FKH-BPSPL Denpasar Tindak Lanjuti Kejadian Paus Terdampar Massal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana Pertemuan FKH UNAIR dan BPSPL Denpasar di Ruang Pimpinan FKH. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Selasa, 16 Maret 2021 menerima kunjungan dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Kementrian Perikanan dan Kelautan. Pertemuan tersebut membahas tentang penjajakan kerjasama BPSPL, KKP dan FKH UNAIR.

Bertempat di Ruang Pimpinan FKH UNAIR, kunjungan tersebut langsung dihadiri oleh Kepala BPSPL Denpasar bapak Permana Yudiarso, ST.MT., bersama 3 staff dari kantor BPSPL Sidoarjo. Sementara itu, dari pihak FKH UNAIR dihadiri langsung oleh Dekan FKH Prof.Mirni Lamid, M.Kes., drh., bersama dengan Wakil Dekan III FKH UNAIR Mustafa Helmy E. drh. DTAPH, Ketua Divisi Patologi Veteriner Dr. Hani Plumeriastuti, M.Kes., drh., dan Staf Peneliti Patologi Forensik Bilqisthi Ari Putra, drh., M.Si. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BPSPL Denpasar Permana Yudiarso, S.T, M.T., menyampaikan bahwa kerja sama ini dilatarbelakangi dengan peristiwa “Paus Terdampar Massal” di Pantai Modung Bangkalan pada bulan lalu. Yudi menyampaikan bahwa saat ini Kementrian Perikanan dan Kelautan juga berfokus pada pelestarian satwa akuatik yang masuk dalam satwa dilindungi oleh CITES. Menurutnya, upaya pelestarian satwa akuatif tidak hanya berfokus pada isu ekologi dan pengelolaan laut, tapi juga kesehatan satwa akuatik.

“Kami menyadari, bahwa saat ini di BPSPL Denpasar tidak mempunyai tenaga dokter hewan atau medik veteriner serta di BPSPL belum ada fasilitas pendukung yang memadai. Berdasar hal itu, BPSPL Denpasar dan KKP berharap dapat bekerjasama dengan FKH UNAIR berbentuk MOA dalam hal kesehatan satwa akuatik,” terang Pak Yudi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa MOA ini dapat berperan dalam pelestarian satwa akuatik terutama saat terjadinya peristiwa kematian satwa akuatik sehingga perlu penegakan diagnosa. Menyambut baik maksud dan tujuan BPSPL Denpasar, Dekan FKH UNAIR Prof.Mirni dalam sambutannya menyampaikan bahwa FKH UNAIR sangat menerima dengan tangan terbuka akan rencana kerjasama MOA tersebut. 

Prof. Mirni juga menyampaikan, saat ini FKH UNAIR mempunyai fasilitas laboratorium patologi veteriner, mikrobiologi, parasitologi, biomolekuker, dan toksikologi yang mumpuni guna membantu penegakan diagnosa pada satwa akuatik yang sakit maupun mati.

“Ke depannya, kami berharap FKH UNAIR dapat berperan untuk ikut melestarikan satwa akuatik serta saling mengisi dan mendukung program pemerintah,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp