Analisis Penerapan Zachman Framework untuk Optimalisasi Keberhasilan Sistem Manajemen Pengetahuan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh ekrut

Teknologi informasi sangat pening dalam mendukung sistem manajemen pengetahuan yang berperan sebagai business driver yang berguna sebagai penunjang kegiatan operasional dan menjadi keunggulan kompetitif suatu organisasi agar dapat bertahan dalam kompetisi.  Seiring  dengan  meningkatnya  persaingan  bisnis seiring dengan  tren  perkembangan  bisnis  di  masa  depan,  suatu perusahaan  atau  organisasi  harus  menemukan  keunggulan.

Untuk mengatasi kondisi tersebut maka perlu dilakukan evaluasi untuk menganalisis kelengkapan strategik arsitektur organisasi terhadap kondisi infrastruktur sistem informasi yang terpasang dengan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem manajemen pengetahuan, kemudian membangun model yang dapat digunakan. Kerangka Zachman digunakan sebagai alat ukur untuk meninjau kelengkapan strategis arsitektur sistem informasi perusahaan di perusahaan dan menentukan faktor dan indikator sistem manajemen pengetahuan yang dibutuhkan oleh organisasi.

Kemajuan teknologi konsumen dapat mengakses berbagai sumber informasi dan data sehingga mampu menuntut produk dan layanan terbaik, untuk selanjutnya memilih mitra bisnis yang memiliki produk dan layanan yang nyaman, aman, dan cepat.  Dunia bisnis pada era revolusi industri 4.0 telah memasuki era bisnis berbasis pengetahuan, sehingga dibutuhkan basis pengetahuan yang kuat untuk mengolah pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis faktor untuk menghasilkan faktor-faktor utama pendukung keberhasilan implementasi dan metode regresi juga digunakan untuk membentuk model dari faktor-faktor yang ditemukan. Dari penelitian ini diketahui bahwa para pengguna sistem manajemen pengetahuan yang telah berjalan di organisasi mengutamakan faktor-faktor seperti fungsi dan budaya dalam perusahaan, dukungan dan partisipasi manajemen, kemudahan akses sistem dan proses pengendalian dan pemantauan data dan aplikasi. Dalam  penelitian  ini  mengevaluasi pemahaman pengguna terhadap sistem yang ada dan keinginan perencana aplikasi dari sistem / aplikasi yang sudah berjalan akan ditinjau dari Zachman Framework. Selain itu, upaya untuk memahami  kondisi  Knowledge  Management  System (KMS).

Knowledge Management System (KMS), terdapat input dan kunci keberhasilan KMS yang dapat dipertimbangkan oleh organisasi:

Selain itu, dukungan manajemen dan transparansi tanggung jawab atau akuntabilitas dari pengasuh dan pemilik aplikasi juga berperan besar dalam menyukseskan sistem KM. Dukungan manajemen senior diperlukan untuk mendorong implementasi dan pemanfaatan KMS dalam kegiatan operasional di organisasi.

Knowledge Management System (KMS) tidak boleh dilihat sebagai database terpusat yang sangat besar dan harus dilihat sebagai kumpulan data kontekstual dan dokumen yang terkait dengan direktori ‘manusia dan keterampilan’ dan memberikan kecerdasan untuk menganalisis dokumen-dokumen ini, rantai hubungan, minat dan perilaku karyawan, serta – fungsi lanjutan untuk berbagi pengetahuan. Diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut maka optimalisasi Knowledge Management System (KMS) pada organisasi dapat tercapai. 

Penulis: R. Azizah

Link jurnal terkait tulisan di atas: Analysis of Application of Zachman Framework For Knowledge Management Systems Success Optimization https://ieeexplore.ieee.org/document/9211110/authors#authors

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).