Personal Mastery Model Keperawatan untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh 1health

Kinerja perawat dalam kualitas dan keselamatan pasien dalam layanan kesehatan masih rendah. Rendahnya kinerja perawat disebabkan oleh penguasaan pribadi perawat yang rendah. Perawat yang memiliki personal mastery yang rendah akan memiliki visi pribadi yang rendah, kreativitas, komitmen, kesadaran diri dan pengaturan diri dalam melaksanakan kualitas dan keselamatan pasien. Kinerja perawat yang rendah dalam kualitas dan keselamatan pasien berdampak pada pasien, yaitu keselamatan mereka terancam dan hak untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas tidak tercapai.

Penerapan tujuan kualitas dan keselamatan pasien yang belum mencapai standar ini adalah karena faktor organisasi dan faktor individu perawat. Faktor organisasi adalah kurangnya peran pemimpin dalam mensosialisasikan kebijakan rumah sakit dengan budaya keselamatan pasien di rumah sakit dan tujuan meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien di rumah sakit. Faktor individu perawat adalah kurangnya kesadaran, sikap, motivasi dan niat perawat dalam meningkatkan penerapan kualitas dan keselamatan pasien di rumah sakit. Perawat individu yang memiliki tingkat penguasaan pribadi yang tinggi sangat diperlukan dalam mencapai tujuan rumah sakit, yaitu layanan kesehatan yang berkualitas dan berfokus pada keselamatan pasien. Penelitian menunjukkan bahwa penguasaan pribadi memiliki hubungan positif dan signifikan dengan peningkatan kualitas dan produktivitas. Sedangkan kinerja perawat dalam kualitas dan keselamatan pasien dipengaruhi oleh dukungan organisasi, karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Fenomena ini menegaskan bahwa pengembangan penguasaan pribadi dengan berfokus pada perawat individu dan organisasi belum terbukti meningkatkan kinerja perawat dalam kualitas dan keamanan pasien di rumah sakit. Perawat yang memiliki personal mastery memiliki kemampuan untuk menganalisis hal-hal yang paling penting dan menjadi tujuan pribadi mereka dalam melaksanakan kualitas dan keselamatan pasien.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik individu perawat. Memberdayakan perawat melalui pelatihan dan pengembangan dapat meningkatkan budaya keselamatan pasien secara keseluruhan. Program pemberdayaan inovatif yang melibatkan perawat melalui komunikasi keterbukaan, handoff dan transisi, kerja tim dalam unit, peningkatan pembelajaran terus menerus untuk meningkatkan kompetensi perawat terhadap keselamatan pasien. Dukungan organisasi melalui pelatihan dan pengembangan dan pemberdayaan kepemimpinan berdampak pada kesiapan individu untuk berubah dalam organisasi dalam mencapai kualitas dan kinerja keselamatan pasien. Dukungan organisasi melalui pemberdayaan dapat meningkatkan potensi dan motivasi perawat untuk beradaptasi, menerima lingkungan mereka dan lebih efektif mengatasi hambatan birokrasi yang menghambat kemampuan mereka untuk merespons. Para pemimpin yang memilih perawat yang tidak berdaya akan berkontribusi untuk mendorong staf untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah dan mengembangkan sikap kepemimpinan dan profesionalisme. Karakteristik organisasi yang menerapkan pemberdayaan kepemimpinan dan berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pengetahuan, keterampilan, dan motivasi karyawan adalah karakteristik organisasi yang mampu bertahan di pasar yang dinamis dan kompetitif. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang terampil dan kompeten dapat dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan.

Nilai-nilai pribadi adalah nilai-nilai yang diinternalisasi dari masyarakat atau budaya di mana seseorang hidup. Orang membutuhkan nilai sosial untuk merasa diterima, dan mereka membutuhkan nilai pribadi untuk memiliki rasa individualitas. Nilai pribadi seperti kebebasan, altruisme, dan kebenaran akan membentuk rasa pencapaian pribadi serta nilai-nilai prioritas akan menjadi prestasi pribadi. Oleh karena itu, semua perawat perlu mengidentifikasi dan mengklarifikasi nilai-nilai pribadi, kepercayaan dan asumsi tentang kebenaran dasar untuk meningkatkan penguasaan pribadi. Nilai-nilai perawat secara langsung terkait dengan perawat pelayan serta meningkatkan kesadaran akan peran perawat profesional. Peningkatan penguasaan pribadi perawat sangat didukung oleh organisasi yang mencakup pengembangan dan pelatihan dan kepemimpinan. pengembangan staf yang dapat meningkatkan penguasaan pribadi mereka. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian bahwa pelatihan dan pengembangan memiliki dampak tertinggi pada penguasaan pribadi pada karyawan. Ini karena beberapa program pelatihan dan pengembangan didedikasikan untuk meningkatkan penguasaan pribadi. Selain itu, organisasi seperti rumah sakit membutuhkan pelatihan penguasaan pribadi dalam mendukung layanan untuk pasien. Perawat diberi target kompetitif sehingga mereka dapat berpikir kritis dalam mencapai kinerja maksimal untuk pengembangan pribadi mereka. Agar organisasi berhasil, setiap anggota organisasi harus menjadi bagian dari tujuan organisasi dan menjadikannya tujuan pribadi mereka.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa penguasaan pribadi mempengaruhi kinerja organisasi secara langsung dan tidak langsung melalui pembelajaran dan inovasi organisasi. Personal Mastery memiliki hubungan positif dan signifikan dengan peningkatan kualitas dan produktivitas. Memiliki tingkat penguasaan pribadi yang tinggi dapat meningkatkan komitmen dalam kehidupan mereka dan melihat diri mereka sebagai bagian dari organisasi.

Penulis oleh: Beni, Nursalam, M. Hasinuddin 
Link Scopus terkait tulisan di atas: https://www.psychosocial.com/article/PR270757/18723/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).