Turunkan Kecemasan Hamil Trimester Ketiga dengan Relaksasi Benson

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Kehamilan seorang ibu dapat menyebabkan perubahan fisik dan psikologis. Perubahan psikologis ini dapat terjadi ringat smpai berat sehingga dapat menyebabkan stres. Perubahan prikologis ini dimulai sejak kehamilan trimester pertama sampai trimester ketiga. Pada trimester pertama ibu hamil akan merasakan kecewa, penolakan, sedih, dan akan hilang pada trimester kedua dikarenakan pada trimester kedua ibu sudah mulai berdaptasi. Sedangkan pada trimester ketiga, perubahan psikologis lebih kompleks dan kembali meningkat.

Pada trimester ketiga, kecemasan ibu hamil semakin meningkat terkait kelahiran bayi, dan permulaan dari fase baru sebagai calon ibu. Kecemasan yang dirasakan, yaitu takut mati, trauma kelahiran, perasaan bersalah atau berdosa, dan ketakutan bayi akan lahir cacat. Adanya resiko perdarahan, rasa sakit pada saat melahirkan, bahaya kematian pada dirinya sendiri maupun bayi yang akan dilahirkan juga menambah kecemasan bagi ibu hamil trimester ketiga. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal atau bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil trimester ketiga

Kecemasan pada ibu hamil apabila berlangsung lama dan tidak diatasi dapat berdampak terhadap ibu maupun janin, yaitu saat persalinan fungsi otot uterus terganggu, nyeri persalinan sehingga berakibat pembukaan kurang lancar. Sedangkan, dampak pada bayi yang dilahirkan membuat anak menjadi mudah marah dan gelisah nantinya.

Kecemasan pada ibu hamil dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, riwayat aborsi, kepuasan pernikahan, takut melahirkan, dan bentuk keluarga. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal atau bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil trimester ketiga.

Salah satu upaya untuk mengatasi cemas adalah dengan metode relaksasi karena dalam relaksasi terkandung unsur penenangan diri. Relaksasi merupakan upaya sejenak untuk melupakan kecemasan dan mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang menyenangkan. Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatif yang menyertai kecemasan.

Relaksasi Benson merupakan salah satu metode relaksasi yang ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Herbert Benson merupakan suatu prosedur membantu individu yang mengalami situasi penuh stres dan usaha untuk menghilangkan stres. Dalam relaksasi Benson dikembangan metode relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu ibu hamil mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Formula kata atau kalimat tertentu yang dibaca berulang-ulang dengan melibatkan unsur keimanan dan keyakinan akan menimbulkan respons relaksasi yang lebih kuat dibandingkan dengan hanya relaksasi tanpa melibatkan unsur keyakinan. Ungkapan yang digunakan dapat berupa nama-nama Tuhan, atau kata yang memiliki makna menenangkan bagi ibu itu sendiri. Kelebihan latihan teknik relaksasi Benson jika dibandingkan dengan latihan yang lain adalah latihan relaksasi benson lebih mudah dilakukan, bahkan dalam kondisi apapun serta tidak memiliki efek samping apapun, lebih mudah dilaksanakan oleh ibu, dan tidak memerlukan biaya pengobatan.

Pada kelompok ibu yang diberikan relaksai Benson menunjukkan tingkat kecemasannya berkurang. Hal ini disebabkan karena relaksasi Benson cukup efektif untuk memunculkan keadaan tenang dan rileks, di mana gelombang otak mulai melambat yang membuat seseorang dapat beristirahat dengan tenang. Hal ini dapat terjadi saat ibu hamil mulai mencari posisi yang rileks dan nyaman kemudian mengendurkan otot dari bagian kepala sampai kaki sehingga perasaan tegang dapat ditekan, setelah itu ibu mengulang ulang kata-kata sesuai dengan keyakinan, bisa berdzikir pada yang beragama islam.

Hasil penelitian menunjukkann relaksasi Benson dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil trimester III secara signifikan sehingga dapat diajarkan dan diaplikasikan diaplikasikan oleh perawat maternitas, ataupun bidan dalam kelas ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan lebih baik. (*)


Penulis: Aria Aulia Nastiti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Informasi detail tulisan ini dapat dilihat pada tulisan kami di: International Journal of Psychosocial Rehabilitation Volume 24, Issue 7, 2020.

Link artikel ini https://www.psychosocial.com/article/PR290087/22086/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).