Penggunaan Kurva Pertumbuhan Anak WHO 2006 dan Kurva Pertumbuhan Anak Indonesia 2005 pada Malnutrisi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Republika.co.id

Pertumbuhan dan perkembangan 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan periode emas karena pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan janin dan bayi berjalan sangat pesat sehingga diperlukan asupan gizi dan stimulasi yang sesuai untuk tumbuh dan kembang optimal, tetapi apabila janin dan bayi pada masa ini tidak memperoleh asupan gizi sesuai kebutuhan dan stimulasi, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin  dan bayi, baik pada saat dalam kandungan maupun masa selanjutnya.  Malnutrisi adalah salah satu dampak dari asupan nutrisi yang kurang selama 1000 HPK dibandingkan dengan kebutuhan nutrisi oleh janin atau bayi.   Malnutrisi sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama pada anak usia di bawah lima tahun di negara berkembang termasuk Indonesia.

Malnutrisi disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait dan memiliki dampak kesehatan jangka pendek meliputi, kesakitan, ketidakmampuan dan kematian serta jangka panjang meliputi tinggi badan saat dewasa menjadi pendek, penurunan kemampuan intelektual, menurunnya produktivitas ekonomi, dan kelahiran anak dengan berat lahir rendah.Malnutrisi yang terjadi pada awal kehidupan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif dan fisik di kemudian hari, meningkatkan risiko infeksi dan secara signifikan berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas anak. Gizi kurang atau buruk adalah masalah utama anak-anak di daerah pedesaan yang menderita keterlambatan perkembangan. Pemenuhan gizi yang belum tercukupi sejak dalam kandungan hingga bayi lahir dapat menyebabkan terjadi berbagai masalah kesehatan, baik pada ibu maupun  bayi. Nutrisi yang adekuat diperlukan oleh bayi untuk perkembangan otak, terutama selama ibu hamil dan, periode kritis untuk pembentukan formasi otak yang merupakan pondasi perkembangan kognitif, motor dan sosial-emosional dari anak sampai dewasa. Gizi buruk, terutama selama janin dan dua tahun pertama pasca kelahiran hidup, merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan saraf (Neuro-developmental) yang buruk, yang menyebabkan gangguan motorik, keterlambatan kognitif dan bicara, serta masalah perilaku dan ketidakmampuan belajar.

Penilaian pertumbuhan anak normal atau malnutrisi memerlukan kurva pertumbuhan anak, hasil dari pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala harus di plot pada kurva pertumbuhan anak.  Kurva pertumbuhan berat badan yang digunakan di Indonesia adalah: Kartu Menuju Sehat (KMS) pada Buku Ibu dan Anak (KIA), Kurva pertumbuhan menurut WHO, Kurva pertumbuhan menurut CDC 2000 dan Anthropometri Kemenkes. Penelitian pada 1162 anak usia 0-60 bulan di 5 desa untuk mengetahui status gizi dengan menggunakan kurva pertumbuhan WHO dan kurva pertumbuhan anak Indonesia 2005 mendapatkan bahwa kurva pertumbuhan anak Indonesia 2005 lebih sedikit anak yang berstatus gizi kurang, kurus dan obesitas dibandingkan kurva pertumbuhan WHO.

Interpretasi yang berbeda dari dua grafik pertumbuhan dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkiraan gizi buruk pada anak di Indonesia menggunakan kurva pertumbuhan WHO tahun 2006 terlalu dibesarkan, dan mungkin anak-anak Indonesia telah tumbuh sesuai dengan potensi genetiknya, sedangkan kurva pertumbuhan Indonesia 2005 sendiri masih perlu dikembangkan lagi serta diuji validitasnya sehingga bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat. Pencegahan gizi buruk harus dilakukan sedini mungkin dan keluarga merupakan pondasi kuat agar gizi buruk tidak dialami oleh generasi berikutnya. Upaya pencegahan gizi buruk dapat dilakukan dengan memaksimalkan pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI yang tepat bagi anak yang sudah tidak bergantung pada ASI, dan rutin periksa kesehatan di Posyandu atau Puskesmas, terutama mengukur tinggi dan berat badan anak.

Penulis:  Irwanto

Disarikan dari artikel dengan judul: “Comparison of 2006 WHO Child Growth Standards and 2005 Growth Diagrams of Indonesian Children: Impact on Burden of Malnutrition” yang diterbitkan di Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, July-September 2020, Vol. 14, No. 3 halaman: 2233-8.

Link: http://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/10766

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).