Simulasi Molekuler Potensi Daerah Conserved Pada E6 HPV-16 Sebagai Target Pengikatan Senyawa Teh Hitam Dalam Melawan Kanker Serviks

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Eventkampus.com

Kanker serviks menempati urutan keempat sebagai penyakit kanker paling mematikan pada wanita  di belahan dunia ini, sekitar 0,5 juta jiwa wanita dan mendekati 0,25 juta jiwa terjangkit  penyakit kanker serviks, beberapa diantarannya disebabkan akibat infeksi agen infeksius  seperti Human papillomavirus (HPV). HPV tergolong virus DNA yang memiliki struktur kapsid berlapis ganda, berupa L1 dan L2.

Terdapat dua tipe HPV berdasarkan kemampuanya dalam menginisiasi terjadinya kanker yaitu, high risk (HR) dan low risk (LR) Tipe HR seperti HPV-16 tergolong mayoritas ketika menginfeksi dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada area genital yaitu serviks, penelitian ini menggunakan data sampel dari HPV-16, karena menurutpenelitian sebelumnya sekitar 99% virus tersebut merupakan agen utama penyebab kanker serviks.

HPV terdiri atas 2 jenis gen pengkode protein struktural yang disebut late (L) dan early (E) untuk protein fungsional. Protein E yang memainkan peran krusial terhadap transformasi sel normal salah satunya adalah E6. E6 mempengaruhi aktivitas p53 dalam sel dengan cara membentuk kompleks E6-p53, sehingga mengarahkan kompleks tersebut pada mekanisme degradasi melalui jalur proteasome, p53 berperan dalam sikuls sel sebagai supresor tumor serta pengaturan check point.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa senyawa teh hitam teridentifikasi memiliki efek

penghambat terhadap infeksi virus jenis tertentu secara in vitro. Namun laporan tersebut belum mampu menjelaskan bagaimana mekanisme molekuler senyawa kompleks yang terkandung dalam teh hitam dapat bersifat sebagai inhibitor terhadap protein fungsional atau berperan dalam proses replikasi virus tersebut. Sebenarnya, penelitian in silico terkait screening senyawa bahan alam yang berpotensi sebagai inhibitor E6 telah dilakukan.

Tetapi peneliti sebelumnya belum mengonfirmasi adanya daerah conserved E6 dan menargetkannya dalam desain obat. Potensi adanya conserved region pada protein E6 HPV-16 menjadi fokus penelitian ini, karena E6 memiliki daerah pengikatan spesifik yang bersifat conserved digunakan untuk berinteraksi dengan p53. Kasus resistensi protein fungsional akibat mutasi seperti halnya pada HIV-1 yang menyebabkan beberapa obat menjadi cross-resisstance, namun permasalahan dapat segera diselesaikan dengan adanya obat baru yang disebut tipranavir. Obat tersebut bekerja dengan berikatan pada conserved region yang fungsional untuk memicu aktivasi protease, sehingga protein target menjadi tidak dapat melakukan aktivitasnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah conserved fungsional pada E6 HPV-16 dari semua strains dan senyawa kimia teh hitam yang berpotensi menjadi inhibitor melalui studi in silico, sehingga dapat menjadi kandidat untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Pada penelitian ini dijelaskan semua senyawa kimia yang terkandung dalam teh hitam mampu bersifat sebagai inhibitor E6 HPV-16 melalui pengikatan secara langsung pada daerah conserved fungsional yang digunakan untuk berinteraksi pada p53. Ikatan senyawa kompleks tersebut mampu mempengaruhi aktivitas biologis E6, sehingga diprediksi p53 tidak akan terdegradasi karena daerah pengikatannya dihambat oleh senyawa  teh hitam, dan berpotensi mencegah terjadinya kanker serviks.  

Penulis: Viol Dhea Kharisma, Alexander Patera Nugraha
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://www.connectjournals.com/toc2.php?abstract=3180300H_2795A.pdf&&bookmark=CJ-033216&&issue_id=Supp-01%20&&yaer=2020

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).