Kepribadian Proaktif dan Perilaku Kerja Proaktif: Mediasi Peran Efikasi Diri yang Luas di Rumah Tahanan Negara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Nasional Tempo

Rumah tahanan negara atau yang dikenal dengan RUTAN adalah sebuah lembaga yang melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan tempat dimana tersangka atau terdakwa ditahan selama proses investigasi, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan persidangan di Indonesia. Secara umum, pembinaan dan mendidik orang di dalam sel, menjaga keamanan dan ketertiban. Yang mana pengelolaan Rutan merupakan upaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam masyarakat. Itutugas staf penjara membutuhkan tindakan proaktif, dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban orang-orang di sel. Dalam menjalankan tugas di Rutan yaitupada dasarnya untuk menjaga  keamanan dan ketertiban maka perlu dilakukan memiliki mentalitas yang kuat dan proaktif dalam bertindak. Yang dalam hal ini perlu direalisasikan pelaksanaannya ide dalam manajemen penjara juga diperlukan untuk kebaikan keterampilan pemecahan masalah. Berdasarkan Bateman & Crant (1993), karakteristik ini merupakan karakteristik Pekerjaan Proaktif Tingkah laku. Kepribadian Proaktif, yaitu seorang individu yang memiliki sifat stabil, memiliki inisiatif, dan juga memiliki keuletan untuk mencapai tujuan masa depan, cenderung menimbulkan Perilaku Kerja Proaktif (Parker et al., 2006). Ini individu perlu ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mempengaruhi lingkungan.

Namun, untuk mempengaruhi lingkungan dibutuhkan integratif, tindakan kolaboratif, dan motivasi menuju tugas dengan mengambil peran yang lebih luas untuk pengaruh yang lebih baik Perilaku Kerja Proaktif di penjara (Parker et al., 2006). Menurut Parker (1998), tindakan dan motivasi tersebut muncul dan dirasakan oleh seseorang yang memiliki Role Breadth Self Kemanjuran. Sehingga perlu adanya pengelolaan rutan untuk mendorong individu dengan Kepribadian Proaktif dan mengarahkan Perilaku Kerja Proaktif secara langsung atau melalui Role Breadth Self Efficacy untuk melaksanakan tugas di dalam Pusat penahanan.

Untuk memajukan pemahaman tentang Perilaku Kerja Proaktif, studi ini menyelidiki pengaruh Kepribadian Proaktif (PP) terhadap Perilaku Kerja Proaktif (PWB) dan Role Breadth Self Efficacy (RBSE) sebagai variabel mediasi. Keamanan dan ketertiban Organisasi seperti Rutan Negara menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini mengukur Kepribadian Proaktif, Perilaku Kerja Proaktif, dan Role Breadth Self Efficacy dari 187 responden Lapas / Rutan negara di Indonesia. Itu Hasil penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara Proaktif Kepribadian dan Perilaku Kerja Proaktif, Kepribadian Proaktif terhadap Peran Breadth Self Efficacy, Role Breadth Self Efficacy pada Perilaku Kerja Proaktif, dan peran mediasi dari Role Breadth Self Efficacy pada hubungan antara Kepribadian Proaktif dan Perilaku Kerja Proaktif. Hasilnya bisa jadi pertimbangan atau meningkatkan pemahaman tentang penjara atau manajemen penjara itu memaksimalkan peran Kepemimpinan Transformasional dan Role Breadth Self Khasiat pada karyawan dapat mempengaruhi Perilaku Kerja Proaktif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, beberapa saran bisa dibuat untuk meningkatkan Perilaku Kerja Proaktif. Beberapa sarannya adalah Rutan Negara di Indonesia perlu mendorong Perilaku Kerja Proaktif pada karyawan. Apalagi bagi karyawan yang pada dasarnya sudah Proaktif Kepribadian. Kemudian pusat penahanan negara bagian harus memberi kepercayaan diri kepada mereka yang memiliki Kepribadian Proaktif untuk diambil peran yang lebih luas dan ditempatkan di posisi yang tepat pada akhirnya mendukung Perilaku Kerja Proaktif. Juga untuk karyawan lain, perlu dibuat atau dibawa keluar Kepribadian Proaktif di dalamnya. Dengan begitu akan lebih mudah untuk menciptakan tindakan proaktif di pusat-pusat penahanan negara. Kemudian untuk penelitian lebih lanjut tentang organisasi dan manusia sumber daya, disarankan untuk memeriksa Kepribadian Proaktif terhadap Perilaku Kerja Proaktif secara langsung dan melalui Efikasi Diri Luas Peran pada objek yang berbeda dan jumlah responden. Dan dengan penambahan beberapa anteseden lainnya. Karena memang masih jarang ditemukan penelitian terkait dengan hubungan ini. Dengan begitu, akan berkembang variabel dengan berbagai jenis responden. Yang seperti itu studi lebih lanjut dapat digunakan untuk memperdalam penelitian terkait Kepribadian Proaktif, Efikasi Diri Luas Peran, dan Perilaku Kerja Proaktif dalam pengelolaan sumber daya manusia dan penelitian organisasi.

Penulis : Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://www.ejmanager.com/mnstemps/196/196-1611066943.pdf?t=1611075687

(Proactive Personality and Proactive Work Behavior : Mediating role of Role Breadth Self-Efficacy in State Detention Center (RUTAN))

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp