UNAIR Buka Peluang Kerja Sama Pendidikan di 10 Universitas di Prancis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pembahasan penjajakan kerja sama antara UNAIR dengan Prancis. (Foto: Bastian Ragas)
Pembahasan penjajakan kerja sama antara UNAIR dengan Prancis. (Foto: Bastian Ragas)

UNAIR NEWS – Optimalisasi pengaplikasian program Kampus Merdeka: Merdeka Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus dilakukan Universitas Airlangga. Salah satunya melalui penguatan program internasionalisasi. Kali ini komitmen itu berwujud pada pembahasan dan kunjungan Konselor Kerja Sama Kedutaan Besar Prancis Stephane Dovert bersama tim ke UNAIR pada Selasa (27/4/2021).

Sejumlah peluang kerja sama perguruan tinggi Prancis dengan UNAIR dibahas dalam pertemuan tersebut. Satu di antaranya adalah ada lebih dari sepuluh universitas di Perancis yang siap merealisasikan program Kampus Merdeka:Merdeka Belajar untuk diikuti UNAIR.

KONSELOR Kerja Sama Kedutaan Besar Prancis Stephane Dovert. (Foto: Bastian Ragas)

”Berdasar data kami, UNAIR menjadi salah satu universitas di Indonesia yang memiliki alumni terbanyak lulusan kampus di Prancis. Ada 30 mahasiswa,” ujar Wakil Atase Kerja Sama Universitas Annisa Fauziah yang turut serta dalam kunjungan itu.

Tahun ini, lanjut Annisa, perguruan tinggi di Indonesia menjadi salah satu prioritas target kerja sama perguruan tinggi Prancis. Mengingat, Kemdikbud telah merealisasikan program Kampus Merdeka:Merdeka Belajar. Salah satu wujudnya adalah optimalisasi mobilitas mahasiswa ke luar negeri.

”Ada lebih dari sepuluh perguruan tinggi Perancis yang telah mengajukan proposal ke kami untuk kami komunikasikan ke Kemdikbud untuk program LPDP. Ini yang kami dorong untuk diikuti UNAIR,” sebutnya.

”Tahun ini terdapat kuota seribu mahasiswa Indonesia untuk Prancis. Dan akan dilipatkan 10 kali tahun depan, sekitar 10 ribu mahasiswa,” tambahnya.

Terkait kebijakan pandemi Covid-19, Prancis memberikan kebebasan Visa belajar jangka panjang (lebih dari 90 hari) untuk mahasiswa. Di sisi lain, UNAIR didorong untuk memberikan list potensi program studi prioritas yang dapat dikerjasamakan dengan perguruan tinggi Prancis tersebut.

Menanggapi kunjungan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni UNAIR Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM sangat menyambut baik peluang kerja sama tersebut. Mengingat, banyak aspek yang perlu dicapai UNAIR dalam proyeksinya menjadi World Class University. Di antaranya memajukan kurikulum dan kapabilitas berstandar internasional.

”Termasuk juga berkolaborasi dengan berbagai pihak pemerintah dan lembaga non-pemerintah. Nasional maupun internasional,” ujarnya. 

”Kami percaya, akan memiliki efek yang menstimulasi pada aspek kehidupan universitas yang komprehensif,” imbuhnya. 

Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni UNAIR Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM. (Foto: Bastian Ragas)

Prof Bambang menyampaikan, di salah satu program studi UNAIR, terdapat mata kuliah bahasa dan sastra Prancis 4 SKS. Yakni, di Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Diharapkan potensi itu dapat dikembangkan dengan penerbitan sertifikat kemahiran bahasa Prancis sesuai standar.

Berdasar pertemuan tersebut, lanjut Prof Bambang, ada empat hal yang segera disiapkan UNAIR bersama dengan pihak Kedutaan Prancis. Pertama, UNAIR akan segera memberikan list program studi prioritas yang dikerjasamakan dengan pihak Prancis.

Kedua, segera dilakukan penyusunan proposal dan review proposal dari perguruan tinggi Prancis untuk disinkronisasi. Ketiga, penyediaan informasi pendidikan tinggi Prancis untuk mahasiswa UNAIR. Dan, yang keempat, UNAIR bersama pihak Prancis bekerja sama terkait penyiapan penguasaan bahasa untuk mahasiswa. 

”Kami menyambut baik tawaran untuk saling pengertian dan persahabatan di antara masyarakat, terutama generasi muda seperti siswa kami,” ungkapnya.

Diketahui, hadir dalam pembahasan di Ruang Rapat Balirua, Lantai 4, UNAIR, tersebut Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi dr. Muhammad Miftahussurur, M.Kes., Sp.PD-KGEH.,, Ph.D.; Direktur Pendidikan Prof Dr., Sukardiman, Apt., M.S; Ketua AGE Iman Harymawan, SE., MBA.Ph.D.; dan perwakilan FIB UNAIR. Sementara itu dari pihak Kedutaan Prancis Direktur IFI Surabaya Benoit Bavouset; Koordinator Nasional Campus France Indonesia Sylvain Lelong- Lacroix; Penanggung Jawab Pengajaran IFI Surabaya Rosa Karenina; dan Penanggung jawab Campus France Surabaya Indri Novita Sari. (*)

Penulis: Feri Fenoria 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp