Di era globalisasi saat ini wacana tentang hidup berdampingan dan bergaul dengan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda ras, etnik, bahasa, budaya dan negara, menjadi hal yang niscaya. Hidup dalam masyarakat plural dan multikultural bukan merupakan suatu hal yang harus dihindari, tetapi justru menjadi bagian dari dinamika kehidupan sosial yang patut dihargai. Studi ini dilakukan untuk mengeksplorasi manfaat pendidikan multikultural di sekolah, khususnya di jenjang Sekolah Menengah Atas. Studi yang dilakukan di tiga Kota/kabupaten di Jawa Timur (Surabaya, Kediri, dan Pasuruan) ini dilakukan dengan metode kuantitatif, di mana jumlah sampel seluruhnya adalah 400 siswa. Sampel diambil secara acak dengan mengambil beberapa sekolah di masing-masing kota sebagai lokasi penelitian.
Studi ini menunjukkan bahwa pendidikan multikultural menjadi penting diajarkan di sekolah karena memperkenalkan tentang nilai-nilai budaya antaretnis, harmoni dalam beragama, dan mempromosikan tolerasi kepada para siswa. Studi ini juga menunjukkan bahwa memperkenalkan pluralisme dan multikulturalisme kepada para siswa adalah strategi yang sangat baik untuk mempromosikan penghormatan dan penghargaan terhadap perbedaan di antara siswa di sekolah dan di antara masyarakat Indonesia yang beragam .
Wacana multikulturalisme dalam masyarakat Indonesia sesungguhnya bukan hal yang baru, karena Masyarakat Indonesia memiliki Pancasila sebagai Ideologi bangsa yang sarat dengan nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme. Namun dalam kenyataannya, pemahaman tentang nilai-nilai multikulturalisme belum tertanam dengan baik di kalangan masyarakat Indonesia. Berbagai bukti empiris menunjukkan bahwa, intoleransi dan ketidakharmonisan antarsuku, agama, dan etnik pada masyarakat Indonesia masih sering terjadi. Studi yang dilakukan Tilaar (2003) menunjukkan bahwa pendidikan multikultural sangat penting bagi masyarakat, terutama dengan tingkat polarisasi yang tajam dan diferensiasi yang luas, seperti di Indonesia. Tilaar (2003) mengemukakan bahwa multikulturalisme berperan penting bagi pengembangan identitas kelompok masyarakat di suatu negara. Pada kondisi ini, sistem dan proses pendidikan berfungsi sebagai media yang mendukung bangsa yang beradab dan mampu menghargai perbedaan atau keragaman.Melalui institusi pendidikanlah generasi muda dapat memahami pentingnya kehadiran berbagai budaya dalam praksis pendidikan untuk membangun negara yang demokratis.
Multikulturalisme adalah sebuah istilah digunakan untuk menggambarkan pandangan dalam menghormati keragaman dalam kehidupan atau kebijakan budaya yang menekankan penerimaan keanekaragaman dalam budaya dan etnis yang ada dalam masyarakat. Multikulturalisme juga meliputi ide, perspektif, kebijakan, sikap, dan tindakan yang jamak mengenai etnis, budaya, dan agama. Melalui pendidikan multikultural upaya untuk menumbuhkan semangat kebanggaan bersama sebagai suatu bangsa yang beragam dan melestarikan pluralitas dapat diwujudkan melalui toleransi dan harmoni.
Studi ini memperlihatkan bahwa mempromosikan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat di sekolah adalah suatu hal yang niscaya dan dapat terus dilakukan dengan berbagai strategi pembelajaran. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman multikulturalisme para siswa yang menjadi responden penelitian ini relatif tinggi. Begitu juga tingkat toleransi mereka terhadap keanekaragaman dan perbedaan. Dengan demikian pendidikan multikultural mendesak untuk dipromosikan dan diajarkan di berbagai jenjang sekolah di Indonesa.
Penulis: Tuti Budirahayu & Muhammad Saud
Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, UniversitasAirlangga, Surabaya, Indonesia
Link terkait tulisan di atas: International Journal of Innovation, Creativity and Change. Volume 13, Issue 3, 2020 https://www.ijicc.net/images/vol_13/Iss_3/13309_Budirahayu_2020_E_R.pdf
