Pentingnya Konseling Keluarga untuk Mengontrol Kekambuhan Alergi pada Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi konseling keluarga. (Sumber: Anak Sanlik Darunnajah 2 Cipining)

Alergi merupakan penyakit dimana tubuh terlalu sensitif terhadap rangsangan dan menimbulkan respons beragam seperti batuk, pilek, demam, diare, gatal-gatal, bahkan reaksi yang lebih serius seperti sesak nafas dan reaksi yang lain. Alergi dapat menimbulka komplikasi seperti malnutrisi, gangguan tidur, serta gangguan tumbuh kembang anak. Alergi dipicu oleh banyak faktor, tergantung individu tersebut sensitive terhadap allergen apa. Alergen atau bahan yang bisa memicu alergi antara lain: hawa dingin, putik sari bunga, tungau debu rumah, stress, serta berbagai makanan dan minuman. Terdapat sekitar 15% anak Indonesia yang mengalami alergi tungau debu rumah.

Penanganan alergi ini sangat unik, karena yang terpenting bukan pengobatan ketika reaksi alergi timbul, tetapi lebih kepada pencegahan dan menghindari faktor pencetus alergi, sehingga reaksi alergi dapat dicegah. Pencegahan reaksi alergi, baik keparahan gejala maupun frekuensi timbulnya gejala, dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan, gangguan tumbuh kembang, bahkan kematian.

Alergi tungau debu rumah, bisa dicegah kekambuhannya dengan mengendalikan kebersihan lingkungan rumah dari tungau (kutu debu rumah). Tungau hidup ini di bantal, kasur, seprei, boneka kain, kelambu, serta benda-benada lain di rumah. Tungau ini memakan epitel kulit, rambut, atau bagian tubuh manusia berukuran sangat kecil, yang jatuh saat manusia tidur atau beraktivitas. Kotoran dari tungau mengandung senyawa yang bisa menimbulkan alergi pada orang yang sensitive. Dengan demikian, pengendalian lingkungan sangat penting untuk mencegah kekambuhan alergi pada anak yang disebabkan oleh tungau debu rumah. Namun sayang sekali, penelitian menunjukkan para orang tua masih memiliki pengetahuan yang kurang dalam mengendalikan lingkungan. Kurangnya pengetahuan orang tua ini dapat meningkatkan kekambuhan alergi pada anak.

Konseling kesehatan kepada orang tua, terutama tentang pengendalian lingkungan rumah sangat penting. Berbeda dengan penyuluhan kelompok atau individu, konseling menyediakan waktu yang cukup untuk konsultasi individual, serta membahas masalah individual yang dihadapi masing-masing keluarga dalam pengendalian lingkungan untuk anak alergi. Konseling juga memberikan keterampilan dan pengetahuan tentang cara pengandalian lingkungan rumah sebagai usaha menjaga populasi tungau debu rumah seminimal mungkin, dengan cara menjaga kebersihan rumah. Menjaga kebersihan rumah dengan pengidap alergi agak berbeda dengan yang biasa, misalnya tidak disarankan menggunakan kemoceng, sapu, serta peralatan lain yang menimbulkan debu berterbangan.

Selain itu pembersihan linen/seprei, sarung bantal, boneka, kelambu, dan perlengkapan lain di rumah juga perlu cara khusus. Konseling berperan dalam perubahan perilaku meliputi kesadaran akan pentingnya pengendalian lingkungan, ketertarikan akan tindakan, evaluasi, mencoba, serta adopsi perilaku pengendalian lingkungan dalam pencegahan alergi. Konseling terbukti meningkatkan pengetahuan orang tua dan anak tentang alergi serta pengetahuan, meningkatkan sikap positif terkait pentingnya pengendalian lingkungan, dan keterampilan orang tua dan anak dalam menjaga lingkungan yang bersih, yang tidak mendukung berkembangbiaknya tungau debu rumah. (*)

Penulis: Ninuk Dian Kurniawati

Informasi hasil riset dapat dibaca melalui link berikut ini:

http://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ijphrd&volume=10&issue=8&article=515

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).