Pengaruh Virgin Coconut Oil Terhadap Jumlah Makrofag

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh lokadata ID

Ekstraksi gigi atau dikenal dengan pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan invasif dibidang kedokteran gigi yang paling banyak dilakukan, terutama pada klinik spesialis bedah mulut dan maksilofasial.  Pada tahun 2010 ekstraksi gigi pada orang dewasa terhitung tinggi yaitu 837 kasus (60.25%), tindakan ekstraksi gigi merupakan tindakan pembedahan yang menimbulkan luka atau trauma dan perdarahan pada jaringan rongga mulut. Proses penyembuhan luka dibagi dalam 4 fase utama yaitu fase hemostasis, fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodeling jaringan. Makrofag merupakan inisiator dalam fase penyembuhan luka, peranmakrofag sangat menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk suatu luka dapat sembuh. Virgin Coconut Oil (VCO) merupalan bahan alami dari minyak kelapa yang banyak dijumpaidi Indonesia. Virgin coconut oil adalah minyak kelapa murni dikenal sebagai minyak dengan kadar laurat tinggi mengandung asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid) yang bersama gliserol membentuk trigliserida rantai sedang (Medium Chain Triglyceride). Virgin Coconut Oil (VCO) mengandung 90% asam lemak jenuh dan hanya mengandung asam lemak tak jenuh sebesar 10%. VCO memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi, anti-oksidan dan anti-bakterial namun belum diketahui efeknya terhadap percepatan penyembuhan luka.

Kesesuaian pola pemberian VCO dan fase penyembuhan lukan menunjukkan bahwa VCO sebagai bahan alami untuk penyembuhan luka tidak memperlihatkan penyimpangan yang negative atau membahayakan. Hasil analisis jumlah makrofag dengan pemberian VCO pada luka soket pascaekstraksi gigi menunjukkan hasil yang positif. Jumlah makrofag hari pertama, ketiga, kelima dan ketujuh pascaekstraksi gigi semuanya memperlihatkan jumlah makrofag yang lebih banyak pada kelompok yang diberikan VCO dibandingkan yang tidak mendapat VCO. Hasil ini telah membuktikan bahwa pemberian VCO dapat meningkatkan jumlah makrofag pasca ekstraksi gigi. Makrofag berperan sangat penting dalam mempercepat penyembuhan luka, dengan kata lain pemberian VCO dapat mempercepat penyembuhan luka pascaekstraksi gigi.

Makrofag M1 memiliki peranan penting dalam fase inflamasi untuk memfagositosi bakteri, benda asing, neutrofil yang telah apotosis dan jaringan rusak, tetapi makrofag M1 merupakan makrofag pro-inflamatori yang merangsang Necrosis Factor alfa (TNFα), IL-1β, IL-6, atau IL-12, yang menimbulkan tanda cardinal yaitu  kalor, lubor , dolor, tumor dan fungsiolesa. Makrofag M2 mengekspresikan berbagai mediator anti-inflamasi, enzim protease dan protease inhibitor, serta growth factor seperti vascular endothelial growth factor (VEGF) dan TGF-β yang mendukung poliferasi sel dan sintesis protein. Virgin coconut oil dikategorikan sebagai Medium Chain Fatty Acid (MCFA), MCFA ketika masuk kedalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin, monolaurin akan cepat disintesis jika bereaksi dengan katalis tubuh yaitu enzim lipase. Enzim lipase ada pada traktus gastrointestinal yang dimulai dari rongga mulut yang terdapat saliva hingga usus halus, didalam rongga mulut MCFA akan meminimalkan ukuran lemak halus secara kimiawi dengan bantuan enzim lipase yang terdapat pada saliva. Medium Chain Fatty Acid yang telah melalui proses metabolisme akan menjadi monolaurin yang memiliki ukuran 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan demikian VCO dapat memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi, anti-bacterial dan anti-oksidan.

Penulis: Stanley Santosa Kamadjaja, Kharisma Nisa, Andry Sentosa, Indra Mulyawan

Link terkait tulisan di atas: http://www.connectjournals.com/toc.php?bookmark=CJ-033216&&%20volume=19&&%20issue_id=Supp-02&&%20issue_month=December&&year=2019

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).