Tim KKN 137 Bantu Tingkatkan Pemahaman Materi pada Siswa TK-SD Saat Daring

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim KKN 137 ketika melaksanakan bimbel di Balai RW 05. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Kelompok 137 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Masyarakat (BBM) ke-63 Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan bimbingan belajar (Bimbel) pada siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) kelas satu sampai empat. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka dalam meningkatkan pemahaman materi selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Program bimbel ditujukan untuk adik-adik TK dan SD kelas 1-4 di lingkungan RT 5 RW 5 Kelurahan Kertajaya,” ucap Ivangga Dwiputra Leksono, sebagai ketua kelompok.

Ivangga mengungkapkan banyak siswa-siswi yang kesulitan dalam memahami materi pelajaran selama pembelajaran jarak jauh tersebut. Tidak hanya itu, dia juga mengatakan jika pekerjaan rumah lebih sering dikerjakan oleh orang tua. Sehingga, menurutnya, pembelajaran jarak jauh menjadi tidak efektif.

Karena pandemi, lanjut Ivangga, bimbel dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Siswa-siswi maupun mahasiswa yang turut serta dalam bimbel harus mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum memulai kegiatan, memakai masker selama kegiatan berlangsung dan menjaga jarak minimal satu meter.

“Kami (kelompok 137, Red) juga membatasi jumlah adik-adik yang mengikuti bimbel yakni sebanyak 3-6 orang dan mahasiswa yang mengajar sebanyak 1-3 orang,” jelas mahasiswa Manajemen tersebut.

Kegiatan bimbel itu dilaksanakan selama sembilan hari mulai hari Kamis (21/01/21) hingga Jumat (29/01/21) pada pukul enam sampai delapan malam. Balai RW 5 Kelurahan Kertajaya menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan bimbel. Tempat itu dipilih, sambung Ivangga, karena luas tempat yang dapat memenuhi kebijakan protokol kesehatan ketat sehingga siswa-siswi dan mahasiswa dapat menjaga jarak minimal satu meter.

Bagi siswa-siswi TK, pembelajaran utama yang dilakukan adalah menggambar dan berlatih membaca. Sedangkan untuk siswa-siswi SD, mahasiswa pengajar membantu mengerjakan tugas dari sekolah masing-masing sekaligus memberikan pengajaran bahasa indonesia atau bahasa inggris dan matematika.

“Kami mengharapkan setidaknya terdapat 6-12 adik yang bersedia mengikuti bimbel. Namun, dalam realisasinya terdapat 21 adik-adik yang mengikuti program secara bergantian setiap harinya,” ujar Ivangga pada Rabu (17/02/21).

Ivangga berharap dengan adanya kegiatan bimbel untuk siswa-siswi TK maupun SD dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang sebelumnya tidak dimengerti. Dia juga berpesan untuk mahasiswa lain yang akan mengikuti KKN agar lebih mengamati permasalahan yang dihadapi masyarakat, tidak hanya formalitas sebagai syarat kelulusan.

“Bila perlu dan dibolehkan, mahasiswa bisa terjun langsung untuk bertanya pada masyarakat tentang masalah yang dihadapi,” tutupnya. (*)

Penulis: Dita Aulia Rahma

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp