Bersama Ustadz Taufiq AB Renungkan Hubungan Manusia dan Al-Qur’an

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SUASANA pengajian virtual Universitas Airlangga.
SUASANA pengajian virtual Universitas Airlangga.

UNAIR NEWS – Topik mengenai “Kita dan Al -Qur’anul Kareem” menjadi bahasan dalam Pengajian Ramadan Universitas Airlangga pada Senin (26/4/2021). Hadir sebagai pembicara Ustadz Muhammad Taufiq AB.

Pada pembuka ceramahnya, Ustadz Taufiq AB memberikan bahasan mengenai berislam artinya berakhlak mulia. Seperti Rasulullah SAW ibarat Al-Qur’an yang berjalan di tengah masyarakat.

 “Bahwa Islam itu diturunkan oleh Allah melalui Rasulullah SAW kepada seluruh umat manusia. Dalam surat Al-Hasyr, QS. 59:7 yang berbunyi Allah SWT memberikan instruksi kepada manusia. Semua yang dibawa Rasulullah untuk kalian terimalah dan ikuti. Larangannya jauhi. Serta taqwa kepada Allah,” ujar Ustadz Muhammad Taufiq AB dalam ceramahnya.

Selanjutnya, Ustada Taufiq AB memberikan renungan tentang pertanyaan sudahkah kita membaca Al-Qur’an dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari? Apa hanya sekadar dibaca saja tanpa memahami arti yang terkandung di dalam Al-Qur’an.

“Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita sebagai seorang muslim. Apakah kita mengucapkan Allahuakbar, artinya dengan allhuakbar tidak ada yang besar semua kecil di hadapan allah swt,” ujarnya.

Selanjutnya Ustadz Taufiq AB memberikan materi tentang sholat. Bukti keimanan yang paling utama adalah sholat. Setidaknya perintah sholat itu hendaknya benar-benar dipegang oleh kaum Muslim.

“Islam dulu baru sholat. Sholat itu tiangnya agama. Barang siapa tidak membangun sholat maka merobohkan agamanya. Jika membangun shalat maka membangun agamanya,” ujarnya

Sholat itu, imbuh Ustadz Taufiq AB, mendekatkan diri kepada Allah agar mendapatkan manfaat dan ibadah kepada Allah. Sering orang mengeluh sulit sholat dengan khusyu’ pastinya semua orang sulit melakukan sholat dengan khusyu’.

“Kalau secara sederhana sholat khusyu’ itu akan mudah dikerjakan kalau wudhu kita khusyu’ bukan seperti orang cuci tangan. Harus diperhatikan bahwa wudhu harus khusyu’ dan membaca Al-Qur’an dangan baik dan benar saat sholat. Dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.” ujarnya.

Mengenai, topik “Kita dan Al-Qur’anul Kareem”, Ustadz Taufiq AB mengambil Nasihat dari Ibnul Qayyim Al Jawziyyah. Poinnya adalah sama dengan pertanyaan mengenai hubungan kita dengan Al-Qur’an yang tidak bisa lepas dengan hubungan kita dengan Allah SWT ketika sholat.

“Di bulan suci Ramadan adalah bulannya Al-Qur’an. Tiada suatu yang lebih bermanfaat bagi kalbu seperti membaca Al-qur’an dengan tadabbur dan tafakkur (hati kita semakin cerah). Di 10 hari terakhir bulan Ramadhan perbanyak berdoa, sholawat, niscaya doa di bulan Ramadan sungguh luar biasa,” ujarnya.

Sebagai penutup, Ustadz Taufiq AB menekankan tentang menjaga semangat bagi kaum Muslim menjalani ibadah meski berada di tengah pandemi. Ikhtiar terhadap kesepakatan-kesepakatan yang diimbaukan juga mesti diperhatikan.

“Menggunakan smartphone sudah bisa mendengarkan ceramah dari ustadz, sungguh kemudahan mendapatkan pahala dan kenikmatan di bulan suci Ramadan. (*)

Penulis: Moch Rachman Halim

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp