Ilmu Sejarah UNAIR Jadi Pusat Dokumentasi Data Historis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
POTRET saat kuliah umum bersama Dr. Remco Raben dari Universitas Utrecht Belanda. (Foto: Istimewa)
POTRET saat kuliah umum bersama Dr. Remco Raben dari Universitas Utrecht Belanda. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Departemen Ilmu Sejarah menjadi satu dari empat Program Studi (prodi) yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). Departemen yang berdiri sejak 1998 itu merupakan mono disiplin ilmu, sehingga hanya membawahi prodi Ilmu Sejarah.

Sebagai kepala departemen, Dr. Sarkawi B. Husain, S.S., M.Hum., menuturkan bahwa prodi Ilmu Sejarah memiliki empat keunggulan. Beberapa di antaranya yaitu telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga luar negeri untuk menyelenggarakan konferensi internasional, memiliki staf pengajar yang lulus dari berbagai perguruan tinggi ternama dari dalam dan luar negeri, serta staff pengajarnya sangat produktif dalam bidang akademik, riset, dan penerbitan buku.

“Kami juga fokus pada berbagai dimensi kajian Sejarah Perkotaan. Aspek inilah yang membedakan prodi Ilmu Sejarah UNAIR dengan prodi Ilmu Sejarah perguruan tinggi lainnya di Indonesia,” terangnya.

Tidak hanya itu, dosen yang biasa disapa Sarkawi itu juga menuyebutkan Ilmu Sejarah UNAIR tiga kali berturut-turut mendapat nilai A dalam akreditasi BAN-PT dan menjadi pusat dokumentasi data historis di  Indonesia, khususnya Jawa Timur.

“Rencananya tahun ini kami juga akan mengikuti akreditasi internasional FIBA-A,” imbuhnya.

Ditanya perihal inovasi yang akan dilakukan, dosen yang lahir di ToliToli Sulawesi Tengah itu menyatakan saat ini pihaknya tengah mematangkan program creative thesis bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studi. Program tersebut dirancang untuk mengakomodasi berbagai minat bakat mahasiswa, serta memperkaya dan mengenalkan sejarah kepada masyarakat dalam berbagai bentuk dan media.

“Untuk merealisasikan program itu, departemen membentuk tim task force yang dipimpin oleh ketua bidang ilmu untuk merumuskan draft kerja dan menyusun manual prosedurnya,” terangnya.

Selain itu, dosen yang juga aktif dalam kegiatan penelitian dan penulisan itu juga memaparkan bahwa lulusan Ilmu Sejarah dapat meniti karir di berbagai sektor pekerjaan. Di antaranya yaitu di Kantor Arsip Nasional, Perpustakaan dan Arsip, museum, Keenterian Pendidikan dan Kebudayaan, lembaga penelitian, sebagai guru, dosen, jurnalis, Production House (PH) film dokumenter, ataupun kerja di perusahaan BUMN dan swasta.

Meski begitu, Sarkawi menuturkan persaingan antar departemen Ilmu Sejarah di berbagai perguruan tinggi lainnya dan menghasilkan lulusan dengan kemampuan akademik baik yang dapat diterima kerja di berbagai tempat yang relevan dengan studi sejarah menjadi tantangan tersendiri bagi departemen yang dipimpinnya saat ini.

“Saya berharap semua civitas akademika yang tergabung dalam departemen ini dapat bekerja bersama dengan cerdas sehingga mampu menghasilkan generasi yang memiliki integritas akademis,” tutupnya. (*)

Penulis: Nikmatus Sholikhah

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp