Pengaruh Virgin Coconut Oil Terhadap Jumlah Makrofag

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh detik food

Ekstraksi gigi atau dikenal dengan pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan invasif dibidang kedokteran gigi yang paling banyak dilakukan, terutama pada klinik spesialis bedah mulut dan maksilofasial.  Indikasi dilakukan ekstraksi gigi meliputi karies, penyakit periodontal, penyakit pulpa, lesi patologis yang mengelilingi gigi, fraktur mahkota maupun akar, dan gigi malposisi. Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan bahan alami dari minyak kelapa yang banyak dijumpaidi Indonesia. VCO memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi, anti-oksidan dan anti-bakterial namun belum diketahui efeknya terhadap percepatan penyembuhan luka. Makrofag merupakan inisiator dalam fase penyembuhan luka, peranmakrofag sangat menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk suatu luka dapat sembuh.Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pemberian VCO terhadap jumlah makrofag sebagai indikator penyembuhan luka pascaekstraksi gigi tikus Wistar.

Berdasarkan fisiologi penyembuhan luka soket pascaekstraksi gigi, pada hari yang pertama peran dan fungsi makrofag belum optimal sehingga jumlah makrofag pada daerah jejas pasca ekstraksi gigi belum banyak. Sel Polymorphonuclear neutrophil (PMN) mendominasi daerah luka, dan bekerja paling aktif di daerah jejas pasca esktraksi gigi. Munculnya makrofag dimediasi oleh chemical messenger yang dilepaskan dari platelet dan sel-sel yang rusak serta mikroorganisme yang masih bertahan dilingkungan luka.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sementara seeding, dan penghitungan sampel dilakukan di Research Center Airlangga University Faculty of Dentistry. Penelitian ini menggunakan tikus wistar jantan sehat berumur kisaran 2-3 bulan dibagi menjadi 2 kelompok perlakukan yang diberi VCO dan kontrol. Gigi insisif rahang atas kemudian dicabut pada kedua perlakuan dan dievaluasi pada hari pertama, ketiga, kelima kemudian diterminasi dan diperiksa dengan pemeriksaan histopatologis.

Hasil penelitian meunjukkan bahwa makrofag M2 mengekspresikan berbagai mediator anti-inflamasi, enzim protease dan protease inhibitor, serta growth factor seperti vascular endothelial growth factor (VEGF) dan TGF-β yang mendukung poliferasi sel dan sintesis protein. Fibroblas teraktivasi oleh faktor pertumbuhan yang dilepas oleh makrofag kemudian fibroblast mulai berpoliferasi  dan menghasilkan kolagen dan molekul matriks ekstraseluler. Kesesuaian pola pemberian VCO dan fase penyembuhan lukan menunjukkan bahwa VCO sebagai bahan alami untuk penyembuhan luka tidak memperlihatkan penyimpangan yang negative atau membahayakan.

Dari hasil penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan jumlah makrofag pada kelompok yang diberikan VCO (Virgin Coconut Oil) dibandingkan dengan kelompok kontrol pada proses penyebuhan luka pascaekstraksi gigi tikus wistar. Untuk dapat diaplikasikan pada manusia diperlukan penelitian eksperimental pada hewan coba yang lebih besar.

Penulis: Indra Mulyawan

Department of Oral and Maxillofacial Surgery, Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia. Judul asli: The effect of virgin coconut oil (VCO) on the number of macrofags on post-extraction dental wistar rats

Identitas jurnal: Biochemical and Cellular Archives volume 19 supplement 2, pp 4760 (2019)

Link jurnal: http://www.connectjournals.com/toc.php?bookmark=CJ-033216&&%20volume=19&&%20issue_id=Supp-02&&%20issue_month=December&&year=2019

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).