Gamma-Mangostin dari Kulit Buah Manggis sebagai Agen Potensi Pelindung Organ Ginjal pada Hewan Coba Diabetes Mellitus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Lemonilo

Indonesia adalah negara kepulauan dengan sekitar 17.508 pulau dan ditutupi oleh hutan hujan tropis, hutan musiman, rawa, vegetasi semak subalpin, vegetasi pantai, dan vegetasi gunung. Dengan campuran reflektif spesies asli Asia dan Australia, Indonesia dinyatakan memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia, dengan sekitar 40.000 spesies tanaman endemik termasuk 6.000 tanaman obat. Akibatnya, Indonesia kaya akan tanaman obat yang digunakan penduduknya secara tradisional dari generasi ke generasi dalam menyembuhkan penyakit.

Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah anggota famili Clusiaceae dan genus Garcinia. Garcinia adalah genus besar yang terdiri dari sekitar 400 spesies yang berasal dari India Timur, Semenanjung Melayu, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Selain itu, berdasarkan studi morfologis dan sitologis, diperkirakan bahwa manggis berasal dari Asia Tenggara. Selain itu, peneliti berpendapat bahwa manggis adalah penghasil buah Indonesia.

Faktanya, manggis adalah buah tropis yang telah digunakan selama ratusan tahun di seluruh dunia sebagai obat tradisional. Pohon manggis dapat tumbuh di dataran rendah. Pertumbuhan terbaik dicapai di daerah dengan ketinggian 500-600 m dpl. Di Indonesia, pusat penanaman pohon manggis adalah Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Riau, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.

Sementara di Jawa, pusat-pusat produksi manggis adalah Blitar, Bogor, Banyuwangi, Purwakarta, Ciamis, Cilacap, Purworejo, Sukabumi, Banjarnegara, Wanayasa, dan Subang. Data dari BPS menyebutkan bahwa produksi buah manggis mengalami kenaikan hingga 203.103 ton pada tahun 2015 dari sebelumnya 114.761 ton pada tahun 2014.

Lebih lanjut, manggis mengandung senyawa bioaktif seperti xanthon, terpen, antosianin, tanin, fenol, dan beberapa vitamin. Nilai gizi manggis per 100 g meliputi 80,9 g air, 0,5 g protein, 18,4 g karbohidrat, 1,7 g serat, 9 mg kalsium, 14 mg fosfor, 0,5 mg besi, 2 mg vitamin C, 0,09 mg vitamin B1 (thiamin), 0,06 mg vitamin B2 (riboflavin), dan 0,1 mg vitamin B5 (niacin).

Faktanya, kulit manggis memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan. Senyawa utama yang terkandung dalam kulit buah manggis adalah xanthon. Skrining fitokimia, berdasarkan data etnomedisin, dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk penemuan agen terapeutik baru.

Metabolit sekunder senyawa bioaktif utama manggis adalah turunan xanthon. Konstituen utama dari fraksi xanthon pada manggis ditemukan α-mangostin dan γ-mangostin. Lebih dari 60 xanthon lainnya diisolasi dari bagian-bagian tanaman yang berbeda termasuk 3-isomangostin, β-mangostin, gartanin, mangostanin, 1-isomangostin, garcinone B, 9-hydroxycalabaxanthone, mangostanol, mangostinone demethylcalabaxanthone, 8-deoxygartanin, dan garcinone D. Mayoritas investigasi difokuskan pada ekstraksi dan penjelasan struktur xanthon dari kulit buah manggis atau pericarp.

Senyawa gamma-mangostin merupakan pigmen dari Garcinia mangostana yang mampu mendonasikan atom hidrogen dan menstabilkan radikal bebas. Selain menetralkan radikal bebas, antioksidan ini diharapkan dapat mengurangi stres oksidatif, terutama pada berbagai sel yang terkena akibat kondisi hiperglikemik yang berkepanjangan, seperti hepatosit dan sel tubulus proksimal ginjal. Oleh karena itu, penelitian kami dirancang untuk menjawab permasalahan apakah pemberian gamma-mangostin dapat menurunkan kadar BUN dan kreatinin plasma darah serta memperbaiki kerusakan sel tubulus proksimal ginjal pada mencit diabetes.

Menariknya, pemberian gamma-mangostin ditemukan mampu menurunkan BUN plasma dan kreatinin serta memperbaiki sel tubular proksimal ginjal yang rusak pada mencit diabetes secara signifikan. Oleh karena itu, gamma-mangostin telah menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi. Bukti menunjukkan bahwa gamma-mangostin merupakan kandidat senyawa timbal untuk penatalaksanaan klinis atau pencegahan diabetes mellitus.

Penulis: Saikhu A. Husen

Link Jurnal: https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/10562

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp