Remaja Berisiko: Masalah Kecanduan Narkoba yang Mengkhawatirkan di Institusi Akademis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Halodoc.com

Peningkatan pesat kecanduan narkoba di kalangan mahasiswa lembaga akademis telah muncul sebagai masalah sosial yang serius masalah yang dihadapi masyarakat kontemporer yang merupakan salah satu proporsi tertinggi kaum muda orang-orang di dunia. Penelitian ini dirancang untuk mengeksplorasi proses yang menyebabkan kecanduan narkoba di kalangan siswa lembaga pendidikan tinggi dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas sehari-hari mereka. Untuk mendapatkan wawasan tentang fenomena tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang melibatkan wawancara mendalam dengan mahasiswa pecandu narkoba dari tiga universitas sektor publik. Data dianalisis melalui narasi dan tematik analisis. Hasilnya mengungkap bahwa mahasiswa mengkonsumsi narkoba di universitas tanpa banyak batasan dan resiko institusi akademis belum mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah ini di tempat mereka. Ada yang mendesak kebutuhan untuk mengembangkan strategi komprehensif untuk mengatasi masalah kecanduan narkoba yang mengkhawatirkan di institusi akademik yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk mengganggu rantai pasokan dan menghukum mereka yang terlibat terlibat dalam kejahatan keji perdagangan obat-obatan terlarang.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa kecanduan narkoba sangat mempengaruhi aktivitas mahasiswa sehari-hari. Informan berbagi obat dengan mudah tersedia di universitas tanpa banyak resistensi dan siswa senior dan kelompok siswa yang berbeda berkali-kali menawarkan narkoba pendatang baru sebagai cara jejaring sosial. Karena minimnya pengawasan sistem dan kadang-kadang keterlibatan staf universitas, obat-obatan tersedia dengan mudah di lingkungan universitas. Sering kali, mahasiswa terlibat dalam bisnis narkoba di perguruan tinggi. Ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesenangan siswa dalam kecanduan narkoba, termasuk media massa.

Selain itu, kecanduan mempengaruhi akademis dan kehidupan sosial siswa karena mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan narkoba teman yang kecanduan, ketinggalan kelas, jarang berhubungan dengan keluarga, dan menghabiskan sebagian besar uang saku untuk membeli narkoba. Temuan penelitian menyimpulkan bahwa keterlibatan pemuda berisiko tinggi dalam mengonsumsi narkoba bisa berbahaya bagi generasi perlu memerangi malaise kecanduan narkoba di kalangan mahasiswa institusi akademis atas dasar perang. Penelitian ini menyarankan beberapa rekomendasi kepada publik dan negara. Pertama, pemerintah bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan harus mengembangkan strategi atau kebijakan multi-bidang yang komprehensif untuk mengatasi masalah kecanduan narkoba di dunia. Kedua, ada kebutuhan di tingkat nasional meneteliti, mempelajari, dan membangun sistem untuk menemukan/melaporkan besaran dan sifat masalah yang sebenarnya. Intervensi harus dirancang untuk memberi tahu orang-orang, terutama pelajar, tentang efek kecanduan narkoba.

Ketiga, orang tua harus peka untuk memantau kegiatan anak-anak mereka sehingga mereka tahu tentang ditemani anak-anak mereka dan di mana mereka menghabiskan uang saku mereka. Keempat, universitas harus secara teratur mengatur sesi publik untuk siswa dan memantau mereka kegiatan di dalam kampus mereka. Apalagi perguruan tinggi bekerja sama dengan pemangku kepentingan dapat mempertimbangkan untuk menetapkan konseling atau pengobatan pusat bagi para siswa yang sudah terlibat dalam kecanduan narkoba.

Penulis: Muhammad Saud
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2020.105385

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).