Tracking Posisi Berbasis Android untuk Memonitor Kondisi Kendaraan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Kompas Tekno

Banyak aplikasi yang bisa dikembangkan di Ponsel Android untuk perbaikan pemantauan kondisi mobil modern. Itu bisa berupa antarmuka pengguna yang sederhana untuk alat On-Board Diagnostics (OBD) untuk pemantauan kondisi mobil dalam mengemudi manual saat ini, atau hingga penggantian pengemudinya untuk kontrol lebih lanjut dalam mengemudi otonom. Namun semuanya akan sangat tergantung pada pelacakan posisinya. Pada pekerjaan ini akan dirancang sistem pelacakan posisi mulai dari arsitektur sistem dengan jaringan telekomunikasi hingga perilakunya dengan Diagram UML. Secara keseluruhan, sistem terdiri dari dua bagian. Mereka adalah aplikasi android (aplikasi) dan server web nodeJs. Aplikasi akan menangani pengumpulan data. Kemudian web server akan menampilkan hasilnya menggunakan antarmuka peta dari Open Street Map. Dari perjalanan pengujian, diperoleh 611 poin posisi. Dari poin-poin tersebut didapatkan pula bahwa waktu pengerjaan yang paling singkat antar record adalah 5 detik dan yang paling lama bisa lebih dari 3 menit. 

Ponsel berbasis Android sendiri memiliki fungsi yang semakin banyak, dan fiturnya beberapa tahun belakangan ini mengikuti trend dari Google, Inc yang telah memasukan ke sistem operasi mereka dengan berbagai macam sensor. Setidaknya, mereka telah menyertakan sensor navigasi dasar yang akan sangat berguna bagi pengemudi mobil, atau sistem transportasi lainnya. Ada sensor seperti Assisted-Global Positioning System (A-GPS), dan kompas untuk tujuan arah. Lalu, ada juga akselerometer jika perlu kecepatan kecepatan. Dengan demikian, ponsel Android digunakan sebagai sistem media yang digunakan kondisi mobil ini. Kemudian untuk server, Server Internet of Things (IoT) umum seperti nodeJS, digunakan. Jenis server yang dapat berkomunikasi data secara bersamaan dalam ukuran besar dalam TCP / IP. Oleh karena itu, A-GPS berbasis Android akan digunakan. Dengan akses sebagai sumber lokasi geospasial. Kemudian, data ini akan dikirim ke server IoT berbasis nodeJS untuk dipantau. Dengan demikian, secara total dapat direalisasikan sebagai jalan untuk aplikasi kondisi mobil. Penelitian ini telah didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) di Pemerintah Indonesia melalui hibah “Program Penelitian Kolaborasi Indonesia” (PPKI) tahun 2019.

Tampilan pertama adalah tampilan aplikasi Android untuk Car Condition Monitoring seperti pada Gambar 1. Dari tampilan ini terlihat bahwa aplikasi ini memiliki item untuk koneksi ke server, kemudian satu item untuk pelacakan posisi, dan tiga item lainnya untuk pemantauan kondisi mobil. Di sini, tiga item terakhir dinonaktifkan karena tujuan utama versi ini hanyalah pelacakan posisi. Tiga hal tersebut dapat disebut sebagai kondisi mesin untuk indikator mesin OBD secara keseluruhan, dan dua lainnya dengan sensor yang berbeda, seperti tekanan ban, dan Voltase Baterai. Tiga fitur terakhir ini belum diaktifkan. Mereka digabungkan dengan mengikuti desain lain. Mereka ditunjukkan juga dengan warna abu-abu. 

Gambar 1(a) didapat dengan mengaktifkan tombol baris kedua yang bertajuk “Position Tracking”.  Saat tombol itu ditekan, aplikasi akan mulai mencoba mengirim data lokasi ke server. Termasuk dalam tahap ini adalah memastikan bahwa GPS telah diaktifkan. Jika belum diaktifkan, aplikasi akan membawa pengguna ke bagian setelan GPS. Lalu, akan ada juga notifikasi di sisi bawah layar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa ada perubahan posisi GPS. Hanya lokasi data baru yang akan dikirim ke server untuk direkam. Sedangkan dari gambar tersebut, notifikasi “Location added” untuk menginformasikan bahwa data lokasi telah ditambahkan ke server. 

Dari Gambar 1(b) terlihat bahwa jalur yang terbentuk tidak berupa jalur garis padat melainkan kumpulan banyak titik dengan menggunakan platform Open Street Map (OSM). Titik-titik ini dipetakan sesuai dengan alamat lokasi geospasial yang telah disimpan dalam DB. Itu dari pengalaman berkendara di Kota Surabaya, Indonesia. Dari perjalanan tersebut, jumlah titik lokasi adalah 611. Waktu pengerjaan data dapat ditentukan dari catatan yang disimpan tersebut. Diketahui bahwa durasinya berubah dan tidak selalu sama. Waktu terpendek adalah lima detik dan waktu terlama bisa melebihi lebih dari tiga menit. 

Penulis: Erwin Sutanto, S.T., M.Sc. 

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: 

https://aip.scitation.org/doi/abs/10.1063/5.0034348

Erwin Sutanto, Imam Sapuan, Muhammad Yazid, Fahmi Fahmi (2020). Android Based Position Tracking for Car Condition Monitoring. AIP Conference Proceedings 2314, 040003; https://doi.org/10.1063/5.0034348 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).