Cerita KKN dua desa di Probolinggo, Belajar dengan Warga Membuat Jamu dengan Dosis Tepat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS –  Selama pandemi Covid-19 ini berlangsung, masalah yang hadir di berbagai desa relatif sama. Masalah tersebut, yakni minimnya pengetahuan dan edukasi terkait virus Covid-19. Jika dibiarkan, hal itu berpotensi memperburuk keadaan.

kelompok KKN BBM Ke-62 di Probolinggo yang berlangsung pada 29 Juni sampai dengan 25 Juli 2020 berhasil melaksanakan pengabdian di dua desa sekaligus. Lokasinya berada di Desa Pajurangan Kecamatan Gending dan Desa Leces Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo.

Ida Ayu Puspitasari selaku ketua kelompok menerangkan bahwa Desa Leces dan Desa Pajurangan dipilih menjadi lokasi KKN karena akses dan informasi mengenai pentingnya pemutusan rantai covid-19 belum terlalu sampai kepada masyarakat sekitar. Alasan itu membuatnya memilih desa tersebut dengan tujuan untuk mengedukasi apa saja yang perlu dilakukan saat menghadapi pandemi.

“Karena sebagian besar warganya bekerja sebagai petani, pedagang, dan juga nelayan, maka segala aktivitas dilakukan secara outdoor. Justru hal tersebut harus mendapat perhatian dan edukasi yang tepat terutama terkait tata cara beraktivitas selama pandemi,” ungkap Dayu pada Minggu (26/7/2020).

Karena itu, lanjut Dayu, pemasifan edukasi dan penerapan protocol kesehatan harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Selain itu, warga diajarkan untuk rutin mengkonsumsi jamu alami dari kunyit dan jahe.

Diketahui, karena melakukan KKN di dua desa sekaligus, Dayu dan kelompoknya mendapati beberapa kendala. Kendala yang terlihat adalah dari sumber daya manusia-nya. Meskipun begitu, akhirnya dapat terselesaikan berkat koordinasi dan kerja sama yang matang.

“Program Kerja yang kami usung antara lain pelatihan membuat masker, pelatihan membuat hand sanitizer, pelatihan meracik minuman kesehatan (kunyit asam dan pokak jahe), senam caring, kelompok belajar anak, serta poster edukasi COVID-19 yang kami tempel di pusat keramaian desa,” terangnya.

“Ketika pandemi seperti saat ini, sangat penting menjaga sistem imun tubuh. Sehingga tercetuslah ide dan inovasi dalam pelatihan membuat dua minuman kesehatan berbahan dasar kuyit dan jahe,” imbuhnya.

Ketika melangsungkan sosialisasi di Balai Desa Leces, mereka mengajarkan cara pembuatan jamu yang baik dan sesuai dosis, serta manfaatnya bagi tubuh. Pemaparan mengenai cara membuat jamu dilengkapi dengan video dan brosur supaya mudah dipahami masyarakat. Sedangkan sosialisasi dengan teknik one by one dilakukan dengan cara membagikan jamu ke rumah-rumah warga dan menjelaskan manfaat dari jamu tersebut.

“Bahan dasar jamu sangat mudah dan melimpah di kedua desa, maka masyarakat tidak akan kesulitan mencari bahannya. Semoga ilmu yang kami berikan terkait pembuatan jamu, hand sanitizer, masker, serta hidup sehat dapat bermanfaat bagi warga,” pungkasnya.(*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).