Tahun Depan, Vaksin Merah Putih UNAIR Siap Digunakan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh Nasih saat memberikan keterangan perihal perkembangan Vaksin Merah Putih. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 telah menggerakkan banyak pihak untuk melakukan terobosan dan inovasi. Baik dalam mengendalikan, penanganan, hingga pencegahan. Hal itulah yang terus dilakukan oleh Universitas Airlangga dari saat awal pandemi muncul hingga saat itu.

Perihal itu, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh Nasih dihadapan awak media pada Senin (19/4), menjelaskan bahwa berkaitan dengan Covid-19, sejak awal UNAIR secara komprehensif terlibat di dalamnya. Sebagaimana diketahui, dari segi rancangan UNAIR terlibat dari proses tes, hingga dengan penanganan jenazah.

“Sebelum yang lain mengulas tentang reagen, UNAIR lebih awal melakukan proses tes dengan swab PCR. Bahkan, RSUA sebelum rumah sakit yang lain terlibat dalam penanganan krisis pandemi, RSUA sudah siap. Artinya dari sisi manajemen UNAIR sudah sangat siap dari awal,” jelasnya.

Dari sisi program, sambung Prof. Nasih, UNAIR telah melahirkan banyak inovasi. Baik dari jangka pendek hingga jangka panjang. Dalam jangka pendek, banyak tim dosen yang menghasilkan produk untuk peningkatan imun dan berbagai inovasi untuk mengendalikan pandemi.

“Selain itu, kombinasi obat juga sudah dihasilkan yang digunakan banyak dalam berbagai kalangan. Tercatat ada 80 lebih RS milik TNI AD,” tutur Prof. Nasih.

Selanjutnya, Prof. Nasih juga mengatakan karena pandemi sudah setahun lebih, program jangka panjang juga terus dioptimalkan. Salah satunya program pengadaan vaksin. Dalam hal ini UNAIR sebagai tim peneliti tidak berdiri sendiri. Banyak pihak yang terlibat. Antara lain Kemenristek BRIN.

“Dari program ini, artinya vaksin ini adalah bagian dan komitmen program jangka panjang UNAIR dalam penanganan Covid ini. Proses panjang, jalan berliku, dan beberapa kali berganti metode,” ujarnya.

Pada akhir, Prof. Nasih mengatakan bahwa dari semua proses ini, yang terpenting UNAIR tidak akan terlalu jauh ikut dalam proses produksi masalnya. Posisi UNAIR berada dalam proses penyiapan dan semua dilakukan dengan benar dan mendapatkan rekomendasi dari BPOM.

“Perihal kapan waktu vaksin bisa digunakan, diprediksi sekitar 10 hingga 11 bulan lagi. Mengingat tahap praklinis bukanlah tahap yang sederhana dan sebentar. Jadi proses ini masih panjang agar efektivitas vaksin bisa benar-benar maksmal. Mohon doanya, semua harap bersabar dan semoga vaksin merah putih bisa segera dimanfaatkan oleh semua kalangan,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp