Ternyata, Tidak Semua Penyakit Jantung dapat Langsung Didiagnosis Hanya Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Rekam Jantung!

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Lampost.co

Pemeriksaan rekam jantung, atau yang biasa dikenal dengan sebutan EKG (elektrokardiografi), merupakan pemeriksaan yang sangat bermanfaat di dunia kesehatan pada penyakit-penyakit jantung. Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan ini relatif singkat, namun dapat memberikan informasi penting terkait kondisi jantung pasien. Alat ini selalu ada di setiap sudut Instalasi Gawat Darurat (IGD) di setiap fasilitas Kesehatan (faskes), mulai dari faskes tingkat pertama hingga rumah sakit rujukan.

Namun, menginterpretasikan hasil pemeriksaan dari alat ini bukanlah hal yang mudah. Tidak jarang seorang dokter umum yang bekerja di IGD mengambil kursus lanjutan agar bisa lebih tepat dan cepat dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan EKG ini. Hal ini dikarenakan segala hal yang berhubungan dengan jantung membutuhkan penanganan yang segera. Dengan tidak berfungsinya jantung, maka darah tidak akan bisa dipompa ke seluruh tubuh, menyebabkan organ tubuh yang lain tidak bisa bekerja. Jika seorang dokter tidak pawai dalam menerjemahkan hasil dari pemeriksaan ini, maka akan ada dua hal yang mungkin terjadi, yaitu: 1) pasien terlambat mendapatkan penanganan yang diperlukan; 2) pasien menjalani prosedur yang seharusnya tidak perlu dijalani.

Dari sekian banyak penyakit pada jantung, salah satu yang diwaspadai adalah penyumbatan pembuluh darah pada jantung. Pada penyakit ini, pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri pada dada. Nyeri dada ini bisa spesifik (tertekan, menjalar hingga ke lengan kiri atau tembus ke punggung) atau tidak spesifik (hanya rasa tidak nyaman di bagian dada). Jika pasien yang datang dengan keluhan ini, pemeriksaan rekam jantung biasanya akan segera dilakukan terutama pada pasien dengan usia diatas 35-40 tahun karena serangan jantung biasanya terjadi setidaknya pada usia tersebut. Jika memang ada sumbatan pada pembuluh darah jantung, biasanya EKG akan menunjukkan gambaran yang khas. Jika gambaran khas ini muncul, maka tindakan harus segera dilakukan. Pada rumah sakit yang memiliki fasilitas pemasangan ring jantung, biasanya pasien akan segera menjalani tindakan tersebut. Jika gambaran ini muncul pada pasien yang sedang berada di rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas tersebut dan waktu yang dibutuhkan untuk merujuk pasien ke rumah sakit dengan fasilitas pemasangan ring jantung cukup lama, tindakan yang bisa diambil adalah dengan memberikan obat-obatan untuk “menghancurkan” sumbatan tersebut.

Namun begitu, gambaran khas dari pemeriksaan EKG ini ternyata tidak selalu menunjukkan bahwa ada sumbatan pada pembuluh darah jantung. Ada kondisi-kondisi lain yang dapat menyebabkan pemeriksaan EKG menunjukkan hasil tersebut. Pada laporan kasus yang telah diterbitkan di American Journal of Case Reports tahun ini, kami melaporkan pasien yang pada awalnya memiliki keluhan nyeri dada yang tidak spesifik. Setelah dilakukan pemeriksaan rekam jantung, kami menemukan adanya gambaran khas yang biasanya muncul pada pasien dengan sumbatan pembuluh darah jantung. Karena rumah sakit tersebut tidak memiliki fasilitas untuk melakukan pemasangan ring jantung dan juga jauh dari rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas tersebut, kami memutuskan untuk memberikan obat untuk “menghancurkan” sumbatan tersebut. Namun ternyata setelah obat itu diberikan, pemeriksaan ulangan rekam jantung tersebut menunjukkan bahwa sumbatan tersebut masih ada. Setelah itu, kami memutuskan untuk melakukan evaluasi lanjutan menggunakan alat USG untuk jantung untuk melihat apakah ada kondisi lain yang mungkin menyebabkan gambaran khas tersebut pada pemeriksaan rekam jantung. Kami kemudian menemukan bahwa pada pasien tersebut terdapat adanya peradangan pada selaput jantung. Akhirnya kami memutuskan untuk memberikan obat-obatan untuk peradangan tersebut. Setelah pengobatan di rawat inap selama tiga hari, hasil rekam jantung pasien tersebut kembali normal.

Dari laporan kasus kami, dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun hasil pemeriksaan rekam jantung menunjukkan gambaran yang khas untuk penyumbatan pembuluh darah pada jantung, masih ada kondisi-kondisi lain pada jantung yang ternyata juga dapat menunjukkan gambaran tersebut.

Penulis: dr. Firas Farisi Alkaff

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada publikasi ilmiah kami di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7598149/

Hasibuan FS, Intan RE, Wilujeng HRT, Octora TN, Dharmajati BB, Gandi P, dan Alkaff FF. Triangular QRS-ST-T Waveform Electrocardiographic Pattern in Acute Myopericarditis: A Case Report from a Limited-Resources Hospital. Am J Case Rep. 2020; 21: e926360-1–e926360-6.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).