BEM UNAIR Luncurkan Program Desa Binaan di Sidotopo, Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PEMBERIAN bantuan kepada warga Sidotopo saat pembukaan program AKSARA "Airlangga DEKAT Masyarakat Surabaya". (Foto: Nur Faradilla)
PEMBERIAN bantuan kepada warga Sidotopo saat pembukaan program AKSARA "Airlangga DEKAT Masyarakat Surabaya". (Foto: Nur Faradilla)

UNAIR NEWS – Kementerian PDM (Pengabdian Desa Mitra) BEM Universitas Airlangga meluncurkan program perdana bertajuk AKSARA. Yakni, akronim dari “Airlangga DEKAT Masyarakat Surabaya.” Sebuah program pengabdian kepada masyarakat dengan membuka desa binaan selama lima bulan di Kota Surabaya. Tepatnya di Sidotopo, Kecamatan Semampir.

Bagi kementerian PDM, Kota Surabaya dipilih, mengingat menjadi wilayah regional terdekat dari UNAIR. Sekaligus sebagai wujud kontribusi pada wilayah terdekat sebelum melebarkan program ke wilayah di luar Kota Surabaya.

Realita warga Sidotopo Jaya RW 12, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, yang kebanyakan warganya memiliki keterbatasan ekonomi menjadi pertimbangan lainnya. Termasuk kebanyakan para kepala keluarga di desa tersebut yang merantau dan menjadi sopir. Sehingga para istri di rumah menunggu penghasilan suami sembari merawat anak mereka.

Menteri PDM BEM UNAIR Irsyad Setyawan menjelaskan pihaknya bersama warga mendorong para istri turut dapat membantu perekonomian warga, tidak hanya bergantung kepada kepala keluarga.

”Kami belajar bersama para ibu rumah tangga di daerah tersebut untuk membuat produk berupa sari kedelai dan bakpao,” ungkapnya.

Pembuatan produk dasar sari kedelai dan bakpao itu tidak semata-mata berdasar resep online saja. PDM BEM UNAIR turut mengkaji bagaimana proses pembuatan yang benar sehingga menghasilkan produk olahan terbaik dan memiliki nilai jual.

“Karena memang tujuan kami membantu memberdayakan perekonomian mereka. Kami juga mengajarkan bagaimana cara mengemas hingga memasarkan produk,” lanjut Irsyad.

Melalui program binaan tersebut, diharapkan para perempuan dapat tetap melakukan aktivitas yang produktif. Termasuk sekaligus bisa membantu menopang perekonomian keluarga mereka.

”Untuk masyarakat lainnya, semoga program ini mampu membawa inspirasi sehingga menghadirkan desa-desa binaan baru lain,” ungkap Irsyad. (*)

Penulis: Zahwa E. Bella

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp