UNAIR NEWS – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., bersama rombongan bertandang ke Universitas Airlangga. Prof. Nizam dan rombongan disambut langsung Rektor UNAIR Prof. Dr. Nasih bersama jajaran di Ruang Rapat Rektor Lantai 4 Kampus C UNAIR pada Jumat (23/4).
Dalam kesempatan itu, Prof. Nizam bersama jajaran mendengarkan paparan perihal perkembangan pendidikan di UNAIR dan vaksin merah putih. Dalam sambutan pembuka, Rektor UNAIR Prof. Nasih menegaskan bahwa kunjungan Dirjen Dikti itu ingin mendengarkan langsung seputar perkembangan UNAIR dan vaksin merah putih yang sudah dilakukan pembuatan oleh UNAIR.
“Ada dua hal penting, selain vaksinasi adalah perkembangan beragam kegiatan yang telah dilakukan di UNAIR,” jelas Prof. Nasih.
Selain Prof. Nasih, hadir dalam acara tersebut jajaran tim dari Rumah Sakit UNAIR yang diwakili oleh Prof. Nasron selaku direktur, menyampaikan berbagai peran dan langkah yang telah dilakukan. Baik dari awal berdiri hingga saat menghadapi pandemi. Sementara itu, dari tim vaksin ada Prof. Nyoman yang memaparkan tahap pembuatan vaksin yang saat ini sudah mencapai tahap pra klinik.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan yang sama Dekan FK UNAIR Prof. Budi juga menyampaikan paparan perihal peran FK dalam memajukan UNAIR dan menghadapi pandemi. Dalam kesempatan itu, ia juga tidak lupa memaparkan perkembangan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga yang telah mengarungi laut Indonesia dan memberikan layanan kesehatan di pulau pulau terpencil di Indonesia.
Mendengarkan banyak paparan tersebut, Prof. Nizam mengapresiasi peran UNAIR sebagai salah satu kampus terbaik dengan banyak capaian. Selain itu, Prof. Nizam juga bangga bahwa UNAIR menjadi salah satu pusat penanganan Covid-19 terbesar di Indonesia.
“Apa yang sudah dilakukan selama ini semoga bisa terus diakselerasi dan diwujudkan. Dan benar benar bisa menjadi kebanggaan kita semua. Kami juga terus mengamati perkembangan UNAIR yang signifikan. Utamanya dalam bidang kesehatan,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan
