Bareng Para Ahli, Rektor Ulas Potensi Kampus Masa Depan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Humas UNAIR

UNAIR NEWS – Hari pertama usai dilantik untuk periode kedua, Rektor UNAIR Prof. Nasih bareng para ahli berbagi wawasan dalam Webinar Open Talk Airlangga sebagai SMART University 2020-2025. Berlangsung via aplikasi zoom dan youtube, acara yang diisi oleh Rektor UNAIR Prof. Nasih, Wakil Pimpinan Redaksi Kompas Mohammad Bakir, dan Guru Besar FEB UI Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., dilangsungkan selama kurang lebih dua jam pada Selasa (17/6).

Dalam paparan pembuka Prof. Nasih mengatakan bahwa perjalanan lima tahun yang sudah terlewat memberikan pelajaran berharga. Baginya, pelajaran pertama yang sangat penting adalah potensi yang dimiliki UNAIR sangat luar biasa. Menurutnya, mahasiswa UNAIR merupakan mahasiswa luar biasa yang terpilih dari puluhan ribu calon pendaftar setiap tahunya.

“Artinya, mahasiswa yang bisa studi di UNAIR merupakan mahasiswa pilihan dan memiliki potensi yang luar biasa,” ujarnya.

Tidak hanya itu, sambung Prof. Nasih, tenaga dosen juga merupakan orang-orang pilihan yang memiliki potensi yang sangat baik. Bahkan, tenaga dosen UNAIR mampu bersaing dengan tenaga dosen lain dari berbagai wilayah di dunia.

“Tenaga kependidikan dan alumni juga demikian. Inilah hal pertama yang bisa diidentifikasi selama lima tahun terkahir. Berdasar telaah ini, bahwa potensi SDM UNAIR adalah orang-orang yang sangat luar biasa hebat,” jelas Prof. Nasih.

SDM yang berkualitas itulah, lanjutnya, menjadi modal utama untuk menata institusi menjadi smart university. Dalam menerapkan misi menuju kampus yang smart, Prof. Nasih menjelaskan bahwa dibutuhkan beberapa konsep seperti Smart Education for Milenial People dengan terus melakukan pemanfaatan teknologi secara bersama-sama. Selanjutnya, Meaningful Research and Communty Service dengan mendorong riset dan pengabdian masyarakat yang fokus untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Konsep selanjutnya, Accelerating Inovation and Enterprising dengan mempercepat inovasi yang tidak hanya fisik tapi juga ada inovasi yang bersifat sosial. Dilanjut dengan konsep Responsive and Lean Management yang mengharuskan semua civitas responsif terhadap banyak kondisi dan keadaan dalam kondisi masing-masing.

“Yang terakhit Top Up Tangible and Intangible Resource Utilization yakni dengan pemanfaatan sumber daya serta aset fisik untuk usaha,” tandasnya.

Sementara itu, Mohammad Bakir dalam kesempatan tersebut mengulas seputar peran kampus dalam menunjang dunia media. Pasalnya, Bakir mengaku bahwa UNAIR mempunyai banyak potensi yang sangat memungkinkan untuk bisa dikomunikasikan dengan baik kepada media.

“Tidak hanya itu, dalam tantangan dunia media yang kerap diserang dengan hoaks, kampus juga punya peran untuk turut memerangi hal ini,”  

Sebagai materi penutup, Prof. Rhenald Kasali menjelaskan tentang Future of University. Menurutnya, ke depan universitas akan terjadi perubahan yang sangat besar. Perubahan itu, sambungnya, tidak berdiri sendiri tapi saling kait terkait.

“Banyak sektor yang terus terkait dalam perubahan. Tentu hal ini harus diantisipasi oleh kampus. Belum lagi perubahan tersebut dipengaruhi oleh peran media, yang kini media juga sedang diuji dengan hoaks yang menjelma ke semua bidang,” jelasnya.

Bahkan, sambung Prof. Rhenald, di era disrupsi seperti ini, penyakit yang hanya bersifat lokal bisa dengan cepat menjadi sebuah pandemi yang mengglobal. Tentu hal itu sangat erat dengan kemudahan yang memberikan ruang bagi manusia untuk bergerak bebas dan cepat.  Pada akhir, Prof. Rhenald juga menyinggung tentang Taxonomy Bloom. Menurutnya, sebagai insan akademisi harus menguasai banyak tahapan. Mulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi, dan menciptakan.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).