RSUA Pisahkan Layanan Pasien Umum dengan Pasien Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR Prof. Nasih saat memberikan paparan perihal normal baru di lingkungan UNAIR. (Foto: M. Alif Fauzan)

UNAIR NEWS – Setelah melakukan penataan internal selama dua pekan, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) siap mengoperasikan pelayanan kesehatan dengan standar normal baru. Hal itu, tentu sebagai upaya untuk memberikan layanan yang semakin baik bagi pasien Covid-19.

Mengenai hal itu, pada Senin (8/6), Rektor UNAIR Prof. Nasih mengatakan bahwa sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah perihal normal baru, UNAIR telah bersiap melakukan hal itu. Di lingkungan UNAIR, jelasnya, penerapan normal baru terlebih dahulu akan dilakukan di RSUA. Pasalnya, hal yang paling mendesak dan memang segera diperlukan adalah normal baru di lingkungan RSUA.

“Hal ini, bisa menjadi pijakan agar ke depan penerapan normal baru bisa diikuti dan dilaksanakan dengan baik di seluruh lingkungan UNAIR,” ungkapnya.

Penerapan normal baru di RSUA, sambung Prof. Nasih, bisa dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum non Covid-19 dan pasein Covid-19. Untuk penanganan pasien Covid-19, per 8 Juni 2020 secara resmi dan penuh dilakukan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang terletak di sebelah timur RSUA.

“Hal tersebut juga didukung dengan akses dan parkir yang terpisah antara pasien umum di RSUA dan pasien Covid-19 di RSKI,” tuturnya.

Tidak hanya itu, lanjut Prof. Nasih, untuk optimalisasi layanan pasien Covid-19 di RSKI, beberapa fasilitas juga telah disiapkan dengan baik seperti 145 tempat tidur, dengan 38 diantara merupakan ICU dan 107 yang lain adalah HCU. RSKI juga mempunyai 117 tempat tidur yang dilengkapi dengan tekanan negatif.

“Bahkan untuk IGD yang menangani covid juga dilakukan secara terpisah yakni di sisi timur gedung RSKI. Jadi pasien bisa diterima disana dan langsung bisa ditangani untuk tahapan layanan selanjutnya,” tandas Prof. Nasih.

Disamping itu, penanganan Covid-19 di RSKI melibatkan 45 dokter spesialis dan ditambah dengan 250 perawat termasuk di dalamnya ada relawan. Belum lagi, untuk penanganan Covid-19 di RSKI juga dilengkapi dengan robot yang membantu dokter dan cctv yang bisa berputar 360 derajat.

“Sehingga dokter dan tenaga kesehatan yang lain tidak sering bertemu dengan pasien. Hal itu, untuk menekan potensi penularan Covid-19 dari pasien ke dokter dan tenaga kesehatan yang lain,” paparnya.

Selain itu, menurut Prof. Nasih, pihaknya juga menyiapkan kamar jenazah pasein Covid-19 yang terpisah dengan kamar jenazah umum di RSUA. Kamar jenazah di RSKI termasuk yang paling modern dan dilengkapi dengan alat-alat canggih serta aman. Sekali lagi, hal ini merupakan upaya untuk melakukan normal baru dengan memisahkan pelayanan pasein umum di RSUA dengan pelayanan Covid-19 di RSKI.

“Dengan ini semua kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, CT Crops, pihak Kementerian Pendidikan, dan para donatur yang telah mendukung sepenuhnya upaya pelayanan baru ini,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).