Ahli Gizi: Lemon dan Teh Hijau Tidak Terbukti Dapat Cegah Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Belakangan ini banyak rumor beredar di masyarakat mengenai manfaat mengonsumsi makanan tertentu agar terhindar dari Covid-19. Salah satu yang viral adalah Lemon. Tidak sedikit orang yang mengklaim bahwa Lemon dapat mengubah pH tubuh, sehingga virus tidak dapat bertahan.


Ahli Gizi Stefania Widya Setyaningtyas S.Gz., M.PH., mengatakan hal tersebut tidak benar. Pernyataan itu dia sampaikan dalam acara Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR yang bertajuk Gizi dan Imunitas Saat Pandemi Covid-19. Tepatnya pada Kamis (23/07/2020) kemarin.


“Hal ini tidak benar, pH tubuh diatur oleh suatu mekanisme kompleks yang tidak akan berubah hanya karena kita mengonsumsi makanan,” jelasnya dalam acara yang diikuti lebih dari 1.100 peserta dari seluruh Indonesia itu.


Selain Lemon, Teh Hijau juga dianggap dapat mencegah infeksi Covid-19. Menurut Stefania, hal itu belum sepenuhnya terbukti. “Walaupun cukup menjanjikan, hal ini belum terbukti. Sebab, hingga saat ini belum ada bukti dari penelitian yang sahih terkait manfaat teh pada pencegahan maupun pengobatan penyakit infeksi,” ungkap Stefania.


Stefania menjelaskan, pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun yang bertugas menjaga tubuh dari serangan benda asing termasuk virus dan bakteri. Faktor penting yang mempengaruhi pembentukan sel imun tersebut adalah pola hidup sehat dan gizi seimbang.
“Bahan baku pembentuk sel imun adalah zat gizi. Oleh karena itu, kita perlu mengonsumsi berbagai macam makanan untuk mendapatkan zat gizi yang diperlukan oleh sistem imun kita, seperti Protein; Vitamin A; Vitamin C; Vitamin D; Vitamin E; dan Vitamin B,” paparnya.


Stefania menekankan, hingga detik ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa zat gizi tertentu dapat meningkatkan kerja sistem imun. Meski demikian, pertahanan tubuh dapat dioptimalkan dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang.


Sebagai informasi, Stefania adalah salah satu narasumber dalam webinar yang digagas oleh sejumlah Dosen FKM UNAIR itu. Sebelumnya, FKM juga telah mengadakan seminar daring serupa.


Meski demikian, Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz, M.Si selaku ketua panitia mengakui bahwa seminar mengenai gizi dan imunitas selama pandemi bagi masyarakat awam sangat jarang ditemui. Mahmud berharap, peserta yang hadir dalam seminar dapat menjadi kader untuk mencerahkan masyarakat mengenai informasi gizi. (*)


Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).