Badan Instalasi Strategis Pertahanan Sambangi UNAIR Guna Kaji Keberlanjutan Dampak Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi Muhammad Miftahussurur, dr. M.Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D. (kanan) bersama Brigadir Jenderal Ignasius Eko Djoko Purwanto, S.E., MM., selaku Kapusinfostrahan Bainstrahan Kementerian Pertahanan RI (kiri) saat audiensi. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Puldata Kajian Badan Instalasi Strategis Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menggelar audiensi dengan Universitas Airlangga seputar keberlanjutan dampak covid-19. Acara tersebut dilangsungkan di Ruang Rapat Rektor Kampus C UNAIR pada Rabu (21/4).

Hadir mewakili rektor dalam kesempatan itu, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi Muhammad Miftahussurur, dr. M.Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D. Dalam kesempatan itu, dr. Miftah menyatakan bahwa dalam penanganan covid-19 peran UNAIR sudah sangat maksimal. Tidak hanya pada ranah Surabaya tapi sudah lingkup juga Jawa timur dan Indonesia.

“Banyak ahli yang dilibatkan dalam penanganan pendemi ini, baik dari RSUA RSUD dr Soetomo, dan banyak para ahli yang menjadi tim satgas Covid. Selain itu, dari proses deteksi awal, pencegahan, pengobatan, hingga vaksin yang sedang diproses juga menjadi salah satu bukti bahwa dalam penanganan pandemi ini UNAIR terus berupaya maksimal,” ujarnya.

Sementara itu, dari Badan Instalasi Strategis Pertahanan Brigadir Jenderal Ignasius Eko Djoko Purwanto, S.E., MM., selaku Kapusinfostrahan Bainstrahan Kementerian Pertahanan RI sangat antusias dengan peran yang telah dilakukan UNAIR. Menurutnya, kunjungannya bersama rombongan bertujuan untuk mengumpulkan data dan bahan yang akan menjadi kajian tentang ancaman covid-19 pada pertahanan Indonesia.

“Bahan yang didapat akan diolah dalam menyusun strategi pertahanan negara. Jika dulu virus biologi itu seakan jauh, tapi sekarang benar-benar nyata. Hal ini diangkat dengan pertimbangan bahwa covid ini mengancam ketahanan bangsa,” jelasnya.

Tidak hanya itu, dalam paparan selanjutnya, ia juga menegaskan bahwa dalam lembaga pertahanan ada bahasan bahwa virus corona menjadi cara untuk melemahkan sebuah bangsa. Senjata virus, tandasnya, lebih murah dibandingkan senjata konvensional.

“Ini menjadi satu perhatian khusus bagi bidang keamanan. Indonesia harus menjadikan ini pelajaran yang berharga karena ke depan senjata virus biologis bukan tidak mungkin bisa terjadi kembali di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, dari beberapa ahli UNAIR yang datang tercatat ada dari pihak Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Lembaga Penyakit Tropik, dan Rumah Sakit UNAIR. Kesemuanya memberikan jabaran tentang beberapa hal yang telah dilakukan dan perkembangan penanganan pandemi dari awal muncul di Maret 2020 hingga saat ini.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp