Kualitas Kehidupan Kerja dan Kinerja Perawat dengan Kepuasan Kerja sebagai Mediasi di Era Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Medika Star

Pada tahun 2020 seluruh dunia diguncang oleh masalah Covid-19. Hampir semua sektor terkena dampaknya pandemi. Semua situasi berubah begitu cepat, layanan kesehatan adalah kunci utama suatu negara untuk mengurangi penularan.Tenaga kesehatan memiliki peran penting di garda terdepan menangani masalah ini. Terutama tenaga kesehatan yang bekerja karena perawat diharuskan memiliki kontak langsung pasien untuk menangani kasus COVID-19.Saat kondisi ini dalam kondisi sangat waspada, masyarakat yang biasanya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan karena di bawah umur penyakit saat ini mencoba untuk menghindari rumah sakit. Faktanya, ada situasi di mana orang suka mengisolasi kesehatan para pekerja, dalam berita medis yang dikutip dari liputan6.com personel, yaitu dokter dan perawat rumah sakit diusir dari kos karena orang khawatir dengan penularan kasus Covid-19. Ini telah menjadi tekanan yang luar biasa dari social lingkungan, terutama untuk perawat (Nayak et al., 2018).  

Belum lagi pekerjaan yang berisiko. Tugas perawat adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memprioritaskan serta mengoptimalkan keselamatan pasien (Harefa, 2019). Yang wajib dirawat merupakan pasien melakukan kontak langsung dengan pasien yang ada terkena Covid-19, hal ini sangat rentan transmisi, sehingga mereka diharuskan untuk mematuhi dengan ketat standar protokol kesehatan, salah satunya dengan memakai alat pelindung diri lengkap. Jam kerja,bahkan selama wabah pandemi ini, sangat sibuk, mengakibatkan situasi dimana perawat tidak datang ke rumah selama sebulan dan bermalam di rumah sakit sebagai dikutip dari cnnindonesia.com. Ini berakibat buruk Stres Kerja dan Lingkungan Kerja (Nayak et al., 2018).Stres Kerja juga diperparah dengan peningkatan pasien. Perawat kewalahan dan beberapa rumah sakit menambah kamar dan mengalihkan pasien mereka yang tidak punya gejala untuk menginap di hotel. Ini juga terjadi pada Rumah Sakit Universitas Airlangga, berdasarkan pemberitaan diterbitkan oleh news.detik.com, yaitu Rumah Sakit Universitas Airlangga menambah kamar dan menambah tempat tidur untuk Covid-19 pasien. Berdasarkan Hosseini et al., (2010), pemberian reward sistem dan dukungan dari manajer saat ini mempengaruhi para karyawan. Dari lima dimensi tersebut yaitu Lingkungan Kerja, Stres Kerja, Pengembangan Profesional, Kompensasi dan Imbalan, dan Dukungan Sosial yang merupakan dimensi Quality of Work Life (Nayak dkk., 2018). Kualitas Kehidupan Kerja sangat penting dalam pandemi COVID-9 ini di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Menurut El Badawy et al., (2018), Quality of Work Life dapat didefinisikan sebagai kesejahteraan fisik dan psikologis lingkungan kerja yang terkait dengan integrase karyawan ke dalam area kehidupan mereka secara keseluruhan.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang Kinerja Perawat selama pandemi Covid-19, penelitian ini menyelidiki pengaruh Quality of Work Life (QWL) pada Perawat Kinerja (NP) dengan Kepuasan Kerja (JS) sebagai variabel mediasi. Organisasi terkait dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit terlibat dalam respon terhadap Pandemi Covid-19 dan perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sering ditanganinya langsung dengan pasien. Penelitian ini mengukur Quality of Work Life Nurse Kinerja, dan Kepuasan Kerja 100 perawat di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Hasil penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara Kualitas Kerja Kehidupan dan Kinerja Perawat, Kualitas Kehidupan Kerja dan Kepuasan Kerja, Pekerjaan Kepuasan dan Kinerja Perawat, dan Kualitas Kehidupan Kerja dan Perawat Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai mediasi. Kepuasan Kerja menjadi sebagian penengah. Hasilnya bisa menjadi pertimbangan atau menambah pemahaman manajemen rumah sakit atau keperawatan yang mendorong Kualitas Kehidupan Kerja yang mempengaruhi Kepuasan Kerja seorang perawat pada akhirnya akan membangun Kinerja Perawat yang lebih baik.Dari penelitian yang dilakukan dapat diperoleh beberapa saran dibuat untuk meningkatkan Kinerja Perawat. Beberapa saran adalah rumah sakit perlu membuat kebijakan dengan Kualitas Fokus Kehidupan Kerja yang dapat mempengaruhi Kepuasan Kerja dalam bentuk kompensasi yang adil atau bahkan peningkatan kompensasi, program pengembangan perawat dan pelatihan, dukungan atau perhatian kepada atasan dari perawat, dan perhatian kepada lingkungan kerja seperti komunikasi yang menekankan dan keintiman di antara perawat. Dengan cara itu perawat dapat memiliki file sikap yang akan menjadi perilaku yang baik terhadap Universitas Rumah Sakit Airlangga.

Penulis : Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://www.sysrevpharm.org/articles/quality-of-work-life-and-nurse-performance-the-mediation-of-job-satisfaction-in-pandemic-era.pdf

(Quality of Work Life and Nurse Performance: The Mediation of Job Satisfaction in Pandemic Era)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp