Supportive Educative Intervention untuk Kepatuhan Terapi Antiretroviral dan Kualitas Hidup Pasien HIV

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh suara com

Kepatuhan terhadap terapi antiretroviral (ART) masih menjadi masalah utama di Indonesia, ini dibuktikan dari tingkat Lost Follow Up (LFU) untuk pengobatan dan ART masih cukup tinggi yaitu 21,87%. Kepatuhan terhadap ART pada pasien HIV sangat penting untuk menekan virus sehingga tidak berkembang sehingga kualitas hidup yang lebih baik tercapai. Ketidakpatuhan terhadap ART adalah faktor utama dalam kegagalan pengobatan pada pasien HIV. Berbagai faktor menyebabkan ketidakpatuhan pasien HIV dengan ART seperti efek samping dari pengobatan dan persepsi yang salah tentang pengobatan.Ketidakpatuhan terhadap pengobatan antiretroviral disebabkan oleh beberapa faktor, tingkat kepatuhan perempuan lebih rendah daripada laki-laki, hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian pengobatan dengan pedoman yang telah dibuat sehingga perempuan lebih sering mengalami efek samping pengobatan dibandingkan pria. Namun, ada juga penelitian yang menyatakan bahwa ketidakpatuhan terhadap ARV disebabkan oleh informasi yang diterima tidak lengkap pada awal pendaftaran. Lebih dari sepertiga ODHA di Papu tidak patuh dalam pengobatan terapi ARV, pelupa, penggunaan obat-obatan yang tidak hati-hati, etnis, stigma dan masalah efek samping pengobatan adalah alasan untuk tidak patuh dengan pengobatan ARV.

Antiretroviral adalah faktor penting untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA, masalah kompleks pada ODHA yang memicu faktor ketidakpatuhan dalam menjalani terapi ARV. Perawatan sosial, lingkungan rumah, keuangan, kebebasan, dan peluang untuk mendapatkan informasi terkait pengobatan ARV mendapatkan skor terendah yang mempengaruhi kualitas hidup ODHA. Dukungan dari lingkungan sekitar baik keluarga dan petugas layanan kesehatan juga mempengaruhi kepatuhan pasien HIV dalam menjalani pengobatan ARV, perawatan petugas kesehatan yang masih ada mendiskriminasi penderita HIV dengan kasus-kasus tertentu menjadi salah satu kendala atau hambatan dalam perawatan dan inisiasi ARV. Dalam penelitian ini peneliti menggabungkan teori edukatif suportif OREM dengan The Information Motivation Skill (IMB) untuk membantu meningkatkan kepatuhan terhadap terapi antiretroviral dan kualitas hidup pada pasien HIV.

Pengaruh intervensi edukatif yang mendukung berdasarkan IMB dengan kepatuhan responden dalam memakai ART menunjukkan bahwa ada hubungan yang saling mempengaruhi. Hasil penelitian tentang intervensi keterampilan perilaku menunjukkan adanya pengaruhResponden yang sebelumnya menyatakan sulit mendapatkan informasi tentang penyakit HIV dan pengobatannya sehingga menjadi salah satu kendala dalam keterampilan perilaku untuk mengetahui dari mana mendapatkan informasi setelah intervensi. Intervensi edukatif yang mendukung berdasarkan informasi keterampilan perilaku (IMB) dianggap mampu meningkatkan kepatuhan pasien HIV dengan rejimen pengobatan. Penyediaan pembelajaran, bimbingan dan motivasi untuk pasien HIV dapat meningkatkan kepatuhan karena didukung oleh keterampilan perilaku yang baik yang diperoleh selama intervensi. Keterampilan perilaku memiliki efek langsung pada kepatuhan untuk memakai obat ARV pada orang yang hidup dengan HIV. ODHA yang memiliki keterampilan perilaku yang baik memiliki informasi yang relevan dan motivasi yang cukup untuk membuat mereka patuh dalam minum obat ART.

Kualitas hidup pada kelompok kontrol dan responden intervensi sama-sama memiliki efek yang baik. Intervensi edukatif yang mendukung berdasarkan informasi motivasi keterampilan perilaku menunjukkan hasil yang baik dalam aspek fisik, psikologis dan lingkungan, tetapi untuk aspek hubungan sosial dari kelompok kontrol dan intervensi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, ini karena banyak responden masih mempertahankan status penyakit mereka di keluarga dan tidak siap untuk mengungkapkan status penyakit mereka, responden juga merasa normal dalam hubungan seksual mereka.

Penulis oleh: Nursalam Nursalam, RtsNetisaMartawinarti, AndriSetiyaWahyudi

Link jurnal Scopus: https://www.psychosocial.com/article/PR270409/15725/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).