Bincang Maba Universitas Airlangga Bersama Aktivis Era Orba

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Lokadata

UNAIR NEWS – Budiman Sudjatmiko, seorang aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada masa Orde Baru dan Ketua UmumInnovator 4.0 diundang menjadi narasumber pada seri pertama Webinar yang diadakan oleh BEM UNAIR. Berjudul “Move! : Introduction of New Social and Millennial’s Movement”, webinar ini diadakan pada Rabu malam (16/9/2020) dan target audiens dari seri Webinar ini adalah untuk mahasiswa baru.

Budiman membuka materinya dengan mengutip kutipan dari Mark Twain, seorang penulis asal Inggris. Twain mengatakan bahwa 20 tahun dari sekarang, saya akan lebih menyesal atas apa yang saya tidak lakukan daripada yang telah saya lakukan. Merefleksikan dari itu, Budiman mengajak mahasiswa UNAIR untuk sebisa mungkin untuk tidak memiliki penyesalan yang sama.

“Persiapan kalian para pemuda harus dimulai dari sekarang karena masa depan yang menanti kalian merupakan sebuah era keberlimpahan, termasuk era keberlimpahan data. Era ini merupakan era datakrasi,” seru alumni Cambridge University itu.

Era datakrasi dijelaskan oleh Budiman sebagai era dimana demokrasi konvensional akan diganti demokrasi berbasis data. Dalam era datakrasi ini, ia menuturkan bahwa berbagai aspek kehidupan manusia akan dirubah secara radikal oleh teknologi. Dalam segi politik, kecerdasan buatan melalui teknologi big data akan dapat menghasilkan kebijakan politik yang lebih akurat dan presisi. Politisi PDIP ini menambahkan bahwa manusia politik nanti akan punah dan digantikan oleh kecerdasan buatan yang memenuhi harapan dan aspirasi rakyat.

Dalam webinar itu, Budiman juga memprediksikan perkembangan era datakrasi setiap lima tahun hingga tahun 2045. Ambil satu contoh misalnya dalam tahun 2025, sistem Universal Basic Income (UBI) akan dapat terrealisasikan dimana negara dapat memberi sejumlah uang kepada setiap warga negaranya atas bantuan pajak-pajak tinggi dari perusahaan besar dan multinasional. Futuris ini menambahkan bahwa hal ini demi melanggengkan kesejahteraan sosial mengingat bahwa orang mempunyai uang merupakan suatu bentuk dari hak asasi.

“Lantas dari semua masifnya perkembangan teknologi yang akan terjadi dalam era datakrasi dimana peran manusia akan semakin tergerus oleh kecerdasan buatan, apa yang dapat kita lakukan? Jawabannya adalah berimajinasi, kawan-kawan. Manusia akan tetap menjadi manusia berdaulat apabila memiliki imajinasi. Tanpa imajinasi, manusia hanyalah sekumpulan objek data,” jelas Budiman.

Oleh karena itu, Budiman mengajak pada para mahasiswa untuk berimajinasi sesuai dengan relevansi zaman karena Indonesia sendiri bisa merdeka karena relevansi imajinasi dari para pahlawan untuk mendirikan suatu negara kesatuan yang merdeka, bukan mengembalikan Indonesia kepada zaman kerajaan Demak atau kerajaan Majapahit. Singkat cerita, ia mengajak mahasiswa untuk berpikir dan berjuang dengan paradigma futuristik.

Terakhir, solusi yang ditawarkan oleh Budiman sebagai agenda masa depan gerakan mahasiswa milenial adalah berupa agenda Trisakti ABC. Konsep Trisakti ABC memuat tiga ide penting yang tercakup atas 3A (alami, asasi, abadi), 3B (berdana, berdata, berdaya), dan 3C (cinta, cita, cipta).

“3A ini terkait pada gerakan yang selaras dengan perlindungan alam, pemerataan akses ekonomi, dan keberlanjutan. 3B terkait dengan penghasilan masyarakat yang tercukupi, penjaminan hak atas data, dan self improvement. Terakhir, 3C terkait pada kemunculan generasi kaya ide-ide futuristik dan kemampuan menciptakan inovasi yang dipersembahkan kepada masyarakat luas,” tutupnya.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).