Perilaku Ramah Lingkungan: Motivasi, Kepemimpinan, dan Pengelolaan Rantai Pasok

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh whiteboard journal

Industri hijau atau ramah lingkungan yang dikenal dengan green industry sebagai sektor yang berkembang dan beragam, mencakup semua jenis layanan dan teknologi yang membantu mengurangi dampak lingkungan negatif dan konsumsi sumber daya. Green industry sebagai aktivitasyang  mengukur, membatasi, meminimalkan atau memperbaiki kerusakan lingkungan baik air, udara dan tanah, serta masalah yang terkait dengan limbah akibat produksi produk baik berupa barang atau jasa. Hal yang berkembang di perusahaan saat ini tidak hanya aspek sumber daya alam saja yang diintegrasikan sesuai dengan konsep green industry, melainkan berkembang lebih luas ke sumber daya manusianya juga. Salah satu bentuknya adalah penyesuaian perilaku karyawan pada perusahaan dengan konsep employee green behavior. Dalam upaya merealisasikan green industry, PT. X  telah  memperoleh sertifikat ISO 14001 yaitu  sertifikasi internasional terkait sistem manajemen lingkungan ( SML ) secara berkelanjutan. 

Program Manajemen Lingkungan di PT. X juga terimplementasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sistem pengolahan limbah produksi yang sesuai dengan prosedur, yang bekerja sama dengan vendor pengolah limbah yang telah tersertifikasi sehingga dapat dipastikan limbah produksi dikelola dengan baik serta tidak mencemari lingkungan. Beberapa permasalahan yang dihadapi manajemen perusahaan salah satunya masih rendahnya employee green behavior. Hal ini terlihat pada saat jam istirahat masih sering dijumpai beberapa mesin yang seharusnya dimatikan tetapi dibiarkan menyala. Selain itu masih banyaknya karyawan yang menggunakan air berlebihan ketika ke kamar mandi, dan penggunaan kertas yang belum optimal. Sehingga perusahaan perlu melakukan sosialisasi, mengingat pentingnya penggunaan sumber daya alam yang seefektif dan seefisien mungkin.

Motivasi dianggap sebagai kondisi atau energi dalam diri seseorang yang dapat menggerakkan seseorang tersebut untuk melakukan suatu tindakan yang terarah. Dalam manajeman, motivasi umumnya ditujukan kepada sumber daya manusia dan khususnya kepada bawahan. Memotivasi mempersoalkan bagaimana caranya untuk dapat mengarahkan daya dan potensi karyawan atau bawahan, untuk mau bekerja secara produktif agar dapat mencapai tujuan. Kepemimpinan menjadi faktor yang dapat memberikan arahan bagi karyawan dalam perusahaan agar termotivasi, menyamakan persepsi dan menyatukan visi dan misi. Kepemimpinan berperan dalam memotivasi bawahan dan tentunya memberikan semangat untuk berperilaku yang baik. Dalam penelitian yang dilakukan Saktinegara, dkk (2016), diperoleh hasil bahwa kepemimpinan berpengaruh perilaku kerja karyawan.

Manajemen rantai pasokan (arus informasi) adalah pendekatan berbasis team yang terus melakukan perbaikan disistem. Tujuan pertama dan terpenting dari sistem ini adalah untuk menambahnilai dan menghilangkan faktor-faktor  komunikasi yang tidak memiliki nilai tambah dari suatu sistem. Budaya organisasi mencakup nilai-nilai yang memiliki makna dan keyakinan yang sama untuk anggotanya, serta perilaku tertentu yang diharapkan dapat ditunjukkan kepada semua anggota organisasi atau perusahaan. Budaya organisasi dapat berdampak pada kriteria yang digunakan karyawan dalam malaksanakan pekerjaannya. Employee green behavior atau perilaku hijau karyawan yaitu perilaku atau tingkah laku karyawan dalam menjalankan aktivitasnya dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Contoh dari employee green behavior dalam perusahaan yaitu menghemat penggunaan energy listrik dengan mematikan peralatan kerja ketika tidak digunakan, menghemat penggunaan air, paper less, dan sebagainya.

Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner kepada responden sebagaicaara dalam pengambilan data dalam penelitian ini . Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee green behavior. Artinya, adanya motivasi dalam diri karyawan akan meningkatkan perilaku kerja yang sesuai dengan yang diharapkan.Selanjutnya leadership berpengaruh positif signifikan terhadap employee green behavior. Artinya, jika kepemimpinan dalam perusahaan mendukung aktivitas atau perilaku untuk peduli dengan lingkungan, maka perilaku karyawan terkait hal tersebut akan meningkat. Berikutnya, Kuatnya supply chain (arus informasi) memimpin sistem manajemen untuk membangun employee green behavior.Temuan lainnya,bahwa hubungan motivasi, leadership dan supply chain (arus informasi) management terhdap employee green behavior yang di mediasi oleh budaya organisasi berpengaruh signifikan.  

Kepemimpinan merupakan faktor yang dapat memberikan arahan karyawan di perusahaan agar termotivasi, lakukan hal yang sama persepsi dan menyatukan visi dan misi mereka. Kepemimpinan berperan dalam memotivasi bawahan dan tentunya memberi antusiasme untuk berperilaku baik. Dengan kata lain, semakin tinggi motivasi yang dialami karyawan, dapat mempengaruhi perbaikan pelaksanaan budaya organisasi. Rantai pasokan yang lebih baik (arus informasi) sistem manajemen yang dialami oleh karyawan, mempengaruhi peningkatan implementasi Budaya organisasi Hal ini berarti budaya organisasi berpengaruh dalam memediasi hubungan antara  motivasi, leadership dan supply chain (arus informasi) terhadap employee green behavior.

Penulis: Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: http://ojs.excelingtech.co.uk/index.php/IJSCM/article/view/4962/2520

Rifdah Abadiyah , Anis Eliyana, Ahmad Rizki Sridadi(2020), Motivation, Leadership, Supply Chain Management toward Employee Green Behavior with Organizational Culture as a Mediator Variable.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).