Begini Cara Mahasiswa UNAIR Peringati Hari Kartini

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
(Foto: Doc. Pribadi)

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM UNAIR) melalui Komisi Anti Diskriminasi-Kesetaraan Gender (KADKG) ajak mahasiswa UNAIR peringati Hari Kartini pada Rabu (21/04/2021). Dalam momentum tersebut, KADKG bersama beberapa relawan gelar kampanye kesetaraan gender beramai-ramai menuliskan tagar #Bersama Ambil Peran.

Kampanye digelar guna memaknai Hari Kartini sebagai perjuangan perempuan melawan ketidakadilan. Melalui kampanye yang dilakukan, diharapkan mahasiswa UNAIR dapat mengedukasi dirinya dan sesama mengenai arti sesungguhnya Hari Kartini (untuk perjuangan kesetaraan, Red), tulis KADKG dalam buku panduan acara tersebut. KADKG juga menambahkan, bahwa diharapkan mahasiswa kemudian dapat mengambil peran untuk ikut serta dalam menyejahterakan hidup perempuan sehingga terbebas dari diskriminasi berbasis gender dan jenis kelamin.

Memanfaatkan akun media sosial berupa instagram, kampanye telah disuarakan oleh lebih dari 100 relawan. Masing-masing dari mereka telah menyuarakan pesannya untuk generasi masa kini agar turut andil dalam kesetaraan gender.

Menurut KADKG, bahwa ketidaksetaraan tidak akan hilang selama kita terus menghadirkannya. Upaya yang dilakukan oleh KADKG melalui kampanyenya tersebut, menunjukkan bahwa ketidaksetaraan masih terjadi di sekitar kita.

Tidak hanya menyoroti mengenai ketidaksetaraan yang mayoritas dialami oleh perempuan, KADKG juga memperhatikan sisi lain dari privilese yang diterima oleh laki-laki. KADKG memaparkan, bahwa privilese yang diterima oleh laki-laki akibat adanya paham patriarki membuat mereka seolah kehilangan harkatnya sebagai manusia (dehumanisasi, Red).

Sebagai contoh, penghilangan harkat tersebut yakni melalui stigma bahwa laki-laki tidak pantas menangis, atau bahkan anggapan bahwa mereka tidak dianggap “laki-laki” apabila tidak dapat melakukan sesuatu. “Padahal sebagai manusia, menangis atau tidak dapat melakukan sesuatu adalah hal yang wajar. Kita bukanlah makhluk yang sempurna,” tulis KADKG dalam akun instagram mereka.

Menurut Ketua KADKG, Luthfia Anindya, bahwa kesetaraan gender tidak hanya menjadi isu-isu kewanitaan. Menurutnya, bahwa hal itu sekaligus menjadi isu kemanusiaan sehingga menjadi tanggung jawab bersama.

Selain itu, kampanye yang dilakukan KADKG sekaligus sebagai upaya menepis anggapan bahwa kesetaraan digunakan untuk melawan laki-laki. “Bukan laki-laki yang hendak kami lawan, melainkan pendapat kolot dan adat usang,” tulis KADKG mengutip dari Raden Ajeng (R. A) Kartini.

Dalam kampanye, turut hadir relawan laki-laki yang menyuarakan pendapatnya. Salah satunya yakni akun instagram @havizhesaa_. Menurutnya bahwa, penerapan kesetaraan dapat kita lakukan dengan cara membayangkan setiap perempuan adalah ibu kita dan setiap laki-laki adalah ayah kita sehingga dapat saling menghormati.

Perlu diketahui pula, bahwa KADKG membuka layanan pengaduan terhadap kasus diskriminasi, perundungan, pelecehan seksual yang dialami oleh mahasiswa/i UNAIR. Mereka dapat mengakses for-us-hotline.carrd.co guna mengetahui informasi lebih lanjut.

Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp