Ekstrak Daun Sirsak Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker payudara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Republika

Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang paling umum dijumpai pada wanita. Pada tahun 2008, didapatkan sekitar 1,38 juta kasus kanker payudara baru di seluruh dunia dengan 60% kematian akibat kanker payudara terjadi di negara-negara berkembang. Data dari International Agency  for Research on Cancer (Badan Internasional untuk Penelitian Kanker) pada tahun 2012 menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki peringkat pertama di Indonesia dengan perkiraan angka kejadian sebesar 40 orang per 100.000 orang wanita.

Sampai saat ini, kanker merupakan penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Walaupun modalitas pengobatan yang ada dapat membunuh sebagian besar sel kanker akan tetapi masih ada sel kanker yang dapat bertahan hidup untuk tumbuh kembali bahkan menyebar di organ-organ lain seperti tulang dan paru. Masalah lain yang timbul dalam pemberian kemoterapi pada penderita kanker adalah adanya efek samping yang berbahaya dari pengobatan kemoterapi tersebut. Hal ini disebabkan karena pengobatan kemoterapi selain membunuh sel kanker juga membunuh sel yang sehat sehingga menimbulkan efek samping berupa mual, muntah, diare, rambut rontok dan yang paling serius adalah berkurangnya jumlah sel darah akibat kerusakan sumsum tulang sebagai organ penghasil sel darah. Oleh karena itu, pengobatan kanker dari bahan alam perlu dikembangkan untuk mengurangi efek samping pengobatan kanker serta menurunkan angka kematian dan meningkatkan harapan hidup penderita kanker. Salah satu bahan alam yang telah banyak didapatkan di Indonesia yang dapat digunakan sebagai obat tradisional penyakit kanker adalah daun sirsak dengan nama latin Annona muricata. Daun sirsak mengandung senyawa yang bersifat anti-kanker yakni acetogenin.

Untuk membuktikan kemampuan daun sirsak dalam membunuh sel kanker, Soilia dan kawan–kawan melakukan penelitian dengan mengamati efek pemberian ekstrak daun sirsak pada biakan sel kanker payudara dibandingkan dengan biakan sel kanker payudara tanpa pemberian ekstrak daun sirsak. Dalam penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah membuat ekstrak daun sirsak dengan cara daun sirsak dikeringkan dalam oven dan ditumbuh sampai halus dan dimasukkan dalam alkohol selama 24 jam untuk diambil ekstraknya. Tahap kedua adalah melakukan isolasi sel kanker payudara manusia dan membiakkan dalam media kultur. Pada biakan sel kanker payudara tersebut diberikan ekstrak daun sirsak dalam berbagai kadar konsentrasi dan hasilnya dibandingkan dengan biakan sel kanker payudara tanpa diberikan ekstrak daun sirsak.  Setelah 24 jam, dilakukan penghitungan jumlah sel kanker yang masih hidup pada masing–masing kelompok. Hasil pengamatan jelas menunjukkan adanya peningkatan kematian sel kanker pada biakan sel dengan pemberian ekstrak daun sirsak dibandingkan dengan biakan sel kanker tanpa pemberian ekstrak daun sirsak. Jumlah kematian sel kanker akan meningkat jika diberikan ekstrak daun sirsak dengan kadar yang lebih tinggi.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki kemampuan membunuh sel kanker payudara sehingga pemberian ekstrak daun sirsak pada penderita kanker payudara akan sangat bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kanker payudara.

Penulis: Willy Sandhika
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Artikel Ilmiah Populer ini diambil dari artikel dengan judul  The Cytotoxic Activity of Annona muricata Linn Leaves Ethanolic Extract (AMEE) on T47D Breast Cancer Cell Line yang dimuat pada majalah Medical Laboratory Technology Journal, Vol. 6 no. 1, Juni 2020.

Link artikel asli dapat dilihat pada: http://ejurnalanaliskesehatan.web.id/index.php/JAK/issue/view/18

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).