Wujudkan Smart City, Prof Badri : Surabaya Perlu Dorong Perekonomian di Sektor Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, S.T., M.T. bersama Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof. Badri Munir Sukoco SE., MBA., Ph.D. saat membahas Smart City Surabaya dalam Airlangga Forum (9/4/2021). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) menggagas program Airlangga Forum yang merupakan program podcast interaktif bersama narasumber bereputasi nasional hingga internasional. Disiarkan secara langsung dari Balai Kota Surabaya, Airlangga Forum kali ini menghadirkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, S.T., M.T., sebagai narasumber utama dengan topik “Smart City dari Surabaya untuk Dunia” pada Jumat (9/4/2021).

Sebagai salah satu upaya untuk membangun Surabaya sebagai SMART City, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan aplikasi WargaKu. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginisiasi aplikasi tersebut dengan tujuan agar warga Surabaya bisa lebih sejahtera dan terlayani dengan baik.

“Saya ingin warga Surabaya tidak perlu bersusah payah lagi dengan birokrasi yang panjang, hanya cukup dengan satu aplikasi WargaKu semua birokrasi bisa dipersingkat,” ungkapnya.

Dengan aplikasi WargaKu, lanjutnya, semua warga Surabaya bisa terkoneksi menjadi satu. Warga Surabaya yang memiliki keluhan, bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk menyampaikan keluhannya dan akan segera ditindaklanjuti dalam batas waktu 24 jam.

“Ke depannya, saya sangat mengharapkan sinergi antara pemerintah kota Surabaya dan perguruan tinggi untuk bersama-sama membangun Surabaya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof. Badri Munir Sukoco SE., MBA., Ph.D. menuturkan bahwa Indonesia dalam rangka keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah, harus melakukan transformasi ekonomi. Hal tersebut selaras dengan visi Surabaya yaitu menuju Surabaya lebih baik sebagai kota jasa dan perdagangan yang cerdas, manusiawi, bermartabat, dan berwawasan lingkungan.

Menurutnya, saat ini Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Surabaya berada di angka 554,51 triliun rupiah. Kontribusi jasa Kesehatan pada PDRB Surabaya sebesar 4,88 triliun rupiah. Jika PDRB Surabaya diasumsikan tumbuh 5 persen per tahun, maka potensi total PDRB di tahun 2026 sebesar 780,25 triliun rupiah.

“Saat ini sektor jasa kesehatan cukup memberikan kontribusi di bidang perekonomian sehingga berpotensi untuk menjadi sektor pendorong perekonomian. Apabila transformasi ekonomi Surabaya menjadikan sektor kesehatan menjadi 5 persen, hal itu senilai dengan 39 triliun rupiah,” jelasnya.

Salah satu upaya untuk mendorong perekonomian di bidang kesehatan adalah dengan membangun smart health. Caranya ialah dengan membangun startup kesehatan yang bisa bekerja sama dengan tenaga kesehatan, farmasi dan perguruan tinggi sebagai pendukung transformasi ekonomi.

Wali Kota Surabaya memiliki visi yang luar biasa. Pak Eri Cahyadi mampu menerjemahkan visi tersebut menjadi action plan yang sangat luar biasa,” pungkasnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp