Ayu Kartika Dewi: Jangan Targetkan Sukses, Targetkan Gagal Sebanyak-Banyaknya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ayu Kartika Dewi saat mengisi Airlangga Career Club pada 20 Mei 2020 melalui Aplikasi Zoom. (Dok. Febrian Tito)

UNAIR NEWS – Demi tetap memberikan fasilitas terbaik untuk mahasiswa, Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Airlangga Career Club (ACC), pada hari Rabu (20/5/2020). Pada kesempatan tersebut, ACC diisi oleh alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, Ayu Kartika Dewi, membahas tajuk mengenai Career as Social Worker.

Melalui aplikasi Zoom, Ayu sapaan karibnya, mengungkapkan sangat merasa senang bisa berbagi hal, motivasi, dan perjalanan hidupnya yang bagi dalam beberapa dimensi penting. Ia mengatakan bahwa banyak orang yang mempertanyakan mengenai dimensi gaji seorang pekerja sosial.

“Saya pernah memiliki gaji yang beragam, tetapi pada akhirnya saya menyadari bahwa dimensi gaji bukanlah dimensi yang paling penting dalam pengambilan suatu keputusan hidup saya,” ujar alumnus UNAIR tahun 2005 tersebut.

Ayu menuturkan bahwa terdapat satu dimensi yang akhirnya ia temukan, yakni dimensi kenyambungan dengan tujuan hidup. Hal itu mengantarkan Ayu pada suatu pekerjaan yang paling berkesinambungan dengan tujuan hidupnya. Ia menjelaskan bahwa untuk mencari sebuah tujuan adalah dengan cara mengetahui apa yang kita cintai dan apa yang kita benci.

“Saya tidak tahu apa yang saya cintai, tetapi saya sangat marah dengan intoleransi. Setelah itu saya memutuskan untuk mengabdikan hidup saya untuk mengerjakan toleransi. Dan ini saya temukan jauh setelah saya lulus kuliah,” tuturnya.

Kemudian, ia melanjutkan bahwa hal yang tak kalah penting adalah menentukan koridor hidup, membagi apa yang harus kita miliki dan raih dan juga apa yang harus kita hindari dalam mencapai suatu tujuan hidup, seperti menentukan sebuah pekerjaan impian.

Dalam sesi tersebut, Ayu juga mengajak para audiens untuk bercita-cita menjadi orang authentic bukan menjadi orang yang baik, dan perlu melakukan audit pertemanan. Dari hal itu kita tahu apa yang membuat kita bahagia dalam hidup yang didukung oleh teman-teman yang bisa menguatkan kita untuk membantu mencapai tujuan hidup.

“Kebanyakan idealisme anak muda jaman sekarang ingin melakukan sebuah big things. Ini bisa membuat kita kecewa. Tetapi yang paling pas adalah we do what we can, mencari tahu apa yang bisa kita lakukan dan melakukannya, jangan ada target untuk sukses tapi targetkan untuk gagal sebanyak banyaknya,” jelasnya.

Dengan semangat toleransi tinggi yang dimiliki oleh Ayu, kini ia telah berhasil menjadi co-founder dan membangun platform yang bisa menumbuhkan rasa toleransi, seperti Sabang Merauke, Toleransi.id, Milenial Islam, dan Perempuan Gagal yang memiliki dampak besar bagi generasi bangsa untuk terus semangat dalam menggapai tujuan hidup.

Tak hanya itu, Ayu pada saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden yang mana ia juga bekerja membantu orang lain serta bermanfaat bagi bangsa Indonesia, karena itu merupakan hal wajib yang harus ia lakukan dalam hidupnya.

Diakhir sesi ia memberikan pesan untuk audiens agar dapat konsistem dalam melakukan suatu hal. “Cari teman, jangan sendirian, karena kita akan kehabisan energi. Cari teman yang punya api yang sama, ajak kerja bareng karena mereka yang akan menguatkan dan bisa konsisten,” pungkas Ayu. (*)

Penulis: Febrian Tito Zakaria Muchtar

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).