Keluarga dan Teman Sebaya Menjadi Faktor Kunci Pencegahan Perilaku Seksual Pranikah Remaja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Sehat Negeriku

Perilaku beresiko pada remaja menjadi isu penting saat ini, salah satu perilaku beresiko pada remaja yang banyak meresahkan masyarakat adalah perilaku seksual pranikah. Riset Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2016, pada pelajar SMP dan SMA di 12 kota besar menunjukkan 76% responden perempuan dan 72% laki-laki telah berpacaran tidak hanya itu riset ini telah menyampaikan bahwa 16,3% diantaranya telah melakukan hubungan seksual (bersenggama). Berdasarkan usia perkembangannya, Remaja memiliki hubungan yang erat dengan teman sebayanya. Pergaulan pada selompok sebaya remaja biasanya dengan saling berkomunikasi, saling mencurahkan isi hati dan saling tukar pengalaman.  Teman sebaya yang tidak tepat akan membawa remaja kearah perilaku kehidupan yang tidak sehat salah satunya adalah perilaku seksual pranikah. Teman sebaya yang mempunyai pacar, teman sebaya yang setuju dengan hubungan seks pranikah akan memberikan pengaruh yang buruk.

Selain teman sebaya, keluarga juga memegang peran dan fungsi yang sangat penting bagi perilaku remaja. Anak remaja yang memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku beresiko adalah anak yang berasal dari keluarga tidak utuh, keluarga yang tidak teratur, atau remaja yang mengalami tekanan yang terlampau berat. Fenomena ini salah satunya terjadi karena tidak berfungsinya komunikasi interpersonal dalam keluarga serta interaksi sosial yang salah. Keberhasilan fungsi keluarga salah satunya adalah dengan adanya dukungan dan komunikasi antara orang tua dan remaja tentang pengetahuan perilaku seksual beresiko dan penanganannya, ini merupakan hal yang penting dan dapat meminimalisir kemungkinan remaja melakukan perilaku seksual pranikah.

Perilaku seksual pranikah pada remaja menjadi suatu fenomena yang harus dicegah, sehingga sangat penting untuk mengetahui penyebab perilaku seksual ini dilihat dari aspek teman sebaya dan keluarga. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa usia remaja dengan rentang usia 15-18 tahun yang bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A di jawa timut sejumlah 316 siswa. Variabel independen dalam penelitian ini adalah konsep diri, peran teman sebaya dan fungsi keluarga sedangkan variabel dependen adalah perilaku seksual pranikah remaja. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Sebagian besar responden melakukan perilaku seksual pranikah yang meliputi menonton film porno, membayangkan hal seksual, masturbasi, berpegangan tangan, berpelukan, berciuman dengan pasangan, baik ciuman kening, mata pipi ataupun berciuman bibir, bahkan mencium ata meraba daerah sensitif. Selain itu dalam penelitian ini teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku seksual pranikah. Bilamana teman sebaya memiliki pengaruh yang baik maka remaja juga cenderung menghindari perilku seksual, semakin baik pergaulan atau lingkungan remaja akan berdampak positif pada remaja.

Pencegahan perilaku seksual pranikah dapat diatasi dengan remaja mampu memfilter pengaruh dari lingkungannya, untuk tidak meniru hal negatif yang dilakukan oleh orang sekitarnya, dengan lebih memperkuat iman atau religiusitas yang dimiliki serta cukup informasi yang benar untuk mengetahui dampak dari perilaku seksual pranikah yang mengakibatkan resiko penularan berbagai penyakit, meningkatkan porsi kehamilan yang tidak diinginkan, kehamilan terlalu dini hingga aborsi.

Fungsi keluarga juga memiliki hubungan yang signifikan, yang artinya apabila fungsi keluarga rendah maka perilaku seksual pranikah tinggi. Fungsi keluarga yang baik salah satunya terwujud dari komunikasi yang baik dalam keluarga. Orang tua bertanggung jawab penuh dalam menciptakan hubungan interaksi harmonis dalam keluarga. Selain itu perlunya kontrol keluarga berupa pengawasan dan peraturan yang nantinya berperan sangat penting untuk  mencegah terjadinya perilaku seksual pranikah yang mengakibatkan dampak yang buruk pada remaja.

Penulis: Praba Diyan Rachmawati

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada:  International Journal of Psychosocial Rehabilitation, Vol 24, Issue 7, 2020, Pages 8994-9001. The relationship between self-concept, role of peers and family function and adolescents’ premarital sexual behavior. https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85084517169&origin=resultslist&sort=plf-f&src=s&st1=Rachmawati&st2=Praba+Diyan&nlo=1&nlr=20&nls=count-f&sid=22f09fa92d4c04ffabbe4ec8d7581911&sot=anl&sdt=aut&sl=44&s=AU-ID%28%22Rachmawati%2c+Praba+Diyan%22+57201182562%29&relpos=2&citeCnt=0&searchTerm=

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).