Inisiasi E-TBM Berbasis Moodle, FIB UNAIR Siap Dampingi Dispusip Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 memberikan efek yang masif pada banyak hal, salah satunya adalah dunia pendidikan. Sejak diterbitkannya surat edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 perihal pembelajaran daring oleh Kemendikbud, serta perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 oleh BNPB, pelayanan pendidikan literasi di Kota Surabaya mengalami penurunan signifikan

Merespons hal itu, Fakultas Ilmu Budaya UNAIR melalui Departemen Bahasa dan Sastra Inggris (Sasing) berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya, melangsungkan pelatihan perancangan konten pembelajaran daring penulisan kreatif sebagai salah satu bagian dari aktivitas pelayanan pendidikan literasi terhadap warga, yang diikuti oleh petugas TBM.

Kegiatan koordinasi dengan tema MOODLE E-LEARNING TBM tersebut berlangsung pada Senin, 22 Juni 2020 melalui Zoom Meeting. Turut hadir mengisi materi Ir. Musdiq Ali Suhudi, MT selaku Kadispusip Surabaya, Dra. Nur Wulan, Ph.D, Dr. Layli Hamida, dan Kukuh Yudha Karnanta, S.S., M.A.

Kukuh Yudha Karnanta, selaku koordinator kegiatan dari Departeman Sastra Inggris menyatakan penerapan metode pelayanan daring harus dilakukan. Hal itu guna menjaga produktivitas, meskipun berada ditengah pandemi.

“Kami (TIM FIB, Red) berkolaborasi dengan PIPS UNAIR untuk menyediakan kelas online di MOOC (Massive Open Online Course),” terang Kukuh.

Menurut data survei tim pengabdian masyarakat atas respons 481 petugas TBM Surabaya, 80 persen mengaku terjadi penurunan produktivitas yang signifikan. Karena itu, langkah pemanfaatan teknologi informasi untuk media pembelajaran penulisan kreatif sangat diperlukan.

“Pelatihan batch I akan dilaksanakan pada rentang 22 Juni hingga 7 Juli 2020 dengan total lima kali pertemuan. Nantinya, pembelajaran akan meliputi penulisan fiksi dan non-fiksi,” jelasnya.

“Selama ini penulisan kreatif dilakukan secara tatap muka, namun belakangan kondisi pandemi memaksa aktivitas tersebut ditunda. Imbasnya produktivitas menurun, jadi harus dilakukan secara daring untuk menjaga iklim penulisan kreatif,” imbuhnya.

Dengan sistem daring, diharapkan aktivitas pendidikan literasi dapat berjalan lebih fleksibel, terarah, dan terdokumentasi dengan baik. Selain itu, karakter teknologi informasi memungkinkan adanya pengayaan konten pembelajaran sehingga tampak lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Pelatihan dilakukan bertahap secara daring oleh TIM dari FIB yang dikoordinasi oleh Kukuh Yudha Karnanta. Rencananya pelatihan dibagi dalam beberapa gelombang, setiap gelombang menampung 50 peserta. “Kami berharap seluruh petugas TBM mengikutinya, untuk kemudian mempraktikkannya demi pelayanan terhadap pendidikan literasi di Surabaya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).