Akurasi Uji Xpert MTB/RIF untuk Diagnosis Perikarditis Tuberkulosis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Halodoc

Perikarditis tuberkulosis (TB) merupakan manifestasi tuberkulosis di luar organ paru yang berbahaya. Angka kematian akibat perikarditis TB meningkat pasca 6 bulan terdiagnosis yakni dari 17% menjadi 40%. Hingga tahun 2018, pemeriksaan baku emas (gold standard) untuk  diagnosis perikarditis TB adalah kultur Lowenstein-Jensen (LJ) namun metode tersebut memerlukan waktu relatif lama dan tidak mudah. Metode alternatif seperti pemeriksaan histopatologi, memerlukan keahlian khusus dan prosedur invasifnamun terbatas dilakukan pada tempat pelayanan kesehatan tertentu. Saat ini, pemeriksaan Xpert (geneexpert) MTB / RIF sebagai uji diagnostik TB parutelah disetujui U.S FDA (United States Food and Drug Administration). Uji Xpert MTB / RIF merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi kuman Mycobacterium tuberculosis dan resistensinya terhadap rifampisin dengan tehnik amplifikasi asam nukleat. Pemeriksaan ini terbukti berguna untuk mendiagnosis TB paru, dengan sensitivitas 89% dan spesifisitas 99%. Namun demikian, dari berbagai studi dinyatakan bahwa uji X-pert MTB/RIF untuk pemeriksaan TB di luar organ paru termasuk perikarditis TB memberikan hasil akurasi  yang beragam.

Kami melakukan sistematic review dan meta analysis dan telah dipublikasi pada jurnal F1000 Research. Sejauh ini, studi kami merupakan meta-analisis pertama yang mengevaluasi akurasi diagnostik perikarditis TB menggunakan pemeriksaan Xpert MTB / RIF. Tujuan penelitian kami adalah mengevaluasi akurasi pemeriksaan X-pert MTB/RIF untuk diagnosis perikarditis TB dengan menggunakan sampel cairan perikardial. Setelah pencarian data dan literatur, teridentifikasi 129 jurnal kemudian diseleksi dan diperoleh 9 studi yang memenuhi kriteria untuk dianalisis secara kuantitatif (meta analisis). Jumlah subyek yang terlibat dari penelitian ini adalah 581 pasiendengan efusi perikardial, dengan rata-rata prevalensi perikarditis TB sebesar 28,4%. Hasil analisis kami menunjukkan bahwa pemeriksaan X-pert MTB/RIF memiliki spesifisitas sebesar 0,994 ( interval kepercayaan 95% : 0,919–1,000) sedangkan sensitivitas sebesar 0,676 (interval kepercayaan 95%: 0,580–0,759), serta rasio kemungkinan positif (positive like lihoo dratio)110,11 (interval kepercayaan 95% : 7.65–1584.57) dan rasio kemungkinan negatif (negative like lihoo dratio) 0.326 (interval kepercayaan 95% : 0.246–0.433) sebagai uji diagnosis perikarditis TB.

Penemuan ini menunjukkan bahwa pemeriksaan Xpert MTB / RIF memiliki spesifisitas yang kuat namun sensitivitas yang tidak memuaskan dalam mendiagnosis perikarditis TB  atau dengan kata lain bahwa dengan spesifitas yang kuat maka bila hasil pemeriksaan Xpert MTB / RIF positif menunjukkan bahwa pasien yang diperiksa benar dengan perikarditis TB . Namun demikian dengan sensitivitas yang tidak terlalu tinggi maka hasil pemeriksaan yang  negatif  tidak dapat menyingkirkan perikarditis TB. Hasil penelitian dengan sensitivitas yang tidak terlalu tinggi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karakteristik tuberculosis paucibacillary (sedikitnya jumlah kuman )  pada spesimen cairan perikardial. Batas deteksi pemeriksaan Xpert MTB / RIF terendah adalah 131 colonyformingunits/ mililiter (CFU/ml).  Oleh karena itu  bila terdapat unit pembentuk koloni kuman dari spesimen cairan perikardial kurang dari nilai batas terendah deteksi maka akan menghasilkan pemeriksaan yang negatif dan hal ini dapat mengarah diagnosis negatif palsu pericarditis TB. Dalam meta-analisis ini, 45%  studi yang terlibat dilakukan di daerah dengan prevalensi tuberkulosis yang  rendah. Pasien di daerah seperti ini potensial datang pada fase dini penyakit dengan paucibacillary, sehingga mengurangi sensitivitas pemeriksaan Xpert MTB / RIF. Penjelasan lain yang mungkin adalah variasi dalam ukuran dan metode pengambilan sampel spesimen dan juga karakteristik subyek penelitian.

Dalam praktik klinis, untuk mengidentifikasi dan menyingkirkan penyakit tertentu, seringkaliuji diagnosis dapat diterima bila rasio kemungkinan positif di atas 10 dan rasio kemungkinan negatif di bawah 0,1. Dalam penelitian ini, nilai rasio kemungkinan positif adalah 110 sedangkan nilai rasio kemungkinan negatif adalah 0,3. Hasil ini membuktikan bahwa pemeriksaan  Xpert MTB / RIF dapat diandalkan dalam mengidentifikasi atau menentukan diagnosis perikarditis TB dengan  metode yang lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan pemeriksaan  lainnya meskipun hasil pemeriksaan  Xpert MTB / RIF negatif mungkin tidak dapat menyingkirkan sepenuhnya perikarditis TB. Dengan diagnosis yang lebih cepat dan mudah diharapkan pengobatan dini dapat dilakukan sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas pasienperikarditisTB.

Penulis: Andrianto

Berikut adalah link terkait tulisan di atas : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32802321/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).