Pengembangan Kandidat Vaksin Polivalen Berbasis Epitop Conserved Sel B Pada Glikoprotein Virus Zika

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Bali Factual News

Virus Zika (ZIKV) adalah anggota dari keluarga flaviviridae, vektor virus ini adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albooictus. Isolat ZIKV diambil dari salah satu hutan di negara Uganda yaitu Ziika pada tahun 1947. ZIKV masih berkerabat dekat dengan dengue, yellow fever, japanese encephalitis, dan west nile viruses. Kasus wabah ZIKV terbesar pertama yaitu terjadi pada Yap Island dan mengalami peningkatan hingga tahun 2016 hinga menuju hampir seluruh benua Amerika. Hingga, WHO menetapkan bahwa terdapat hubungan antara kasus microcephaly dan beberapa penyakit saraf lainnya yang disebabkan oleh infeksi ZIKV, bahkan infeksi virus tersebut mampu memicu abnormalitas, kematian janin, dan kecacatan.

ZIKV memiliki materi genetik berupa positive-sense RNA (ssRNA(+)) yang mengkode protein struktural (E) dan non-structural (NS). Pada saat terjadi mekanisme attachment, virion ZIKV menggunakan enveloped glycoprotein untuk berinteraksi dengan reseptor Axl dan melakukan fusi pada sel inang yaitu astrocytes atau jenis sel saraf lainnya. Hal tersebut menunjukkan pentingnya glikoprotein virus sebagai target untuk desain obat terapi antivirus dan kandidat vaksin. Beberapa obat antivirus telah banyak di desain melalui pendekatan in silico untuk memprediksi akurasi aktivitasnya terhadap infeksi ZIKV. Namun, hingga saat ini vaksin ZIKV masih belum ditemukan, sehingga diperlukan pengembangan vaksin pencegahan terhadap infeksi virus tersebut.

Vaksin di desain berbasis conserved region untuk mendapatkan perlindungan dari infeksi virus secara multi-strain, namun belum menjelaskan terkait banyaknya peptida yang digunakan, karena  hasil penelitian sebelumnya hanya memperoleh single peptide yang diprediksi sebagai kandidat vaksin meskipun conserved region yang terindentifikasi memiliki ukuran yang luas. Selain itu, peneliti sebelumnya belum menjelaskan kemungkinan besarnya energi pengikatan peptida kandidat vaksin dapat dikenali oleh B-cell receptor (BCR) sebagai epitop dan  memiliki antigenisitas untuk memicu direct immune respons.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode seleksi peptida kandidat vaksin melalui penggunaan polyvalent daerah conserved pada ZIKV glycoprotein, prediksi imunogenisitas sel B, dan simulasi interaksi molekuler peptida dengan BCR, serta jalur biologis respon imun yang dimediasi oleh reseptor tersebut. Conserved region pada glikoprotein ZIKV berpotensi dapat digunakan sebagai vaksin secara polyvalent, karena memiliki nilai imunogenisitas yang tinggi, similaritas rendah terhadap reseptor permukaan sel tubuh manusia sehingga memperkecil terjadinya autoimun, dan menginisiasi aktivasi respon sel B melalui pengikatan langsung dengan BCR.  Namun perlu dilakukan pengujian lanjutan secara wetlab untuk mengonfirmasi kinerja peptida kandidat vaksin

Penulis: Viol Dhea Kharisma, Alexander P. Nugraha
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://www.connectjournals.com/toc2.php?abstract=3180200H_2785A.pdf&&bookmark=CJ-033216&&issue_id=Supp-01%20&&yaer=2020

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).