DM FK UNAIR Bagikan Reminder Rekaman Pencegahan Covid-19 di Pasar-pasar Tradisional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
LAYAR media dalam pemutaran rekaman reminder “Pencegahan Covid-19” buatan Dokter Muda FK UNAIR yang dibagikan ke pasar-pasar tradisional di Jawa Timur. (Foto: Dok IKMKP)

UNAIR NEWS – Dalam situasi pandemi Covid-19, kebijakan perkuliahan di perguruan tinggi dilaksanakan secara daring (online). Demikian juga dalam pendidikan professi untuk Dokter Muda (DM) di Fakultas  Kedokteran Universitas Airlangga. Walaupun dalam segala keterbatasannya, antara lain tanpa bertemu muka langsung dan posisi para mahasiswa terpencar di beberapa daerah, pendidikan DM di BKKM FK UNAIR ini berhasil membuat produk rekaman yang diintervensikan ke masyarakat dalam upaya membantu pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Produk rekaman tersebut diperuntukkan para pengunjung pasar tradisional di Indonesia. Judulnya “Reminder  Masyarakat Tanggap COVID-19 di Pasar Tradisional”. Rekaman tersebut, antara lain sudah diputar di pasar-pasar tradisional di Tuban. Bahkan juga dalam proses ditawarkan  ke PD Pasar Surya Surabaya untuk diputar di pasar-pasar binaannya di Surabaya.

Menurut Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – Kedokteran Pencegahan (IKMKP) dan Unit BKKM Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes, sebagai pembimbing Dokter Muda  BKKM  FK UNAIR, dalam pembelajaran secara daring tersebut tetap diupayakan mahasiswa bisa memberikan kontribusi untuk masyarakat, kendati dalam situasi pandemi dan dalam segala keterbatasannya.

Dalam penjelasannya kemarin, dr. Sulistiawati juga didampingi oleh Dr. Imam Susilo, dr., Sp.PA., serta beberapa Dokter Muda seperti Winda W, S. Nurul J, Tamara A, Andy YW, Ahmad Z, Hapsari K, Mercy S, Edward R, dan Marsheila H.

Latarbelakang Intervensi

Dijelaskan, pasar tradisional sebagai suatu tempat umum sangat potensial terhadap terjadinya penularan Covid-19. Sejak terjadi pandemi ini beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Surabaya, telah ditemukan cluster penularan di beberapa pasar, termasuk pasar tradisional.

Pasar tradisional di beberapa kota yang pernah terdeteksi sebagai klaster penyebaran virus corona, antara lain di Kota Jakarta, Padang, Palangkaraya, Surabaya. Padahal di Indonesia terdapat sekitar 14.000 pasar tradisional.

Berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), sampai 19 Juni 2020 kemarin ditemukan 701 kasus positif Covid-19 di pasar. Untuk itu beberapa pasar di Kota Surabaya pernah dilakukan penutupan sementara selama 14 hari saat setelah ditemukan ada pedagangnya yang positif Corona.

Seperti diketahui, penyebab penyakit infeksi Covid-19 ini adalah Virus Corona. Virus ini penularannya sangat cepat dari manusia ke manusia lainnya, dan dikenal dengan Coronavirus Disease (Covid-19). Karena percepatan penularannya itu kini telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia. Akibat pandemi ini membuat beberapa negara memberlakukan kebijakan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus di tempat-tempat umum, diantaranya pasar tradisional. Operasional pasar tradisional harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kemendagri dan atau Kemenkes, tentang pencegahan penularan Covid-19 di pasar rakyat.

Dijelaskan oleh dr. Sulistiawati, sebelum membuat intervensi rekaman remider itu, para Dokter Muda FK UNAIR telah melakukan survei secara online untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat tanggap Covid-19 di pasar-pasar tradisional. Diketahui dari 30 orang responden dalam survei secara online, ternyata di pasar rakyat masih ada beberapa masalah yang belum mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah.

Beberapa masalah tersebut antara lain penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap belum menyeluruh, baru 23 pengunjung (77%). Angka cuci tangan sebelum dan sesudah memasuki area pasar juga belum optimal, masih 70% (21 pengunjung), kemudian 27 pengunjung (90%) dalam penerapan physical distancing dengan memberikan jarak pada stand, belum dilakukan optimal. Hal ini karena lokasi pasar yang sempit. Sehingga hanya 15 pengunjung (50%) yang berusaha menjaga jarak dengan pengunjung lain.

Hasil survei online ini, diakui bersifat subjektif. Tidak menggambarkan keseluruhan yang terjadi. Berdasarkan masalah yang didapatkan dalam survei, DM FK UNAIR membentuk rencana/usulan program intervensi komunitas yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di pasar tradisional.

Bentuk Intervensi

Dijelaskan pula, usulan intervensi yang pertama berupa pemutaran rekaman pencegahan  penularan Covid-19 dan penggunaan APD yang ditujukan  ke masyarakat yang terlibat dalam kegiatan di sekitar pasar. Intervensi ini didesain menggunakan media berupa sound system yang ada di wilayah sekitar maupun di dalam pasar.

Rekaman tersebut berisi materi himbauan dan penjelasan kepada masyarakat. Fokus materinya tentang bagaimana cara pencegahan dengan penggunaan APD yang tersedia di masyarakat. Pemutaran rekaman ini dilakukan setiap hari selama masa pandemi.

Rekaman pemberitahuan tersebut menggunakan 3 (tiga) bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Madura, sesuai dengan etnis yang paling banyak di wilayah Surabaya dan Jawa Timur. Intervensi rekamannya sudah pula diberikan dan diputar di pasar-pasar tradisional, diantara di Pasar Baru Tuban.

Selain rekaman reminder yang sudah dipraktikkan, Dokter Muda FK UNAIR juga mempunyai usulan bahwa untuk menurunkan risiko penularan Covid-19 di pasar tradisional dengan melakukan kegiatan “pasar online. Usulan ini tujuannya untuk mengurangi kontak langsung antara penjual dan pembeli.

”Pengusulan pasar online ini memang tidak bisa menghilangkan pasar tradisional secara seutuhnya, mengingat keberadaan berbagai pedagang yang masih mengalami kesulitan dalam penggunaan teknologi, baik dalam kepemilikan smartphone, akses internet, dan keterampilan penggunaannya,” tambah dr Sulis, panggilan akrabnya.

Kemudian untuk mengurangi jumlah interaksi antar-orang dengan kontrol penularan penyakit, dapat dilakukan dengan media online melalui program sosial media ataupun whatsapp yang bisa disarankan oleh penjual saat berjualan di pasar. Selain itu juga membuat materi (modul) yang dapat dibaca oleh penjual dan pembeli. Modul ini berisi mengenai bagaimana mengemas makanan (produk) yang akan dikirim ke pembeli secara aman dan higienis. Ini untuk mengurangi resiko penularan dan bagaimana selayaknya pembeli membuka produk secara aman setelah menerima kiriman tersebut.

Usulan Intervensi lain dengan pemberdayaan pengelola pasar sebagai kader Covid-19 di  pasar tradisional. Tujuan intervensi ini untuk memberdayakan pengelola pasar mencari orang-orang yang bisa dijadikan kader Covid-19. Misalnya penarik karcis retribusi, transporter, dan masyarakat sekitar pasar. Terbentuknya kader Covid-19 ini untuk mengingatkan masyarakat, khususnya penjual dan pengunjung pasar agar turut mematuhi aturan pemerintah, seperti wajib menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan pasar, wajib menjaga barang yang diperjualbelikan tetap higienis, penjual dan pengunjung wajib menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan.

Usulan intervensi keempat adanya mobil keliling untuk edukasi di area luar pasar. Tujuannya untuk mengingatkan masyarakat mengenai bahaya Virus Corona dan cara pencegahannya dengan menggunakan APD (masker atau sarung tangan) sebelum masuk area pasar. Mencuci tangan sebelum dan setelah berbelanja di pasar, dan mengingatkan untuk selalu menjaga jarak minimal antar-pengunjung sejauh 1 meter. Kemudian aturan etika yang benar saat batuk atau bersin.

Mobil keliling ini juga bisa diberdayakan untuk edukasi di pasar-pasar di wilayah kecamatan. Usulan intervensi ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk pemerintah atau dinas terkait yang dapat menyediakan dan melaksanakan bentuk  intervensi tersebut. Dengan gotong-royong, bekerja sama bahu membahu dari semua unsur masyarakat kita harus siap mengatasi penyebaran Covid 19. (*)

Editor : Bambang Bes

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).