Peran Pendidikan Ibu terhadap Gigi Berlubang serta Karang Gigi pada Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi peran ibu terhadap kesehatan gigi pada anak. (Sumber: KlikDokter)

Bagi orang tua masalah gigi berlubang pada anak-anak merupakan masalah yang paling sering ditemui. Berdasarkan Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) tahun 2018, penderita  gigi berlubang di Indonesia sebesar 50–70% dengan penderita terbesar adalah golongan balita. Menurut Bhayya and Shyagali (2010) yang diambil dari jurnal Sharva dkk (2014) melaporkan prevalensi adanya karang gigi pada anak-anak sebesar 81%. Keparahan gigi berlubang dan karang gigi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko yaitu pengalaman karies, status sosial ekonomi, usia, jenis kelamin, pendidikan, geografis, dan perilaku terhadap kesehatan gigi.

Secara luas diakui bahwa perilaku orang tua khususnya ibu, mempengaruhi kesehatan anak-anak mereka. Beberapa faktor seperti pendidikan ibu, pekerjaan, status ekonomi, usia, pengetahuan, sikap, dan perilaku dapat memberikan wawasan untuk meningkatkan kebiasaan kesehatan mereka dan kesehatan anak-anak mereka secara tidak langsung. Oleh karena itu, kebiasaan menyikat gigi ibu, kebiasaan makan, dan pilihan makanan yang dikonsumsi secara langsung berhubungan dengan anak-anak mereka.

Untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan terjadinya gigi berlubang serta karang gigi pada anak maka dipilih Desa Temoran Kabupaten Sampang, Madura karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sampang masih menempati angka tertinggi se Jawa Timur. Pada tahun 2015 mencapai 25,69 % atau 240.350 jiwa dari total jumlah penduduk 936.801 jiwa. Selanjutnya tahun 2016 sebanyak 24,11% atau 227.800 jiwa dari  947.614 jiwa dan tahun 2017 terdapat 23,49% atau 225.130 jiwa dari 958.514 jiwa.

Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan serta status ekonomi ibu terhadap adanya gigi berlubang dan karang gigi pada anak usia 3-6 tahun di Kabupaten Sampang maka dilakukan penelitian menggunakan 50 sample ibu dan anak usia 3-6 tahun pada komunitas prasejahtera di Desa Temoran Kabupaten Sampang dengan presentase gigi berlubang pada anak-anak sekitar 86% dan adanya karang gigi pada anak-anak sekitar 20%. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan terjadinya gigi berlubang pada anak usia sedangkan untuk tingkat pengetahuan dan status ekonomi ibu tidak terdapat hubungan antara terjadinya gigi berlubang dan karang gigi pada anak. Berangkat dari hasil penelitian tersebut diharapkan orang tua dapat meningkatkan perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut dikarenakan perilaku dari orang tua akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anaknya.

Penulis : Sindy Cornelia Nelwan

Informasi tentang penelitian ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://ejmcm.com/article_2935_9232cab7e47de4e174cf1d01f1eb9478.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).