Pengungkapan SDM sebagai Strategi Manajemen untuk Meningkatkan Kesuksesan Kompetitif

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Republika.co.id

Laporan tahunan merupakan rilis wajib dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah IPO di bawah surat BAPEPAM No. Kep. 134 / BL / 2006. Dalam Brigham dan Houston (2015), laporan tahunan adalah beberapa makalah dengan nomor di atasnya, tetapi yang lebih penting, untuk mengetahui aset nyata di balik angka-angka tersebut. Laporan tahunan dari perspektif manajemen berfungsi sebagai alat kontrol dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Pada saat yang sama, dari sudut pandang pengguna akhir, mereka melihatnya sebagai mekanisme akuntabilitas, dan sebagai dasar keputusan investasi mereka. Dari titik ini, dipahami bahwa investor menilai kinerja manajerial dan organisasi dan menilai substansi keputusan investasi mereka. Pada akhirnya, manajemen perlu mengklaim legitimasi dari sudut pandang pemangku kepentingan karena memberikan beberapa manfaat potensial. Fenomena ini membuat manajemen cenderung mengungkapkan berbagai hal yang dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan seperti pengungkapan keberlanjutan dan pengungkapan sumber daya manusia.

Perusahaan yang dapat mencapai keberhasilan kompetitifnya tidak hanya bergantung pada sumber daya alamnya saja. Tetapi saat ini, tren telah menunjukkan kepada kita bahwa perekonomian telah bergeser dari manufaktur ke layanan dan berbasis pengetahuan. Perekonomian telah berubah menjadi hal-hal seperti keahlian, kreativitas, kepemimpinan, keterampilan, dan pengetahuan yang mendorong perusahaan untuk mencapai kesuksesan kompetitifnya. Sumber Daya Manusia, untuk beberapa bisnis, memberikan kontribusi yang tinggi bagi penciptaan kekayaan suatu perusahaan. Jadi, ketika sebuah perusahaan mengungkapkan sumber daya manusianya dalam laporan tahunannya, ia berusaha memberikan angka yang tepat kepada investor, tidak salah menilai kinerjanya, sinyal yang diberikan oleh manajemen direfleksikan oleh investor atas penilaiannya terhadap perusahaan. Jika tidak ada pengaruh apakah mereka mengungkapkannya atau tidak kepada perusahaan, tidak ada alasan untuk melakukannya. Namun, karena mereka mencoba memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses penciptaan kekayaan perusahaan dan peluang masa depannya kepada investor, maka mereka mengungkapkannya. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) telah menjadi elemen penting bagi perusahaan untuk mendorong kinerja perusahaan yang lebih baik dan nilai pasar yang lebih tinggi.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pengungkapan HR memiliki hubungan positif dan signifikan antara kinerja dan nilai perusahaan. Abdulrahman Anam, Hamid Fatima, dan Rashid Hafiz Majdi (2011) berpendapat, bahwa investor memiliki ekspektasi yang lebih rendah atau lebih tinggi terhadap laba perusahaan tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Pengungkapan SDM membantu investor menentukan nilai dan prospek perusahaan. Meskipun akuntansi tradisional masih hanya mencatat aset tak berwujud tetapi tidak ada tempat untuk penilaian detail SDM. Namun berdasarkan bukti empiris menunjukkan bahwa pengungkapan SDM berpengaruh signifikan terhadap investor dalam mengambil keputusan. Sebagian besar perusahaan akan membanggakan betapa hebatnya sumber daya manusia mereka dan bagaimana hal tersebut menjadi penuntun untuk mencapai kesuksesan kompetitif mereka.

Han, Nasih, dan Harymawan melakukan riset di tahun 2020 yang berjudul Pengungkapan Sumber Daya Manusia Sebagai Strategi Manajemen untuk Meningkatkan Kesuksesan Kompetitif dengan menggunakan 400 sampel dari 234 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari semua industri pada tahun 2014–2015. Penulis memilih periode tersebut karena mereka melihat fenomena yang dapat mempengaruhi HR praktik pengungkapan di Indonesia. Pada tahun 2014, terjadi pemilihan presiden di Indonesia. Presiden terpilih Joko Widodo telah meningkatkan kualitas SDM sebagai salah satu visi utamanya. Karena itu, selama rezimnya, ada kebijakan yang memuncak diterapkan untuk meningkatkan kualitas SDM, termasuk pengungkapan SDM. Penulis menggunakan analisis univariat dan multivariat untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menyajikan cara lain untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan nilai perusahaan dan Z-Score (risiko kebangkrutan).

Hasil analisis pertama menunjukkan hubungan positif antara pengungkapan SDM dan kinerja perusahaan. Analisis lebih lanjut dari sub-sampel menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih besar dengan pengungkapan SDM yang lebih tinggi cenderung memiliki kinerja masa depan yang lebih baik daripada perusahaan kecil. Temuan selanjutnya menunjukkan bahwa perusahaan dengan lebih tinggi risiko kebangkrutan lebih cenderung memiliki tingkat pengungkapan SDM yang lebih rendah. Menariknya, para penulis menemukan bahwa perusahaan dengan risiko kebangkrutan tinggi dan rendah memiliki pengungkapan yang berlawanan.

Penulis: Iman Harymawan, Ph.D.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0%2085088242892&origin=resultslist&sort=plf-f&src=s&sid=d8716567be19069321f5d4450f334e81&sot=autdocs&sdt=autdocs&sl=18&s=AU-ID%2857191762412%29&relpos=10&citeCnt=0&searchTerm=

Han S., Nasih M., Harymawan I. (2020). Human resource disclosures as management strategy to enhance its competitive success. Polish Journal Of Management Studies, 21(1), 158-172. DOI: 10.17512/pjms.2020.21.1.12

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).