Apa Kata Pengguna tentang Aplikasi BPJSTKU Mobile?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh play.google.com

Angka kecelakaan kerja di Indonesia cenderung terus meningkat. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan angka kecelakaan kerja sebesar 20% dibanding tahun 2016. Peningkatan angka kecelakaan kerja ini mendorong pemerintah untuk bisa memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.  Inilah yang melatarbelakangi lahirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Ketenagakerjaan. Dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan diharapkan bisa memberikan manfaat perlindungan berupa rasa aman pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu. Penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. BPJS  ketenagakerjaan yang dulunya bernama Jamsostek merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. BPJS Kesehatan ulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2015.

Pada tanggal 23 Mei 2017 BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan aplikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) Mobile yang sekarang berubah menjadi BPJSTKU Mobile. Tujuan diluncurkannya aplikasi ini adalah agar pekerja dapat dengan mudah dan cepat memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan. Aplikasi BPJSTKU Mobile merupakan aplikasi generasi kedua yang dikembangkan dari aplikasi BPJSTK Mobile dengan menyediakan beberapa fitur tambahan sebagai penyempurnaan dari aplikasi sebelumnya. Pekerja dapat melakukan pendaftaran mandiri menggunakan data kependudukan bagi peserta Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU), layanan cek saldo Jaminan Hari Tua (JHT) online, simulasi perhitungan Jaminan Hari Tua (JHT), informasi program-program BPJS Ketenagakerjaan, informasi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, informasi Rumah Sakit/Klinik PLKK (Pusat Layanan Kecelakaan Kerja), informasi berbagai diskon khusus bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan di restoran, tempat perbelanjaan, taman bermain, hotel, maskapai penerbangan dan lainnya, informasi pusat layanan dan sosial media BPJS Ketenagakerjaan, layanan pengaduan, berbagai berita seputar BPJS Ketenagakerjaan dan lain sebagainya.

Tetapi pada kenyataanya, sampai saat ini pemanfaatan aplikasi BPJSTKU Mobile belum terlalu optimal. Banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan BPJSTKU Mobile, diantaranya karakteristik pengguna, pengetahuan tentang BPJSTKU Mobile, kemudahan penggunaan, manfaat yang dirasakan, dan lain-lain. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan BPJSTKU Mobile maka penting untuk dilakukan evaluasi untuk menilai kualitas aplikasi sistem informasi. Salah satu model evaluasi sistem informasi yang cukup populer adalah The Update Delone & McLean Information System Success Model. Model ini digunakan untuk menggambarkan keberhasilan sistem informasi yang didalamnya terdapat enam dimensi keberhasilan yakni sistem quality, information quality, service quality, actual use, user satisfaction dan net benefit.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dimensi system quality, information quality, service quality dan actual use pada aplikasi BPJSTKU Mobile dinilai kurang sesuai dengan harapan dan kelayakan. Dimensi user satisfaction dan net benefit masing-masing mendapat respon yang baik. Tidak adanya pelatihan (demo), keharusan terhubung dengan internet, serta tidak adanya fitur pengaduan layanan secara langsung menjadi alasan subyek tidak menggunakan dan memanfaatkan aplikasi BPJSTKU Mobile.

Berdasarkan informasi tersebut maka yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi BPJSTKU Mobile adalah menambahkan fitur untuk pengaduan layanan (customer care) secara langsung dalam aplikasi. Saat ini pengguna belum bisa langsung melakukan pengaduan dan harus menghubungi hotline atau whatsapp yang tertera di dalam aplikasi. Sistem setidaknya dibuat semudah mungkin untuk mengurangi pengentrian ulang pin setiap kali menggunakan fitur yang ada. Hal ini dikarenakan saat awal mengakses aplikasi sudah dilakukan login terlebih dahulu menggunakan pin. Selain itu perlu disediakannya pilihan bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) karena yang mengakses aplikasi ini tidak hanya pekerja WNI saja tetapi juga WNA yang bekerja di Indonesia. Kecanggihan aplikasi ini juga masih dirasa kurang karena aplikasi BPJSTKU Mobile hanya bisa diakses dengan handphone android dan tidak bisa diakses dengan handphone IOS.

Penulis: Ratna Dwi Wulandari

Informasi detail dari artikel ini dapat diakses pada laman berikut: https://doi.org/10.22435/bpk.v48i1.625

(Evaluasi Implementasi Aplikasi BPJSTKU Mobile)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).