirausahaan, stres kerja, dan pengembangan karir pada kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di bagian produksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di industri manufaktur dan strategis di Jawa Timur. Teknik analisis adalah Structural Equation Modeling dengan program statistik AMOS 19 sebagai alat bantu mengukur kualitas hubungan budaya organisasi, kewirausahaan kepemimpinan, stres kerja, dan pengembangan karier terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berwirausaha dan bekerja stres mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, di mana mereka berimplikasi pada prestasi kerja karyawan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa Timur. Selain itu, kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh budaya organisasi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Demikianlah hasilnya membuktikan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti atau diterima. Hasil yang relevan dan mendukung ini sejalan dengan Khan et al. penelitian (2011). Wirausaha kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Jadi, Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini terbukti atau diterima dan hasilnya juga mendukung Jensen penelitian (2008). Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap pekerjaan kepuasan. Dengan demikian, hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah terbukti atau diterima. Hasil ini, diamati dari jalur korelasi, relevan dengan teori Robbins (2006). Perkembangan karir secara signifikan mempengaruhi pekerjaan kepuasan. Dengan demikian, hasil membuktikan hal itu Hipotesis dalam penelitian ini tidak terbukti kebenarannya, sehingga Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Rivai (2004). Budaya organisasi secara signifikan mempengaruhi karyawan kinerja. Dengan demikian, hasil kelima membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini tidak terbukti kebenarannya.

Hasilnya tidak sejalan dengan penelitian Ujo (2009). Kepemimpinan kewirausahaan berpengaruh signifikan kinerja karyawan. Dengan demikian, hasil ini membuktikan hal itu hipotesis keenam dalam penelitian ini terbukti atau diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian Yang (2008) dan juga mendukung Fransiska (2014). Stres kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan demikian, hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis ketujuh dalam penelitian ini terbukti atau diterima. Menurut Robbins ‘(2006) yang menyatakan bahwa ada adalah hubungan langsung antara stres dan kinerja. Pengembangan karir secara signifikan mempengaruhi karyawan kinerja. Dengan demikian, hasil tersebut membuktikan bahwa kedelapan hipotesis dalam penelitian ini tidak terbukti kebenarannya. Ini Hasilnya tidak sejalan dengan penelitian Coetzee (2010). Pekerjaan kepuasan secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan demikian, hasil ini membuktikan bahwa hipotesis kesembilan dalam hal ini studi terbukti atau diterima. Hasil ini sejalan dengan Penelitian Sangadji (2013). Berdasarkan temuan tersebut, disarankan untuk lebih lanjut studi untuk menganalisis hasil menggunakan Teori Penetapan Sasaran dan menempatkan variabel motivasi intrinsik untuk memperkaya belajar tentang sumber daya manusia dan juga untuk menambah lebih banyak sampel penelitian di perusahaan BUMN.

Penulis : Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://www.sysrevpharm.org/articles/approaching-job-performance-through-the-mediation-of-organizational-culture-job-satisfaction-and-career-development.pdf

(Approaching Job Performance through the Mediation of Organizational Culture, Job Satisfaction and Career Development)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp