Ketahui Karakteristik Kimia dan Sensoris Serpih dari Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dan Kedelai (Glycine max (L.) Merill)

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah, terutama dari hasil laut dan perikanan. Total produksi rumput laut dalam negeri telah mencapai 11 juta ton. Komoditas yang melimpah juga berasal dari pertanian, termasuk kedelai yang mencapai 954.000 pada tahun 2014. Rumput laut mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh. Ini juga merupakan sumber nutrisi dan mineral yang baik. Serat makanan dalam rumput laut mengenyangkan dan membantu proses metabolisme tubuh. Kedelai merupakan sumber protein dan lemak serta vitamin A, E, K, beberapa jenis vitamin B, dan mineral K, Fe, Zn dan P. Sumber pangan lokal yang melimpah di Indonesia berpotensi untuk dikembangkan sebagai diversifikasi produk serpih untuk memaksimalkan produksi dan konsumsi bahan makanan lokal, yang merupakan sumber karbohidrat non-beras dan non-tepung.

Rumput laut (seaweed) adalah jenis ganggang yang berukuran besar (macroalgae) yang termasuk tanaman tingkat rendah dan termasuk divisi thallophyta. Rumput laut memiliki sifat morfologi yang mirip, karena rumput laut tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun walaupun sebenarnya berbeda. Bentuk-bentuk tersebut sebenarnya hanyalah thallus. Dalam dunia perdagangan rumput laut atau sea weeds sangat populer. Rumput laut dalam dunia pengetahuan lebih dikenal dengan sebutan algae. Rumput laut merupakan suatu komoditi laut yang penting bagi manusia, walaupun rumput laut tidak dapat dikategorikan kebutuhan utama bagi manusia, namun manfaatnya cukup baik dalam kehidupan sehari-hari

Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman palawija yang digolongkan ke dalam famili Leguminoceae, sub famili Papilionoideae (Suprapto, 1997). Tanaman kedelai berbentuk semak pendek setinggi 30-100 cm, kedelai yang telah dibudidayakan tersebut merupakan tanaman liar yang tumbuh merambat yang buahnya berbentuk polong dan bijinya bulat lonjong. Tanaman kedelai ini dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang)

Sebagai produk makanan sarapan siap saji, serpihan harus mengandung standar gizi sebagai makanan sarapan yang biasanya dibuat dari sumber protein, karbohidrat dalam bentuk pati, serat, vitamin, dan mineral. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini dilakukan pada karakteristik kimia dan sensorik dari serpihan yang terbuat dari rumput laut Kappaphycus alvarezii sebagai sumber serat tinggi dan kacang kedelai (glycine max (L.) Merill) sebagai sumber protein tinggi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi rumput laut dan tepung kedelai terhadap sifat kimia dan sensorik serpih. Desain eksperimental yang digunakan adalah Desain Acak Lengkap. Data dianalisis menggunakan ANNOVA dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Serpihan terbaik ditemukan pada perlakuan dengan konsentrasi rumput laut dan kedelai 2: 1.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya. Analisis proksimat pada bahan baku dan produk serpih dilakukan di Laboratorium Pakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya pada bulan April 2017.

Penulis : Dr Kismiyati

Informasi lebih detail dari penelitian ini dapat ditemukan pada jurnal ilmiah pada link berikut ini:

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/236/1/012126

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).