Pentingnya Mengolah Limbah Rumah Tangga dengan Tepat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Departemen Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan webinar bertajuk “From Waste to Useful” pada Sabtu (24/01/2021). Webinar yang terbuka untuk umum ini diadakan via daring mengingat kondisi pandemi yang belum memungkinkan untuk melakukan acara tatap muka secara langsung.

Gelaran webinar itu mengundang Jessica Halim sebagai pembicara. Ia merupakan Co-Founder Demibumi.id yang merupakan platform edukasi terkait pengolahan limbah rumah tangga.

Kesadaran Jessica terhadap gaya hidup ramah lingkungan diakuinya baru beberapa tahun belakangan ini. Ia memulai menjalani gaya hidup ramah lingkungan dengan menggunakan totebag, alih-alih plastik, sebagai wadah barang-barang belanjaan. “Dari situ akhirnya beralih ke yang lain. Bawa sedotan non-plastik, bawa wadah (untuk makan atau minum, Red),” tuturnya.

Kurangin bebelian barang-barang baru, tolak barang-barang yang tidak perlu, pakai kembali barang-barang yang tadinya nyampah. Dipakai kembali kan jadi nggak nyampah,” ungkap pemenang penghargaan Grab Kumparan 2020 untuk kategori The Best Sustainable Social Enterprise ini terkait dengan cara-cara mengurangi jumlah sampah di sekitar.

Dalam webinar itu, Jessica mengungkapkan pentingnya mengolah limbah baik organik maupun anorganik yang dihasilkan oleh rumah tangga. “Mengolah limbah organik kita menjadi kompos dengan bantuan biopori itu sangat penting. Dan memberikan pilahan kita yang anorganik ke bank sampah untuk dikirimkan ke pabrik daur ulang itu penting sekali,” jelas ibu dua anak itu.

Sampah organik, lanjut Jessica, juga menjadi penghasil efek rumah kaca. Padahal, edukasi yang banyak dilakukan di masyarakat adalah perihal jejak karbon, polusi udara, maupun sampah di laut. Namun jarang ada edukasi perihal sampah organik yang menjadi penghasil efek rumah kaca.

Dalam kesempatan itu, Jessica memberikan saran agar masyarakat lebih mudah memilahan sampah di rumah. Yakni, dengan menyediakan satu ruangan khusus untuk memilah beragam jenis sampah. “Kalau mau, siapkan satu ruangan untuk memilah sampah perkategori. Itu akan sangat membantu untuk dikumpulin jadi banyak,” ungkap Jessica.

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan tantangan untuk mulai melakukan gaya hidup yang ramah lingkungan. Tantangan yang diberikan antara lain menggunakan alat makan yang eco-friendly, menggunakan tas eco-friendly, merawat tanaman, dan melakukan penghematan dalam penggunaan air atau listrik.

Tantangan itu dilakukan via media sosial Instagram di mana peserta dapat mengunggah kegiatan-kegiatan mereka dalam melakukan challenge yang diberikan dan menandai akun Instagram @psinergi.ua dan tagar #7DaysNgabuburling. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp