Korelasi Kadar Galectin 3 dalam Serum Terhadap WMSI pada Pasien Infark Miokard

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh SehatQ

Proses inflamasi berperanan penting pada proses aterosklerosis dan respon pemulihan ventrikel setelah infark miokard. Galectin-3 merupakan mediator yang berasal dari makrofag dan endotelium yang terkait dengan berbagai aspek pada proses inflamasi yang terjadi di dalam sel. Terjadi peningkatan galectin-3 pada pembentukan fibrosis dan scar yang merupakan proses maladaptif pada jantung yang merupakan respon dari proses injury. Galectin 3, oleh beberapa penelitian ditemukan meningkat pada lesi aterosklerosis. Penelitian PROVE IT-TIMI 22, menunjukkan peningkatan galectin 3 pada pasien infark miokard akut (IMA) memiliki peluang 2 kali lipat mengalami gagal jantung setelah mengalami serangan.

Patogenesis infark miokard akut (IMA) melibatkan interaksi yang kompleks antara endotelium dan sel-sel inflamasi dan trombogenesitas darah. Hasil autopsi memperlihatkan 75 % IMA disebabkan oleh ruptur plak, sedangkan sisanya sebanyak 25 % adalah erosi endotelial yang superfisial. Pada IMA terjadi kematian pada sejumlah  besar sel otot jantung dalam waktu singkat. Setelah pasien mengalami kejadian IMA akan terjadi suatu proses remodelling ventrikel yang terkait dengan disfungsi ventrikel paska kejadian IMA dan hal ini akan menyebabkan penurunan fungsi jantung jangka panjang. Adapun tahapan proses perbaikan daerah infark terbagi menjadi tiga yaitu : fase inflamasi; fase proliferasi; fase maturasi/remodelling.

Pada penelitian yang melibatkan pasien IMA didapatkan peningkatan galectin 3 yang signifikan pada sirkulasi dibandingkan kelompok kontrol. Inflamasi dan stres oksidatif diduga memegang peranan dalam setiap fase proses aterosklerosis dan remodelling pembuluh darah, mulai dari awal terbentuknya plak ateroma dan penyempitan diameter pembuluh darah dan akhirnya menyebabkan kejadian IMA sebagai konsekuensi rupturnya plak.  Sebagai akibat dari iskemia dan/atau IMA, segmen ventrikel yang mengalami iskemia atau IMA akan menunjukkan gerakan abnormal berupa ketidakmampuan segmen tersebut untuk melakukan kontraksi optimal. Wall Motion Score Index (WMSI) merupakan perhitungan semikuantitatif dengan nilai normal yaitu 1 dan dengan skor tertinggi menunjukkan derajat disfungsi ventrikel yang secara progresif lebih berat. Penilaian WMSI dapat digunakan untuk menilai luas infark fungsional dalam praktek klinis. Pengamatan terhadap gangguan pergerakan miokard ventrikel sangat mudah dan jelas bila dilihat dengan pemeriksaan ekokardiografi baik 2-D maupun M-Mode.

Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar galectin 3 serum pada 35 IMA dengan gambaran elevasi segmen ST pada elektrokardiografi, dan didapatkan nilai minimum sebesar 4,16 ng/ml dan nilai maksimum sebesar 30,85 ng/ml dengan nilai rata-rata 12,54 ng/ml. Sedangkan penilaian pergerakan dinding miokard ventrikel yaitu nilai terendah 1,0 dan tertinggi 2,75, nilai rata-rata 1,3. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Falcone, dimana ditemukan pada pasien IMA didapatkan nilai galectin 3 yang meningkat yaitu 14,33. Galectin 3 terdeteksi selama proses yang terjadi secara berkelanjutan mulai dari inflamasi akut sampai inflamasi kronik serta fibrogenesis pada jaringan. Hasil penilaian pergerakan dinding miokard ventrikel yaitu 1,1 – 1,9 memprediksikan luas infark yang kecil, sedangkan nilai ≥ 2 memprediksikan luas infark yang besar dan komplikasi yang dapat timbul setelah IMA lebih besar.

Data-data pada kedua variabel tersebut setelah dilakukan analisis didapatkan korelasi yang positif signifikan antara kedua variabel dan dapat diartikan semakin tinggi kadar galectin 3 dalam serum maka semakin tinggi nilai WMSI pada pasien IMA, sehingga kemungkinan komplikasi pasca kejadian IMA semakin besar. Sehingga pemeriksaan galectin 3 dapat dipertimbangkan pada pasien IMA untuk menilai progresifitas penyakit di masa yang akan datang.

Penulis: Muhammad Aminuddin, Kamalia Halid

Berikut link terkait tulisan di atas: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012188

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).