Perbaikan Jaringan di Soket Pasca Pencabutan Gigi yang Diinduksi oleh Kombinasi Propolis dan Graft

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh SehatQ

Trauma pencabutan gigi menyebabkan cedera pada soket gigi. Resorpsi tulang terjadi dalam proses penyembuhannya dapat  menurunkan ketinggian alveolar ridge ( tulang penyangga gigi). Keadaan ini sangat menyulitkan pembuatan gigi tiruan pada pasien untuk pembuatan gigi tiruan lepasan, gigi tiruan jembatan maupun gigi tiruan  implant. Diperlukan suatu  rekayasa jaringan, selain itu, jaringan pembuluh darah, makrofag, dan kepadatan kolagen yang memadai diperlukan untuk proses penyembuhan yang optimal. Kombinasi propolis sebagai anti-inflamasi dan anti-oksidan dengan bovine bone graft (BBG) sebagai scaffold dengan osteokonduktivitas diharapkan untuk meningkatkan pembuluh darah baru, makrofag dan kepadatan kolagen, sehingga meningkatkan proses penyembuhan jaringan soket pencabutan  gigi. .

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui  efek kombinasi propolis dan BBG dalam meningkatkan pembuluh darah baru, makrofag, dan kepadatan kolagen dari proses penyembuhan soket pencabutan gigi  pada binatang  coba cavia cobaya ( marmut). Penelitian ini menggunakan metodedengan 56 cavia cobaya, yang gigi seri mandibula kiri mereka dicabut kemudian dibagi menjadi 8 kelompok sesuai dengan zat yang digunakan untuk mengisi soketnya, ada polietilen glikol (PEG) sebagai kontrol, Bovine Bone Graft ( BBG), ekstrak propolis, dan kombinasi BBG dan ekstrak propolis , lalu dijahit dan dieksekusi pada hari ketiga dan ketujuh. Setelah itu, sampel histopatologis dibuat menggunakan pewarnaan Hemaxtocillin Eosin ( HE) dan Masson Trichrome (MT),  kemudian penghitungan  pembuluh darah baru, makrofag dan kepadatan kolagen dihitung menggunakan pembesaran 400x mikroskop. Hasil dianalisis dilakukan  dengan Kolmogorof-Smirnov, Levene, One-Way ANOVA, Tukey HSD, uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney.

Hasil dari penelitian ini yakni terjadi peningkatan signifikan (p <0,05) ditemukan antara kelompok PEG dan kelompok  PEG dengan  Propolis dan juga antara kelompok PEG dan kelompok kombinasi PEG + BBG + Propolis. Namun, peningkatan yang tidak signifikan terdapat pada (p> 0,05) ditemukan antara kelompok PEG dan kelompok BBG. Selain itu, terjadi sebuah proses penyembuhan luka pasca ekstraksi meliputi beberapa tahapan yaitu; hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Proses inflamasi akan memicu resorpsi tulang oleh osteoklas sehingga terjadi penurunan ukuran ridge alveolar. Di sisi lain, tinggi ridge alveolar penting untuk retensi dan stabilisasi yang merupakan prasyarat untuk perawatan gigi tiruan  yang sukses. Oleh karena itu, rekayasa jaringan untuk preservasi  soket sangat penting, sedangkan vaskularisasi juga merupakan faktor penting dalam penyembuhan luka.

Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan di bidang kedokteran gigi yang dilanjutkan dengan proses penyembuhan luka. Awalnya, setelah terjadinya cedera, trombosit akan menumpuk di daerah tersebut untuk membentuk gumpalan dan menghasilkan sitokin dan GF tertentu seperti PDGF dan TGF-β akan menginduksi neutrofil. Makrofag menjalankan fungsinya sebagai fagosit selama tiga hari setelah terjadinya lesi dan akan terus dilakukan sebagai sarana pemacu pembentukan jaringan granulasi dan proses angiogenesis dengan dukungan fibroblas, keratinosit, dan sel endotel hingga hari ketujuh. . Selanjutnya pembentukan jaringan ikat dan proses angiogenesis akan diikuti oleh fase remodeling tulang ketika osteoklas mati melalui proses apoptosis dan osteoblas mendorong pembentukan sel-sel baru.

Penelitian ini dilakukan pada hari ketiga di mana makrofag memasuki area lesi untuk fagositosis dan pada hari ketujuh saat makrofag mendukung fase proliferasi proses penyembuhan luka dengan menghasilkan beberapa interleukin dan pertumbuhan. Dalam penelitian ini ekstrak propolis digunakan karena menghasilkan efek imunostimulan yang dapat meningkatkan jumlah makrofag yang diantisipasi akan mempercepat proses penyembuhan luka akibat pencabutan gigi. Penelitian ini juga melibatkan penggunaan BBG yang diharapkan dapat mendukung pembentukan tulang.

Pada penelitian ini, hasil kombinasi observasi dan analisis statistik menunjukkan adanya peningkatan jumlah makrofag pada masing-masing kelompok pada hari ketiga dan ketujuh. Hal ini sesuai dengan penelitian Ahsania (2019) bahwa keberadaan bahan yang mengandung flavonoid dapat meningkatkan jumlah makrofag. Dalam studi ini, hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kepadatan kolagen antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan BBG pada hari ketiga (p = 0,024) dan hari ketujuh (p = 0,037). Penemuan ini sesuai dengan temuan Lucaciu dkk. (2019) bahwa mineral tulang sapi dapat dilihat sebagai osteokonduktif karena ia mempengaruhi regenerasi tulang dengan merangsang perlekatan osteoblas, proliferasi osteoblas dan mineralisasi osteoblas yang lebih besar. Selama proses pembentukan tulang oleh osteoblas, histogenesis menghasilkan protein matriks tulang seperti serat kolagen.

Kesimpulan dari penelitian ini ialah kombinasi ekstrak propolis dan  bovine bone graft ( BBG) dapat meningkatkan jumlah pembuluh darah baru, makrofag, dan kepadatan kolagen dalam proses penyembuhan soket pencabutan gigi  pada binatang coba cavia cobaya.

Penulis: Utari Kresnoadi
Link terkait penelitian ini dapat dilihat pada: Journal Biology Researches, Augustus , 2020 Vol 25 No 2, ISSN: 085268341/ e ISSN 2337-389X_Tissue repair in post extraction sockets of Cavia cobaya induced by a combination of propolis and graft.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).