Dampak Tata Kelola Perusahaan yang Baik Terhadap Kinerja Perusahaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh jojonomic

Peningkatan kinerja perusahaan akan lebih baik jika sejalan dengan peningkatan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kinerja perusahaan adalah hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di mana pun,karena hal ini merupakan cerminan dari kompetensi perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya sehingga membutuhkan tata kelola bisnis yang baik untuk mengelolanya. Dengan begitu, investor menganggap bahwa informasi sosial perusahaan sama pentingnya dengan informasi keuangan, dan stakeholder akan mempertimbangkan informasi sosial dalam proses pengambilan keputusan. Penerbitan laporan CSR dapat dianggap sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan operasional perusahaan. Melihat hal itu,investor akan lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki citra baik di masyarakat, karena semakin baik citra perusahaan, semakin tinggi loyalitas konsumen. Jadi, dalam jangka panjang, penjualan perusahaan akan meningkat dan profitabilitas perusahaan juga akan meningkat. Jika perusahaan berjalan dengan lancar, maka nilai saham perusahaan juga akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan GCG dan pelaksanaan kegiatan CSR tidak dapat dipisahkan dari kinerja perusahaan.

Disisi lain, adanya hubungan antara agen dan prinsipal dapat memicu konflik kepentingan di mana pemilik lebih tertarik dalam memaksimalkan pengembalian dan harga sekuritas investasi; sementara agen memiliki kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas, itu termasuk memaksimalkan kompensasi. Kontrak yang dibuat antara pemilik dan manajer diharapkan dapat meminimalkan konflik antara kedua kepentingan. Konsep Good Corporate Governance dikaitkan dengan bagaimana memastikan jaminan yang memadai bagi para pemangku kepentingan, bahwa manajer akan mematuhi mekanisme etika perusahaan dan tidak akan melakukan penipuan apa pun dalam mengelola perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Selanjutnya, adanyasignaling theory menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Signaling theory menunjukkan adanya informasi asimetris antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut dan menyarankan bagaimana perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan (Retno dan Priantinah, 2012). Oleh karena itu, signaling theory menekankan bahwa perusahaan akan cenderung untuk menyajikan informasi lengkap untuk mendapatkan reputasi yang lebih baik daripada perusahaan yang tidak mengungkapkan, yang pada akhirnya akan menarik investor dan kinerja perusahaan akan meningkat.

Beberapa penelitian telah dilakukan tentang pengaruh penerapan GCG pada kinerja perusahaan serta dampak pengungkapan CSR terhadap kinerja perusahaan tetapi hasilnya masih menunjukkan ketidakkonsistenan. Penelitian yang dilakukan oleh Jo dan Harjoto (2011), menunjukkan bahwa CSR dan GCG mempengaruhi nilai perusahaan. Namun, kegiatan CSR lebih penting daripada mekanisme internal dan eksternal GCG. Demikian pula, penelitian yang dilakukan oleh Murwaningsari (2009) menunjukkan bahwa GCG memiliki efek pada kinerja perusahaan dan pengungkapan CSR. Adanya inkonsistensi dalam hasil penelitian sebelumnya menjadi latar belakang penelitian ini untuk menguji kembali pengungkapan CSR sebagai variabel intervening dan bagaimana pengaruh GCG terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan tipe data sekunder skala rasio. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2011-2013. Sumber data kuantitatif diperoleh melalui situs web BEI www.idx.co.id serta situs web perusahaan dan penyedia layanan data ICMD.Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 56 perusahaan. Metode analisis jalur digunakan sebagai teknik analisis, yang diselesaikan dengan analisis regresi bertahap, dengan nilai signifikan 5%.

Hasil penelitian ini mampu menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial secara positif mempengaruhi pengungkapan CSR perusahaan sedangkan komisaris independen tidak berpengaruh. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan tetapi, pengungkapan CSR perusahaan dan komisaris independen memiliki efek positif pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa pengungkapan CSR perusahaan dapat memediasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan tetapi tidak dapat memediasi pengaruh komisaris independen terhadap kinerja perusahaan.

Penulis: Prof. Dian Agustia, S.E., M.Si.,Ak., CMA., CA

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Ariani, Dwi I. R. &Agustia, D. (2020). The Impacts of Good Corporate Governance on Corporate Performance with Corporate Social Responsibility Disclosure as the Intervening Variable. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 11(9), 280-299. https://www.ijicc.net/index.php/ijicc-editions/2020/160-vol-11-iss-9

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).